Tampilkan postingan dengan label sulawesi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label sulawesi. Tampilkan semua postingan

Gambaran Malaysia 1919



Pada tahun 1919, MALAYSIA adalah wilayah merangkumi Semenanjung Tanah Melayu iaitu dari :
- Segenting Kra sampai Singapura
- Sumatera
- Jawa
- Borneo
- Sulawesi Timur
- Maluku
- Papua
- Ribuan pulau pulau.

Kredit : Dwan Ibn Shariff 

==============================

PENGGULINGAN dan PENGASINGAN "Sultan Muhammad Ali, raja Gowa ke-18"

 

Foto: wikipedia
Disalin dari kiriman FB Makasar Hostory & Heritage


PENGGULINGAN dan PENGASINGAN
"Sultan Muhammad Ali, raja Gowa ke-18"
Selama periode ini Sultan Abdul Jalil hanya mendapat sedikit dukungan dari orang-orang Makassar, itu karena aliansinya dengan Arung Palakka. Banyak yang tetap setia kepada Sultan Muhammad Ali, saudara laki-laki Abdul Jalil yang digulingkan dari tahta sebagai raja Gowa yang ke-18.
Orang-orang Kampong Beru' mengacu pada Sultan Muhammad Ali dan loyalitasnya yang tinggal di pengasingan di kota baru ini, sebuah perkampungan di sebelah Fort Rotterdam. Mereka mengirim surat kepada Abdul Jalil menawarkan untuk membiarkan dia tinggal di perdamaian jika dia akan menyerahkan Sudanga kepada mereka. Ini sama saja dengan turun tahta sebagai penguasa di mata orang Makassar.

HUBUNGAN BANGSA MAKASSAR & MINANG KABAU

Foto: rumusbilangan.com
Disalin dari kiriman FB Makasar History & Heritage

HUBUNGAN BANGSA MAKASSAR & MINANG KABAU
Hubungan Makassar dan Minangkabau terjalin pada masa abad Silam.
Datuk Ri Bandang yang bernama asli Abdul Makmur dengan gelar Khatib Tunggal adalah seorang ulama dari Koto Tangah, Minangkabau yang menyebarkan agama Islam di Kerajaan Gowa dan Tallo
Dalam Catatan Naskah Lontaraq Patturioloang Gowa berbunyi ;
ᨆᨈᨆᨕᨗ ᨑᨗᨈᨕᨘ ᨈᨘᨍᨘ ᨊᨆᨁᨕᨘ ᨕᨑᨙ ᨀᨒᨙᨊ ᨕᨗᨕᨀᨘ ᨆᨅᨔᨘ ᨊᨗᨀᨊ ᨕᨗ ᨆᨂᨑᨂᨗ ᨕᨑᨙ ᨄᨆᨊ ᨕᨗ ᨉᨕᨙ ᨆᨑ ᨅᨗᨕ ᨕᨑᨙ ᨕᨑᨊ ᨊᨗᨀᨊ ᨔᨘᨖ ᨕᨒᨕᨘᨉᨗ ᨊᨔᨄᨘᨒᨚ ᨈᨕᨘ ᨕᨑᨘᨕ ᨆ ᨁᨕᨘ ᨊᨆᨈᨆ ᨕᨗᨔᨗᨒ, ᨆᨑᨀᨅᨚ ᨕᨄᨔᨖᨉᨀᨗ ᨀᨚᨈ ᨓᨂ ᨕᨑᨙᨊ ᨄᨑᨔᨂᨊ ᨀᨈᨙ ᨈᨚᨁᨒ ᨕᨑᨙ ᨀᨒᨙᨊ ᨕᨆᨙᨄᨚᨄᨗ ᨑᨗᨕᨄ ᨊ ᨄᨆᨈᨚᨕ ᨑᨗᨈᨊᨍ ᨊᨊᨗᨀᨊᨆᨚ ᨕᨗ ᨉᨈᨚ ᨑᨗ ᨅᨉ ᨊᨄᨈᨆᨂ ᨕᨗᨔᨗᨒ ᨀᨑᨕᨙᨂ ᨔᨒᨄ ᨅᨂᨗᨊ ᨅᨘᨒ ᨍᨘᨆᨉᨙᨒᨙ ᨕᨓᨒ ᨑᨗᨕᨒᨚᨊ ᨍᨘᨆᨀ ᨆᨙᨔᨙᨊ ᨔᨙᨈᨙᨅᨙᨑᨙ ᨑᨘᨕᨄᨘᨒᨚ ᨕᨑᨘᨕ ᨖᨙᨍᨙᨑᨊ ᨊᨅᨗᨕ ᨔᨒᨒᨖᨘ ᨕᨒᨕᨗᨖᨗ ᨓᨔᨒ.
"Mantamai ritaung tudju nama’gau’ areng kalenna, iangku mabassung nikana I Mangngarangi areng paman’na I Daeng Manra ‘bia areng Ara ‘na nikana sulthan Alau ‘ddin, nasampulo taung anrua ma ‘gau ‘ namantama Isilang, Marangkabo ampasahadaki, kota Wanga arenna para’sanganna, Katte Tonggala ‘areng kalenna, ammempopi riappa ‘na Pammatoang ritanaja nanikanamo I Dato ‘ri Bandang; napantamanga Isilang Karaenga salapang bangnginna bulan Djumadele ‘ awwala’, riallona Djumaka, mese’-na Septembere ‘ ruampulo anrua, hejera’na Na ‘bia Sallalahu alaihi wasallang "

