![]() |
Pict: wikipedia |
![]() |
Pict: wikipedia |
![]() |
Siapa sangka Islam pernah berjaya di Filipina selama beberap dekade, bahkan sempat menjadi agama mayoritas dinegara bekas koloni bangsa Spanyol itu.
indonesia.go | Namun berdasarkan sensus penduduk tahun 2010 menyebutkan penduduk Filipina pemeluk agam Islam hanya tersisa sekitar 5,1 juta Muslim atau 11 persen dari total keseluruhan populasi negara tersebut.
Ternyata tidak banyak yang tahu jika tersebarnya agama Islam di Filipina dibawa oleh putera Indonesia asal Minangkabau, Raja Sulaeman. Catatan sejarah menyebut sebelum kedatangan bangsa Spanyol, Filipina berada di bawah kekuasaan Raja Sulaeman dari Minangkabau yang merupakan pendiri Filipina.
Di sana, ia telah menyebarkan agama Islam hingga ke pelosok negeri. Seperti yang diungkapakan Mochtar Naim dalam disertasinya, 'Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau' tahun 1974, Mochtar Naim menemukan jejak rantau orang Minangkabau di Filipina.
Muhammad bin Salman mengatakan "Saya cinta pada mereka, ibu saya, merawat saya, membesarkan saya orang Yahudi..!"
![]() |
Gambar: Marjinal |
Picture: blogs.bl.uk |
FB Dhony Hendriko - Pada tahun 1050 H (1680 M) Kerajaan Pagaruyung telah mengeluarkan satu keputusan berupa Sunnah 1050 yang berisikan penempatan Raja-Raja di Rantau ( Darat dan Laut ) di mana ada terdapat masyarakat yang berasal dari ketiga Luhak di Minangkabau.
![]() |
Ilustrasi Gambar: Tengku Puteh |
Gambar: Kompasiana |
Siapa yang tidak mengenal suku Minangkabau? Suku Minangkabau merupakan salah satu suku yang terkenal dengan cerita rakyatnya yang begitu melegenda di seluruh tanah air. Suku Minangkabau berada di Provinsi Sumatera Barat. Sumatera Barat adalah salah satu Propinsi yang terletak di sepanjang pesisir pulau Sumatera.[1]
Nama Minangkabau sendiri berasal dari kata manang yang berarti menang dan kabau yang berarti kerbau. Kisahnya berawal pada saat kerajaan Pagaruyung yang dipimpin raja Adityawarman, akan ditaklukan oleh pasukan Majapahit.[2]
![]() |
Foto: Marjinal |
Tuanku Raja Keumala (Tuanku Raja Musa) adalah anak dari Tuanku Hasyim Bangta Muda dan Teungku Cut Nyak Puan. Ayahnya, Tuanku Hasyim Bangta Muda adalah panglima perang Kesultanan Aceh Darussalam. Tuanku Raja Keumala lahir di Kuta Keumala, Keumala Dalam, Pedir pada 01 Ramadhan 1297 H/ 1877 Masehi, beberapa tahun setelah meletusnya Perang Aceh-Belanda, Maret 1873. Karena ia lahir di Kuta Keumala, maka beliau dilakab dengan Tuanku Raja Keumala, juga saudari perempuannya, Teungku Ratna Keumala.
![]() |
Sumber Foto: https://koleksibpcbsumbar.wordpress.com |
![]() |
Sumber Gambar: https://www.facebook.com |
ULUN JANDI: Hubungan Pendatang–Pribumi di Suku Karo Mengamati Peristiwa-peristiwa Struktural Yang Ditelan Manipulasi dan Spekulasi Sejarah...