Tampilkan postingan dengan label west sumataera. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label west sumataera. Tampilkan semua postingan

Galodo Sumbar 2024

 

Pict: Agura Forest Tray

FB Herman Moechtar | Hampir semua lokasi galodo[1] berlangsung di hulu zona transporting sungai. Disitulah tempat maksimum dari kecepatan arus aliran sungai yang menyatu dari ordo ordo sungai yang lebih kecil. Sebagian besar wilayah Sumbar ditutupi oleh hasil erupsi Singgalang dan Marapi berupa material piroklastik berukuran pasit hingga bongkah. Ketika musim penghujan tiba ....... energi aliran *meninggi* membawa material dari *zona erosional*, maka terjadilah *banjir bandang*. Energi aliran vs Suplai sedimen.

*BELAJAR MENGENAL BUDAYA SUNGAI*
Herman Moechtar
Pemerhati Lingkungan

Dasar Pemikiran
Proses alam yang terjadi dipermukaan bumi, semestinya dijadikan pedoman dan dikawal agar supaya lingkungan menjadi bersahabat. Juga dapat dijadikan sebagai pempelajaran dalam menjalani kehidupan yang bertahan tanpa mengusik lingkungan alam. Dikalangan masyarakat geologi, *sungai* merupakan tempat perburuan dan sebagai fokus utama mencari *rahasia proses bumi*. Karena, disepanjang alirannya dijumpai singkapan batuan dan endapan yang *segar*. Singkapan inilah yang menyimpan rahasia dinamika proses bumi sepanjang usia pembentukannya sejak 4,6 milyar tahun lalu.

Sungai merupakan suatu sistem lingkungan yang komplek atau disebut sistem "fluvial". Diantaranya terdiri dari alur sungai ("Channel floor"), beting/kelok ("meander"), tanggul ("levee"), pulau ("bar"), dataran banjir ("floodplain"), dan lain sebagainya. Dia hidup penuh keteraturan bersama lingkungan alam pedataran lainnya, seperti: laut, rawa, dan danau, serta perbukitan hingga pegunungan yang berelevasi tinggi.

Morfologi atau bentang alam adalah merupakan hubungan antar berbagai lingkungan, mereka memiliki karakter yang spesifik satu sama lainnya. Secara vertikal, proses pembentukan lahan mengikuti waktu adalah identik dengan sejarahnya yang diekspresikan oleh berbagai kombinasi lingkungan.

Penjara Lama 1870

[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Picture: Tropen Museum[/caption]

De weg van Fort de Kock naar Padang Pandjang, Sumatra. || The road from Fort de Kock to Padang Pandjang, Sumatra. Circa 1870

From the infromation of this picture tell us that the road from Bukit Tinggi toward Padang Panjang but in this picture we can see the Jail Building near from Bukik Kandang Kabau were Jam Gadang building stand. We can see the rice field around that building. And far there was Military Area were known as Kantin. There is no Train Station building because that rail has build at 1894 from Padang to Bukit Tinggi.

The Road & Jam Gadang

[caption id="" align="aligncenter" width="909"] Picture: Minangkabau Tempo Dulu[/caption]

Its so many changes in this city, looked to this picture with year 1930. We has seen the Jam Gadang and Loods building in Pasa Ateh on another picture. But in this picture we can see clearly the condition at the back yard of Jam Gadang. There is no street in there just a pedestrian lane to the street down there, and the another pedestrian lane toward the societeit, in this lane the photgrapher stand and take the picture.

_____________________

Begitu banyak yang telah berubah di kota ini, lihat saja gambar yang bertahunkan 1930an ini. Kita telah pernah melihat beberapa foto Jam Gadang sebelumnya, demikian juga dengan foto dari hadapan Pasa Ateh yang memperlihatkan Los-los yang ada di sana. Kita juga pernah melihat foto Jam Gadang dari arah belakang atau dari arah Istana Bung Hatta (Kantor Asisten Residen) namun kita belum pernah melihat foto yang diambil dari samping kantor tersebut.