Hubungan historis antara Jawa (Majapahit) dengan Luwu

 

Gambar: Youtube

Sejumlah lokasi di pulau Sulawesi seperti Selayar, Makassar, Bantaeng, Banggai, Buton dan juga Luwuk turut disebut sebut dalam Kakawin Negarakertagama. Namun bukan berarti seluruh daerah yang disebut itu ditaklukkan kemudian diperintah langsung oleh Kerajaan Jawa (Majapahit). Lokasi Keberadaan Pulau Selayar yang strategis krena terletak di lepas pantai sebelah selatan pulau Sulawesi, mengontrol arus keluar masuk lalu lintas dari dan ke Teluk Bone. Selain itu letaknya tepat di tengah tengah perlintasan jalur rempah menjadikan pulau ini sebagai pulau transit dari Jawa ke Maluku begitu juga sebaliknya. Siapa saja yang bisa mengontrol pulau tersebut otomatis mengontrol perdagangan rempah rempah.
Selama kurang lebih 200 tahun sejarahnya, Majapahit tidak melulu menggunakan kekuatan militer untuk menguasai negara negara tetangganya. Di Pulau Selayar terdapat bukti keberadaan Majapahit berupa meriam cetbang dan sebuah desa bernama Majapahit. Dari sini sejumlah lokasi di selatan Pualu Sulawesi relatif mudah dijangkau. Namun tidak ada bukti terjadinya penaklukkan terhadap Kerajaan kerajaan di Pulau Sulawesi. Untuk menjelaskan bagaimana pola hubungannya, melalui diplomasi dan kerjasama dengan sejumlah negara Ini dirasa lebih tepat. Selain menceritakan tentang penaklukkan dan klaim teritorial, dalam Kakawin Negarakertagama juga disebutkan hubungan majapahit dengan kerajaan lainnya dengan sebutan Mitreka Satata

MINANGKABAU DAN BUGIS - MAKASAR.

Sumber Gambar: https://www.facebook.com

Islam pertama kali masuk ke Sulawesi Selatan diperkirakan pada abad ke-17 diawali dengan kedatangan tiga mubalig dari Minangkabau, yaitu Datuk ri Bandang, Datuk ri Tiro, dan Datuk ri Patimang. Tiga mubalig ini berhasil mengislamkan elite-elite kerajaan Gowa-Tallo dan menjadikan Islam sebagai agama resmi kerajaan pada tahun 1607.

Mereka [ketiga mubalig] dikenal dengan nama Datuk Tellue (Bugis) atau Datuk Tallua (Makassar), yaitu: [1] Abdul Makmur, Khatib Tunggal, yang lebih populer dengan nama Datuk ri Bandang; [2] Sulaiman, Khatib Sulung, yang lebih populer dengan nama Datuk Patimang; serta [3] Abdul Jawad, Khatib Bungsu, yang lebih dikenal dengan nama Datuk ri Tiro.

Datuk Mahkota Sultan Pagaruyung

Sumber Gambar: https://www.facebook.com
Datuk Mahkota Sultan Pagaruyung
dan Sejarah Minangkabau di Sulawesi
Penulis: Firdaus Marbun, Undri (Peneliti BPNB Sumatera Barat)
Foto: Undri (Peneliti BPNB Sumatera Barat)

Banyak diantara kita yang tidak tahu tentang kiprah Datuk Mahkota Sulthan Pagaruyung ini. Kita sadari dalam literatur sejarah Minangkabau tanah kelahirannya. Keberadaan Datuk Mahkota Sultan Pagaruyung sulit ditemui. Beliau seakan tengelam oleh peran yang dimainkan oleh tiga orang dato’ yakni:
  • Dato’ri Bandang, 
  • Dato’ Patimang, dan 
  • Dato’ ri Tiro 

terutama dalam proses penyebaran agama Islam di daerah Sulawesi Selatan. Hanya saja kita terbantukan dengan literatur yang ada di daerah Sulawesi yang mengupas tentang sejarah kiprah tokoh ini dan dikaitkan dengan penyebaran Islam di daerah tersebut.