Tampilkan postingan dengan label pembantaian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pembantaian. Tampilkan semua postingan

Pelanggaran Israel Terhadap Konvensi Jenewa

 


Berbagai pihak menuntut Israel diadili dalam mahkamah Internasional atas kejahatan perang yang dilakukan pada warga sipil Gaza.

Mengacu pada poin-poin hukum internasional tentang kejahatan perang yang dirilis PBB, Israel banyak melakukan pelanggaran berat terhadap Konvensi Jenewa tanggal 12 Agustus 1949.

Misalnya menjatuhkan bom ke beberapa fasilitas kesehatan di Gaza, pemukiman, fasilitas pendidikan, bahkan juga meluluhlantakan kamp pengungsian warga sipil.

Akibatnya jumlah korban tewas di Gaza mencapai 9.227 orang per 4 November 2023.

Israel Membunuh Juru Berita di Palestina


Situasi di Gaza semakin tegang, dan para jurnalis yang berada di sana menghadapi ancaman serius. Fokus dunia saat ini pada konflik di kawasan Gaza, namun, Israel mulai menyasar para jurnalis yang bertugas di sana. Rumah-rumah dan keluarga mereka diledakkan, mengakibatkan keresahan di kalangan komunitas jurnalis.

Kondisi ini mengakibatkan akses terhadap informasi menjadi semakin terbatas, dengan berita-berita dari wilayah tersebut ditutup. Meskipun ada upaya di kanal komentar untuk memeriksa dan mengoreksi berita palsu, disinformasi, atau berita lanjutan, penghalangan terhadap peliputan konflik semakin besar.

Israel Membunuh Pengungsi Palestina

 


Rute Salah-al-Din biasanya digunakan oleh warga Palestina di utara Jalur Gaza sebagai jalur evakuasi. Namun, kemarin, Israel menghalangi jalur tersebut dengan tank lapis baja mereka. Sayangnya, warga Palestina tidak tahu bahwa jalan itu sudah ditutup.

Dalam sebuah video, terlihat sebuah keluarga yang mencoba mengungsi dengan mobil. Ketika mereka sampai di jalan itu, mereka melihat tank Israel dan mencoba untuk berbalik arah. Sayangnya, tentara Israel langsung menembak Mobil itu tanpa memberikan peringatan terlebih dahulu, mengakibatkan kematian seluruh anggota keluarga tersebut.

Mayat-mayat Palestina Bergelimpangan


 

 Video yang diungguh oleh akun IG @padanginfo_id ini memiliki satu deskripsi; Warga Gaza yang meninggal kemarin bareng Bang Onim menuju Gaza Selatan. 2 November 2023. Memiliki durasi 22 detik, sepertinya diambil oleh seorang pengendara kereta (sepeda) yang sedang melaju di tengah jalan yang lengang. 

Di jalan tersebut tampak tergeltak banyak mayat yang keadaannya menggenaskan, diantara mayat-mayat tersebut terdapat mayat anak-anak yang bersimbah darah. Tampak salah seorang mayat anak-anak kepalanya mengucurkan banyak darah dan sepertinya kanak-kanak perempuan. Selanjutnya juga tampak beberapa  mayat kanak-kanak lain yang keadaannya tak jauh berbeda.

Siapakah Sir Henry Gurney yang sebenarnya?

 



blogmystery | Banyak timbul isu yang berkaitan dengan sejarah negara. Jika dahulu dengan kekurangan media alternatif dan kejahilan Ummah, kita terima bulat-bulat apa yang diperkatakan di dalam Buku Tawarikh maupun Buku Sejarah. Tiada masa berfikir di luar kotak.

Kini masa telah berubah. Anak-anak muda yang berjiwa panas, gelora, ingin tahu, berfikir di luar kotak mula mencari "sesuatu yang berkurangan" dalam pengkisahan sejarah negara.

Sejarah adalah peristiwa lampau yang memberi pengajaran untuk generasi mendatang. Jika sejarah itu disonsangkan dan diselewengkan, kita bakal "di maki hamun" bahkan mungkin kubur kita bakal "di kencingkan" oleh generasi mendatang!

