Catatan oleh Agam van Minangkabau:
Sekali lagi kami menyarankan agar pembaca berhati-hati dan arif dalam memaknai apa yang disampaikan penulis. Kami kagum dengan kekayaan sumber kolonial namun rendah dalam hal sumber pribumi serta kurangnya pemahaman tentang Sejarah, Adat & Budaya Minangkabau. Hendaknya pembaca dapat menyikapi dengan kritis.
__________________________
_________________________
Sumatra’s
Westkust [Pantai Barat Sumatera] adalah satu-satunya yang berstatus provinsi di Sumatra. Ibukota
Province Sumatra’s Westkust adalah Kota Padang dimana Gubernur sejak 1834
berkedudukan. Dalam fase permulaan provinsi ini, Province Sumatra’s Westkust
memiliki tiga residentie: Padangsche Benelanden, Padangsche Bovenlanden dan
Bengcoelen. Satu residentie yang sudah terbentuk lama adalah Residentie
Palembang en Banca (termasuk Lampong).
 |
Rumah pemimpin lokal di Padang (1870) |
Hingga tahun 1827 Pemerintah Hindia Belanda yang
beribukota di Batavia baru tiga afdeeling: Batavia, Semarang dan Soerabaja.
Struktur Pemerintah Hindia Belanda masih tampak sederhana. Meski demikian,
sejak 1815 dua Residen sudah ditempatkan di luar Jawa yakni di Palembang en
Banca dan Banjermasin. Satu Asisten Residen di Macassar (Almanak 1815). Pada tahun 1829
Wilayah Sumatra’s Westkust masih disebut Padang en Onderhoorigheden yang
dikepalai oleh seorang Residen (sejak 1822, Residen pertama, Kolonel Raff)
dengan dibantu tiga asisten residen: Asisten Residen van Padang (di Padang), Asisten
Residen Zuidelijke Afdeeling (di Indrapoera) dan Asisten Residen di Bengkulu.
Pada tahun 1830 dibentuk Residentie Sumatra’s Westkust dengan memisahkan
sendiri Bengkulu sebagai sebuah Residentie. Sementara Residen di Residentie Sumatra’s
Westkust dibantu dua asisten residen di Padangsche Benelanden dan di Padangsche
Bovenlanden. Pada tahun 1834 dibentuk Province Sumatra’s Westkust yang dibantu
tiga residen (Padangsche Benelanden, Padangsche Bovenlanden dan Bengkoelen).