![]() |
Pict: topsumbar |
![]() |
Pict: topsumbar |
![]() |
Manuskrip yang mengisahkan sejarah agama Islam di Kota Padang. Foto: Harian Haluan |
HARIAN HALUAN – Sumatera Barat (Sumbar), provinsi yang cukup identik dengan penduduknya yang beragama Islam. Berdasarkan data Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada 2021, Sumbar menempati peringkat ke-4 dengan persentase penduduk muslim terbanyak, yakni 97,6%. Hanya Aceh, Gorontalo, dan Bengkulu yang melampaui Sumbar dalam hal ini.
Diketahui, Ranah Minang yang dikenal dengan falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah itu memang telah mengalami sejarah panjang penyebaran agama Islam, termasuk ibu kotanya, Kota Padang.
Hal tersebut dibenarkan oleh seorang arkelog asal Sumbar lulusan Universitas Gadjahmada (UGM), Alfa Noranda. Kepada penulis, ia membagikan isi sebuah manuskrip yang telah ia alih aksarakan dan alih bahasakan.
“Teks ini menceritakan sejarah agama Islam masuk ke Kota Padang, ditulis oleh seorang khatib asal Koto Tangah, Padang,” sebut Aparatur Sipil Negara (ASN) Museum Nasional Indonesia itu.
Ilustrasi gambar: Kota Painan
FB Minangkabau - Traktat Painan merupakan perjanjian yang dibuat oleh penghulu atau penguasa beberapa kota di pesisir barat Minangkabau dengan wakil-wakil VOC. Pada tahun 1662, traktat ini ditanda-tangani di sebuah pulau tak berpenghuni dekat Batang Kapeh. Tahun 1663, traktat ini kemudian dikukuhkan lagi di Batavia.
![]() |
Gambar Ilustrasi: Wikipedia |
PENDAHULUAN
Sekilas Sejarah dan Asal Usul Padang
Dari penelitian Asal Usul Nagari Padang, Ninik Mamak Delapan Suku, ada simpul kecil yang menarik. Abad ke 17 Nagari Padang mencapai puncak kehadirannya sebagai sebuah Bandar Pelabuhan. Kejayaannya ditempa dan berkembang karena pertarungan berbagai konflik menjadi kota pantai yang tumbuh dan berkembang dengan percepatan.
Pernah menjadi ajang perebutan global berbagai kepenting an bangsa-bangsa asing seperti Portugis, Belanda, Inggris, Perancis dan pendatang-pendatang asing lainnya di pantai barat Sumatera, berbenturan pula dari dalam negeri sendiri berhadapan dengan kepentingan Aceh, serta berkaitan pula dengan masalah pertahanan wilayah Minangkabau bagian Pesisir Barat Sumatera Barat yang dipimpin Kesultanan Kerajaan Indrapura. Sekaligus memperlihatkan citra dan karakter spesifik sebagai kota pantai yang tangguh dan tegar dalam menghadapi berbagai konflik global di zamannya.
![]() |
Gambar: langgam |
Kalau dibuka Si Tambo Lama terkait kedatangan orang-orang Nias ini di Minangkabau, maka akan banyak yang tersinggung, atau mungkin dituntut ke muka pengadilan. Diam tak berarti salah, mengalah tak berarti kalah, tuan. Kami hanya mengamalkan pengajaran orang tua-tua dahulu, manimbang raso. Kami orang Minang ini Bangsa Beradat, cara-cara bar-bar 'karek batuang' itu bukan cara kami, walau biasa dipakai orang-orang di balai.
Perpeloncoan (bullying) di Kantor Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
Yang Terhormat Presiden Joko Widodo,
Saya seorang Pria, berinisial MS, hanya ingin mencari nafkah di Komisi Penyiaran Indonesia (KPI Pusat), saya hanya ingin bekerja dengan benar, menunaikan tugas dari pimpinan, lalu menerima gaji sebagai hak saya, dan membeli susu bagi anak semata wayang saya.
Sepanjang 2012-2014, selama 2 tahun saya dibully dan dipaksa untuk membelikan makan bagi rekan kerja senior. Mereka bersama sama mengintimidasi yang membuat saya tak berdaya. Padahal kedudukan kami setara dan bukan tugas saya untuk melayani rekan kerja. Tapi mereka secara bersama sama merendahkan dan menindas saya layaknya budak pesuruh.
![]() |
Ilustrasi Gambar: Langgam ID |
Oleh Ibnu Aqil D. Ghani
Alhamdulillah, Akhirnya Mahkamah Agung (MA) memerintahkan pemerintah mencabut Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dan bagi masyarakat Minangkabau kabar ini adalah kabar gembira.
Seperti yang dirilis Gelora.com, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agama tentang Penggunaan Pakaian Seragam dan Atribut bagi Peserta Didik, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan Sekolah yang Diselenggarakan Pemda pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah telah dibatalkan oleh Mahkamah Agung RI.
![]() |
Bataviaasch nieuwsblad, 13-09-1924 |
![]() |
Peta Kota Padang, 1879 |
![]() |
Peta kuno, 1619 (buatan Portugis) |
![]() |
Peta Kota Padang (kanal), 1929
|
![]() |
Reruntuhan gempa 1926. |
![]() |
De Sumatra post, 17-01-1918 |
![]() |
Dr. Abdoel Hakim (1949) |
![]() |
Peta 1909 |
![]() |
Minangkabauers te Kotagedang, 1890 |
![]() |
Makam Ir, WH de Greve di Doerian Gedanng, 1872 |
ULUN JANDI: Hubungan Pendatang–Pribumi di Suku Karo Mengamati Peristiwa-peristiwa Struktural Yang Ditelan Manipulasi dan Spekulasi Sejarah...