Tahun 70an, buku Tawarikh(Sejarah) sekolah rendah ada menceritakan tentang Kamal Artatturk. Beliau digambarkan sebagai seorang yang membawa perubahan moden kepada Turki.[1]

SIAPAKAH SIR HENRY GURNEY DI MALAYSIA DAN PALESTIN?

 

Pict: cilisos.com

FB Pemuda PAS Malaysia - Anda mesti pernah dengan nama Henry Gurney kan? Ya, General British yang namanya diabadikan kepada sekolah pemulihan tu. Nama sebenarnya agak panjang, iaitu Sir Henry Lovell Goldsworthy Gurney (SHG).

Kononya dia adalah pahlawan yang disanjung kerana melawan komunis. Mungkin kali ini kita kena ubah mindset sikit.

Untun pengetahuan anda, walaupun SHG ni terkenal di Malaysia, dan mati di sini, dia sebenarnya mempunyai kaitan dengan perisitiwa di Palestine. Dia telah dibunuh di Bukit Fraser semasa Darurat Tanah Melayu 6 Oktober 1951.

Sir Henry Gurney merupakan seorang pegawai tentera yang terlibat dengan gerakan penjajahan oleh British. Salah satu jawatan yang telah dia pegang adalah Ketua Pesuruhjaya Palestine 1946-1948.

Sir Henry Gurney; Wakil Inggris di Palestina

 

Pict: alchetron.com

FB Taqiuddin Tabarani - Terkini, terbongkar satu lagi penyelewengan sejarah. Kisah Sir Henry Gurney. Pesuruhjaya British ( jawatan macam PM) di Tanah Melayu tahun 1948 hingga 1951.
Digambarkan dalam Buku Teks Sejarah Tingkatan 3, beliau seorang yang berjaya mengekang pengaruh komunis di Tanah Melayu. Jasanya besar untuk Tanah Melayu kononnya. Akhirnya beliau dibunuh oleh Partai Komunis Malaya (PKM) semasa dalam perjalanan ke Bukit Frasier.
Ramai tidak menyedari perlantikan Sir Henry Gurney sebagai Pesuruhjaya British ke sini kerana kerjanya yang hebat di Filistin (Palestina) selama 2 tahun (1946-1948). Henry Gurney merupakan pentadbir BRITIsh di Filistin.

Kekejaman Komunis Di Malaya 1945

Ilustrasi Gambar: Ibnu Hasyim

Darah berkocak ditikam komunis

FB Modh Hakimi - “SAYA melihat sendiri darah ibu dan adik bongsu berusia dua tahun berkocak di dalam kolam ikan ketika mereka ditikam bertubi-tubi oleh komunis.
“Ketika itu, saya yang berusia 14 tahun terbaring hanya dua kaki dari ibu, Temun Manang dan adik sambil menunggu giliran ditikam lembing komunis,” kata Tik Sulong.
Tik, 89, adalah adik kepada pengarah filem veteran, Allahyarham Datuk Jamil Sulong iaitu anak Sulong Mohammmad yang dilantik sebagai Naib Penghulu Parit Sulong, Johor menggantikan mentuanya Sulong Gantang yang meninggal dunia pada 1935.
Tidak sekadar melihat ibunya dibunuh, wanita itu turut melihat empat lagi ahli keluarganya dibunuh kejam komunis dalam kejadian sekitar 6 pagi, 10 Jun 1945.
“Walaupun 74 tahun sudah berlalu, peristiwa berdarah itu masih segar dalam ingatan. Rumah kami dibakar dan selain ibu dan adik, saya turut kehilangan dua anak saudara yang masih kecil serta abang ipar yang mati terbakar.
“Bayangkan ketakutan yang dirasai apabila melihat anak saudara yang masih kecil menjerit meminta tolong sambil isi perutnya terburai, tetapi apalah daya saya ketika itu,” katanya ketika ditemui media di rumahnya di Sungai Udang di sini, semalam.
Mengimbau kembali peristiwa hitam itu, ibu kepada lapan anak itu berkata, pagi itu dia yang mempunyai 12 beradik bangun awal sekitar jam 6 pagi untuk membantu ibu menyédiakan sarapan.

