Mari kita dengar perihal keadaan sebenar yang berlaku dalam keluarga istana raja-raja Arab. Sungguh menggenaskan mengetahuinya;
Yang menarik justeru di Kuwait kita saksikan Musair Rasyid sebagai imam ia mendo'akan rakyat Palestina dan Pemerintah Kuwait juga bersikap keras. Ini menunjukkan masih ada nurani di hati mereka. Tapi kalau namanya Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, seperti seorang pejabat Amerika mengatakan "Saya bertanya kepada Muhammad bin Salman, bagaimana sikap kamu pada Zionis?"
Muhammad bin Salman mengatakan "Saya cinta pada mereka, ibu saya, merawat saya, membesarkan saya orang Yahudi..!"
Jadi memang Zionis ini jauh-jauh hari telah mempersiapkan mata-mata mereka untuk masuk ditubuh kerajaan. Yang menjadi pengasuh, penguasa di Maroko, anak-anak raja mereka yang mengasuh orang-orang Yahudi, termasuk Saudi Arabia, termasuk di Uni Emirat Arab. Orang-orang Yahudi betul-betul dari balik dinding melakukan berbagai macam aktivitas untuk membuat anak-anak yang tumbuh ini, tumbuh sudah tak punya kecintaan pada Islam bahkan bisa ragu terhadap Islam tapi punya kecintaan pada Zionis.
Ini pernyataan dari Muhammad bin Salman yang diucapkan dihadapan seorang pejabat Amerika, "Nahnul himbu, ummi wa murabbiati Yahudi Yamin Etiopia. Yang merawat saya, yang membesarkan saya seorang wanita di Etiopia."
Oleh karena itu apa yang dilakukan Abdul Aziz bin Su'ud, pangeran-pangeran juga yang merupakan anak-anaknya seperti Su'ud dan lain-lainnya, kebanyakannya betul-betul merupakan bencana terhadap umat Islam dan Bangsa Arab. Yang terlihat masih mempunyai nurani adalah Raja Faisal. Raja Faisal yang punya betul-betul nurani bahkan bertindak tegas di hadapan tawaran Amerika, melakukan embargo. Tapi setelah Faisal meninggal dunia, kembali lagi ke tangan Fahd bin Abdul Aziz, juga melakukan apa? Persekongkolan lagi terhadap Bangsa Arab.
Oleh karena itu terbunuhnya Raja Faisal juga merupakan makar rencana yang dilakukan oleh, oleh apa? Oleh Zionis. Karena dianggap Faisal tidak bersahabat dengan mereka.
Nah, mudah-mudahan hal ini bisa membukak mata para pendengar kita, saudara-saudara kita. Jangan terburu-buru memberikan dukungan buat Zionis. Dan kita tidak punya kebencian terhadap Yahudi, diantara mereka ada orang-orang baik, orang-orang yang punya kemanusiaan yang amat tinggi. Diantara orang-orang Islam, banyak makhluk biadab yang tidak punya kemanusiaan. Bahkan hidup bersenang-senang di atas penderitaan orang lain.
Kita ingin betul-betul keadilan ditegakkan dan hak asasi manusia yang merupakan anugerah Allah S.W.T dan dideklarasikan oleh nabi kita Muhammad S.A.W dalam Haji Perpisahannya (Haji Wada'), bahwasanya darah kalian, harta kalian, kehormatan kalian, haram, sebagaimana haramnya hari ini -yaitu haru yang suci di tanggal 10 Zulhijjah - kemudian kesucian Bulan Haram ini dan di negeri yang diharamkan Allah. Ini deklarasi sebelum lahirnya Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Oleh karena itu menjadi umat Islam, menjadi umat yang betul-betul menjunjung tinggi kehormatan. Menjadi umat yang menegakkan keadilan, yang berfihak kepada kepebenaran walaupun kebenaran ada pada orang diluar Islam. Tapi kalau Zionis, para pendukung Zionis, begitu juga umat Islam yang berfihak kepada Zionis, mereka merupakan Laknat, Laknat, dan petaka yang Allah jatuhkan pada umat manusia, karena umat manusia lupa kepada Allah S.W.T.
Ikhwan, akhwat, pendengar, pemirsa apa yang saya sampaikan bukan merupakan ucapan yang berbau rasisme. Sama sekali tidak, atau letupan-letupan emosi tanpa kesadaran. Tapi ini merupakan fakta, silahkan anda buka buku sejarah, anda akan mengetahui bagaimana pengkhianatan, persengkongkolan para pemimpin Arab yang bekerja sama untuk melindungi kekuasaan mereka. Mereka rela untuk memberikan Tanah Suci kepada Zionis.
Sedangkan tolol yang menolak, padahal dia seorang yang mendapatkan jabatan sebagai seorang raja, pengganti sang ayah. Karena dia menolak, dimasukkan ke Rumah Sakit Jiwa, dan Subhanallah, kapan dia meninggal dunia? Setelah Raja Husein meninggal dunia, bahkan sebelum Raja Husein meninggal dunia, datang ke Turki menjenguk orang tuanya.
Orang tuanya mengatakan "Lepaskan saya, saya sudah tua. Saya tidak ingin lagi terlibat dalam masalah politik" Ayahnya mengatakan "Raja Husein bukan di tangan saya"
Jadi bertemu sama sang ayah, kembali ke Yordania ia meninggal dunia setelah itu. Kemudian kita saksikan bagaimana intrik demi intrik, tersingkirnya Hasan digantikan oleh Abdullah yang dibesarkan oleh mereka.
Itulah keadaan yang sebenarnya berlangsung di Negara Arab, yang kurang mendapatkan perhatian dari kita. Dan kita tulus beranggapan, so.. mereka berjuang untuk Islam. Oleh karena itu, Islam yang mereka sebarkan di Indonesia, Islam yang membawa perpecahan, permusuhan, kebencian. Yang tadinya manusia rukun di masjid walaupun berbeda-beda pendapat, sekarang bisa membuang muka, memalingkan wajahnya. Dia memandang saudaranya yang berbeda dengan dia Zionis.
Ini merupakan fakta, Subhanakallah wabihamdi asyhaduan alla illaha illatas taufiruka wa atubu ilaik walafumikum.. Wassalamu'alaikum Wr.Wb
--------------
Video: Snack Video @ Syair Gledeg TV
---------------
Baca Juga: Palestina