![]() |
Pict: Murni Taher |
![]() |
Pict: Murni Taher |
![]() |
Pict: Republika |
Perihal bahasa ibu atau ada yang menyebutnya dengan Bahasa Daerah acap dipandang angin lalu sahaja oleh orang sekarang. Dimata banyak orang sekarang merupakan sesuatu yang tidak penting, remeh temeh, tak layak untuk diperbincangkan, dan sesuatu yang biasa apabila dicampur dengan bahasa lain.
Di negeri kami sendiri keadaannya bermacam-macam. Di daerah perkotaan banyak kanak-kanak yang menggnakan bahasa Jakarta dengan orang tuanya, hal ini karena orang tua yang mengajari. Bahkan dalam komunikasi sesama anggota keluarga di rumahpun menggunakan bahasa Jakarta yang dalam pandangan orang dusun (daerah) merupakan bahasa kelas tinggi turunan dari khayangan.
Silahkan klik pada judul untuk membaca tulisan:
![]() |
Ilustrasi Gambar: DISINI |
Doa umat kristiani yang dibahasa Arabkan dan dibuat Kaligrafi. Sudah banyak dijadikan sablon kaos di Jogja. Tingkatkan kewaspadaan kita, ini kalimat kaligrafinya;
FB Masrul Purba - Tolong jangan salah paham, saya tidak pernah membenci suku Jawa, saya hanya sekadar mengingatkan agar suku Jawa mau mengintrospeksi diri atas kekurangan mereka. Saya sudah lama merasa risih dengan banyaknya nama perkampungan di tanah leluhur saya yang mereka plesetkan. Manusia yang benar seharusnya mau introspeksi diri bukan malah merasa dipojokkan. Ini beberapa nama kampung di tanah leluhur saya di Kabupaten Simalungun yang mereka plesetkan.
![]() |
Ilustrasi Gambar: kampus office |
Salah satu debat yang tak berkesudahan terkait Minangkabau ialah ketiadaannya Tulisan Minangkabau. Banyak yang mencemooh "Kalau memang kebudayaan Minangkabau itu yang tertua, kenapa tak ditemukan tulisan Minangkabau?" atau "Kenapa di Minangkabau tak ada tulisan? di kami sudah diketemukan tulisan asli kami?" Demikianlah kira-kira.
Sebagai tambahan informasi bagi kita, pada beberapa kelompok budaya - yang di Indonesia disebut etnis - telah ditemukan tulisan yang diduga produk dari kebudayaan mereka.[1] Diantaranya ialah;
Sangat menarik sebenarnya apabila kita perhatikan bahwa Minangkabau, Aceh, dan Riau serta wilayah Puak Melayu lainnya tidak memiliki tulisan yang lahir dari kebudayaan asli mereka. Dan kita sama-sama tahu, Islam kuat di wilayah tersebut.
![]() |
Ilustrasi Gambar: niadilova |
Yang Tersirat - Yang Tersuruk
FB Mak Mond Dt. Makhudun - "Kenapa pengetahuan Adat Minangkabau tidak banyak ditulis oleh ninik-ninik kita dahulu dibandingkan dengan adat budaya suku-suku lain Mak? Lama kelamaan, tentu nilai-nilai adat itu bisa kabur bagi generasi kemudian.."
"Disanalah letak kehebatan dan kesaktian Adat Minangkabau itu duhai Kamanakan.."
"Kenapa demikian Mamak?"
"Sebenarnya niniak-niniak kita dahulu sangat majo soal tulis baca. Buktinya kita punya aksara khusus, Aksara Minang namanya, yang banyak tidak diketahui oleh generasi sekarang. Bukti lain, ada curaian adat yang ditulis berupa Tambo Adat, ada jua Tambo Alam, bahkan setiap nagari memiliki Tambo yang bertuliskan Arab Melayu.
Lalu kenapa kurang tulisan-tulisan tentang pengetahuan adat Minang? Ada beberapa alasan penjawabnya, antara lain:
PERTAMA, untuk memahami rahasia yang terkandung di dalam Adat Minang, tidaklah cukup dengan membaca yang tertulis. Tulisan tidak memiliki kemampuan menjelaskan pengetahuan adat, karena adat b ukan masalah nan tampak sahaja, akan tetapi lebih banyak hal tersirat dan tersuruk yang harus difahami melalui raso jo pareso. Itulah sebabnya petuah mengatakan; rasa yang mesti dibawa naik dan periksa yang harus dihela turun.
Ilustrasi Gambar: psychologytoday |
![]() |
Gambar Ilustrasi: Pinterest |
![]() |
Gambar: People UTM |
![]() |
Gambar: Twitter |
Kami telah menyertakan 'catatan kaki' pada tulisan ini, kesedian sidang pembaca untuk membacanya
![]() |
Picture: Bharian |
Bahasa Melayu Yang Di Pakai Di Tiga Negara; Indonesia, Malaysia, Brunai Sekarang Berasal Dari Samudra Pasai/Sumuthrah/Sumatra.
Portal Parlimen Malaysia |
Disalin dari kiriman FB Tun Rais Yatim
PADA hari ini jarang sekali kita menghayati Bahasa Melayu, kedudukan budaya dan warisan kita. Sedangkan Per.160 Perlembagaan Tanah Air mengutamakan soal siapa Bangsa Melayu itu dari sudut bahasa, Islam dan budaya (adat). Dalam alam pendidikan hal kaitan Budi dalam pengertian budaya tinggi tidak dipedulikan. Bahasa kita dah cacamerba macam sekerat belut sekerat ular. Mat Remoit dan penagih dadah orang kita yg juara.
Gambar: Quora |
ULUN JANDI: Hubungan Pendatang–Pribumi di Suku Karo Mengamati Peristiwa-peristiwa Struktural Yang Ditelan Manipulasi dan Spekulasi Sejarah...