"KECIK" - ALGOJO MELAYU KALIMANTAN & PAHLAWAN BAGI REPUBLIK

Gambar: Republika

"KECIK" - ALGOJO MELAYU KALIMANTAN & PAHLAWAN BAGI REPUBLIK

_________________________
FB Avicenna Albiruni - Hampir 100 orang tewas dibunuh di dalam peristiwa 'Bultiken' - Bulungan, Tidung, Kenyah di Kalimantan ( 3 - 24 juli 1964 ). Sultan, bangsawan, perempuan & bahkan anak - anak dihabisi tanpa belas kasihan. Dan ini terjadi pada saat adzan subuh mengumandang yang jatuh pada Hari Jumat. Istana & rumah - rumah adat dibakar. Harta benda berharga istana dirampas.
Pada hari Jumat juga, pada tanggal 24 Juli 1964, Brigjen Soeharjo memerintahkan tentara menangkap seluruh bangsawan Bulungan. Mereka dibagi ke dalam beberapa grup. Seluruh bangsawan laki-laki disatukan dalam satu kelompok lalu dimasukkan ke dalam perahu, sedangkan anak-anak dan perempuan ditempatkan di perahu yang lain. Rencananya mereka akan dibawa ke Tarakan, dari sana berlanjut ke Balikpapan. Rencana itu tak dijalankan. Ada 30 orang yang akhirnya dieksekusi tim pengawal yang berasal dari Kodim Bulungan. Mayat mereka dilempar begitu saja ke lautan (Burhan Djabier Magenda, East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy, hal. 91).
Siapa Brigjen Suharyo / Soeharjo Padmodiwiryo alias Harjo Kecik ?

Tragedi Pembantaian Bulungan di Perbatasan Malaysia

Militer Indonesia menyerbu Kesultanan Bulungan pada 1964. Puluhan orang tewas, istana dibakar. Mereka dituduh berkhianat.
 tirto.id - ”Waktu itu saya masih kecil, baru berumur 10 tahun. Saya melihat dengan mata kepala sendiri pembakaran itu. Tentara menculik dan membunuh kerabat istana,” sebut Ibrahim mengenang peristiwa kelam yang pernah dialaminya semasa kanak-kanak dahulu (Lentera Timur, 26 Juni 2012). Ibrahim beruntung lolos dari maut. Pria bernama lengkap Ibrahim Bin Datu Bendahara ini menjadi salah satu saksi hidup ketika serombongan prajurit TNI membakar istana Kesultanan Bulungan di Kalimantan bagian utara, dekat perbatasan Malaysia, pada 24 Juli 1964 silam.

”Peristiwa itu tidak akan kami lupakan. Tuhan yang akan membalasnya,” ucap Ibrahim lirih.

Kejadian berdarah tersebut dikenal juga dengan nama Tragedi Bultiken yang merupakan singkatan dari Bulungan, Tidung, dan Kenyah, tiga suku utama yang sejak dahulu kala menghuni kawasan itu. 

Bertamu Sebelum Menyerbu Bulungan 

Salah satu ciri khas dari Si Merah




Salah satu ciri khas komunis menjelang pemberontakannya adalah membuat banyak lubang di tanah. Lubang-lubang besar yang dipersiapkan sebagai kuburan massal bagi para musuhnya.

Menjelang tahun 1948, para aktifis PKI rajin sekali menggali lubang. Sudah terekam dalam otak mereka bahwa sebentar lagi akan ada pesta pembantaian massal. Mereka sadar bahwa sebentar lagi akan ada tetesan darah dari saudara sebangsanya sendiri.
Pola pembuatan lubang besar ini tak hanya di Indonesia, tetapi juga di Uni Soviet dan Tiongkok, juga Kamboja.
Komunis memang haus darah. Ini dibuktikan oleh sejarah. Saat komunis baru saja memegang kekuasaan di Soviet pasca revolusi Bolshevik, Lenin langsung membunuh 28 uskup dan 1200 pendeta. Kemudian Nikita Kruschev membunuh 50.000 pendeta bangsanya sendiri. Membakar 10.000 gereja dan 30.000 masjid. Lenin dengan bangganya mengumumkan sudah berhasil melenyapkan kaum muslimin.

Kekejian Hindu India


Gambar diambil dari kiriman Facebook: Ryu Khen
Pada hari Kamis 27 Februari 2020