Tampilkan postingan dengan label konfrontasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label konfrontasi. Tampilkan semua postingan

Mahfud Akui Status Tanah Rempang Banyak Keliru

 

Pict: Bobogrid

apahabar - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) RI Mahfud MD menjelaskan negara telah memberikan hak atas tanah di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, kepada perusahaan. Dia mengatakan surat keputusan (SK) terkait pemberian hak atas tanah itu dikeluarkan pada 2001 dan 2002.

“Masalah hukumnya juga supaya diingat, banyak orang yang tidak tahu, tanah itu, (Pulau) Rempang itu sudah diberikan haknya oleh negara kepada sebuah perusahaan, entitas perusahaan untuk digunakan dalam hak guna usaha [HGU]. Itu Pulau Rempang. Itu Tahun 2001, 2002,” kata Mahfud kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (9/9). Seperti dikutip Antara.

Namun pada 2004, hak atas penggunaan tanah itu diberikan kepada pihak lain.

CINA VS INDONESIA

Pict: Law-Justice


Oleh: (M Rizal Fadillah SH) Pemerhati Politik dan Kebangsaan

Merak Nusantara - Kekhawatiran terjadinya masalah sosial dari kedatangan dan keberadaan TKA kerja asal Cina di Indonesia mulai terbukti. Kasus konflik di area smelter PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) Morowali Utara telah menewaskan dua orang tenaga kerja masing masing untuk TKA China dan Tenaga Kerja Indonesia. Bangunan dan kendaraan banyak yang terbakar atau hancur.

Sebab terjadinya konflik berdarah ini belum jelas. Ada berita soal perundingan yang macet, TKI dipukuli atau disiksa, tuntutan aksi yang tidak dipenuhi hingga kesenjangan gaji TKA China dan TK Indonesia. Apapun sebabnya maka faktor arogansi TKA Cina memang kuat. Maklum pabrik itu "milik" mereka. Investor sebagai "owner". TKA Cina adalah anak emas investor. 

Kritik atas "banjir" nya TKA Cina sudah sejak lama. Kekhawatiran bukan hanya persoalan kesenjangan sosial atau budaya tetapi juga politik dan keamanan. Kedaulatan negara yang dapat tergerus. Rezim "lapar" investasi membuka peluang bagi penjajahan baru. Cina adalah teman dekat rezim. Jokowi menyapa Xi Jinping sebagai "Kakak Besar". Luhut Panjaitan menjadi Duta investasi China. 

Hari Malaysia & Ingatan akan Soekarno


Hari Malaysia bukan sekadar hari cuti tambahan.

Ia hari untuk memperingati kelahiran sebuah negara-bangsa baharu (new nation) bernama Malaysia.
Dan kelahiran new nation ini sedikit pun tak mudah. Malah lebih mencabar berbanding merdeka dari British.
Kalau nak merdeka kita lawan British je. Malah tak perlu lawan sangat pun, boleh berunding. British selepas Perang Dunia Kedua (1939-1945) dah nyawa-nyawa ikan. Decolonization soal awal atau lambat saja.
Penubuhan Malaysia lain. Kita kena berdepan dengan banyak musuh sekali gus. Musuh yang tak mahu berunding. Musuh yang dimotivasi oleh "irredentism" yang tak rasional.
Irredentism merujuk kepada gerakan nasionalis untuk membina negara yang lebih besar dari wilayah yang sedia ada. Macam irredentis Greece nak bina "Greater Greece" (Megali Idea) yang berpusat di Constantinople. Tu yang asyik bergaduh dengan Turki.