Tandap kita sadari dalam kehidupan sehari-hari, teruama bagi masyarakat perkotaan, telah terikat dengan berbagai produk kapitalis yang mendukung eksistensi Zionis Yahudi di atas dunia ini. Tidak hanya di Palestina, seperti kebanyakan orang mengira, melainkan di seluruh dunia. Para Zionis ini memiliki gurita bisnis yang telah menjalar kemana-mana. Tidak hanya produk makanan, minuman, produk kecantikan, rumah tangga, teknologi, melainkan juga industri hiburan, dan tentu sahaja industri senjata yang telah mereka lakoni berabad-abad.[1] Semua ini berkat kelicikan mereka dalam memainkan uang, para Zionis merupakan rentenir kelas kakap yang telah mencengkram banyak negara. Bukan lagi orang melainkan negara, dengan melilitnya dengan hutang (pinjaman/ di Indonesia kata ini ditukar dengan 'bantuan).
Monopoli, demikianlah yang mereka lakukan. Semua produk dari hulu hingga ke hilir mereka kuasai sehingga suka ataupun tidak, kita bergantung kepada mereka. Apabila tak hendak maka pilihannya ialah memilih produk yang lebih rendah kualitasnya atau tidak ada sama sekali. Sehingga dengan demikian, sebagian orang suka ataupun tidak terpaksa tetap membeli produk yang mereka jual.
Selain monopoli, mereka juga menciptakan gaya hidup. Dengan membeli, memakai, atau mengkonsumsi produk-produk mereka, dibuat kesan mewah, terkini, uptodate, moderen, maju, mengikuti zaman, dan lain sebagainya. Dan kita sama-sama tahu, gaya hidup pada masa sekarang telah menjadi tujuan utama.