![]() |
Pict: TV One |
Ustaz Abdul Somad Unggah Manuskrip Belanda Tahun 1642, Ungkap Asal-usul Penghuni Pertama Pulau Rempang Ternyata.. Ustaz Abdul Somad kembali memperlihatkan dukungannya kepada warga Pulau Rempang yang kini sedang kisruh dengan pemerintah.
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Abdul Somad kembali memperlihatkan dukungannya kepada warga Pulau Rempang yang kini sedang kisruh dengan pemerintah. UAS memposting sebuah manuskrip di tahun 1642 yang tersimpan di Perpustakaan Leiden Belanda. Manuskrip itu menjelaskan kondisi Pulau rempang ketika tahun 1849.
Dalam 'Jurnal Kepulauan Hindia' karya Newbold tahun 1849 berjudul 'Aku di Malaka', disebutkan masyarakat di Pulau Rempang serupa dengan penduduk di wilayah Kesultanan Djohor atau Malaysia saat ini.
Dalam Memorandum Gubernur pertama Malaka, Johan van Twist, setelah menyerahkan pemerintahan kepada Jeremias van Vlicth pada tahun 1642, Newbold menemukan sejumlah tentang warga asli Pulau Rempang. Warga Pulau Rempang disebutkan sebagai suku asli di sana.
![]() |
Pict: Bobogrid |
apahabar - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Mahfud MD menjelaskan negara telah memberikan hak atas tanah di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, kepada perusahaan. Dia mengatakan surat keputusan (SK) terkait pemberian hak atas tanah itu dikeluarkan pada 2001 dan 2002.
“Masalah hukumnya juga supaya diingat, banyak orang yang tidak tahu, tanah itu, (Pulau) Rempang itu sudah diberikan haknya oleh negara kepada sebuah perusahaan, entitas perusahaan untuk digunakan dalam hak guna usaha [HGU]. Itu Pulau Rempang. Itu Tahun 2001, 2002,” kata Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (9/9). Seperti dikutip Antara.
Namun pada 2004, hak atas penggunaan tanah itu diberikan kepada pihak lain.
JIKA TIDAK SUKA DENGAN SEJARAH PERJUANGAN MELAYU DAN BUMIPUTERA, BALIKLAH KE NEGARA ASAL KAMU
![]() |
Ilustrasi gambar: salam online |
LAMA saya termenung memikirkan, melihat betapa ramainya ultra kiasu mempertikaikan filem Mat Kilau. Paling tidak berguna, apabila mengatakan filem ini rasis. Rasis kepala bapak kamu?
Gambar Ilustrasi: business law |
"Bab Mengangguk, Pasal Menggeleng"
"WHO sudah jadi CHO ya sekarang" demikian diskusi singkat dengan sahabat saya via zoom dari tempat di di Ubud-Bali, dia seorang yang sudah bebas hidupnya memilih tinggal di Bali warga Negara Australia yang saya yakin sebentar lagi jadi warga Negara Indonesia.
Iya betul World Health Organisaztion sudah jadi China Health Organization, itulah celetukan dari sahabat saya seorang Doktor Ekonomi.
Dia penggemar Steve Bannon dimana saya berseberangan dengan Steve Bannon. Steve Bannon adalah penasehat politik Trump, pro nuklir, tidak setuju dengan Climate Changes. Baginya Climate Change itu rekayasa kaum seperti saya, yang anti Fossil Oil [bahan bakar fosil], anti batubara, pro batere, mentang-mentang saya punya pabrik lithium kecil kecilan.
Sebagai pendukung Bannon dia anti WHO yang sekarang ini main mata dan main kaki dengan Demokrat dan Cina.
Dalam interview di acara terkenal Larry King Show mingu lalu yang saya tonton di Russian Today berdasar data intelijen,C ina memanupulasi data tentang Covid-19. Manipulasi ini sejak day 1. Karena ketidak jujuran data inilah seluruh dunia terkecoh yang menjadikan banyak negara tidak COME UP dengan kebijakanan yang benar dalam menangani Corona.
Cina di bulan Januari dengan boss WHO melakukan false information ke seluruh dunia dengan mengatakan Corona virus menyebar hanya dari animal to human, tidak bisa human ke human. Virus katanya menyebar hanya dari binatang ke manusia, tidak bisa dari manusia kemanusia.
Sumber Gambar: https://wartakota.tribunnews.com |
Saidina Ali pernah berwasiat: