gambar: kaskus |
Catatan Perjalanan Sir Rafles ke Minangkabau 1818
FB Ijal - Kerajaan Pagaruyung tergolong maju dalam hal teknologi pada zamannya. Daerah itu sudah mengenal kincir air, yang kala itu belum dikenal oleh pulau Jawa. Industri manufakturnya maju pesat dan bahkan produksi keris dan besi tempanya di jual sampai ke Bengkulu.
Kamis [23 Juli 1818] danau Singkarak tampak tenang dan damai. Airnya dimanfaatkan untuk kepentingan penduduk. Sekitar 50 yard [kurang lebih 45 meter] dari hulu sungai (Batang) Kuantan, kincir air yang kokoh digunakan untuk mengairi sawah didekatnya. Kincir-kincir air ini bahan utamanya dari bambu dan memang dibuat untuk mengairi sawah.
Kincir air ini umum digunakan di Menangkabu [Minangkabau] dan dapat dianggap sebagai kemajuan dalam bercocoktanam yang bahkan belum dicapai oleh Jawa, meskipun Jawa memiliki hubungan dengan Cina sejak lama. Mengingat bangsa Eropa maupun Cina belum pernah menginjakkan kaki di tanah Minangkabu dan selama berabad-abad penduduk pribumi Minangkabau tidak pernah berintegrasi dengan orang-orang asing, kincir-kincir air ini dapat dianggap sebagai penemuan asli orang pribumi. Seingat saya (Raffles), tidak pernah melihat kincir air sejenis ini di Jawa.
===============
Baca Juga:
- Hakikat Melayu
- Istilah Melayu dalam Kronologi Sejarah
- Apa itu Melayu
- Alam Melayu
- Label Batak dan Melayu
- Dilema Melayu Pesisir Sumatera Timur
- The Real Melayu: Perihal Orang Melayu Menurut Frank Sweetenham
- Minangkabau Ialah Melayu Tua
- Melayu Jati, Dagang, & Peranakan di Tanah Semenanjung
- Dua Kelompok Melayu
- Kincir Air Di Minangkabau dan Originalitasnya
- Thomas Stanford Raffles di Pedalaman Minangkabau
- Ketika Rafles Terkincir-kincir di Minangkabau