Tampilkan postingan dengan label pasa lereng. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pasa lereng. Tampilkan semua postingan

Pasa Ateh from Jam Gadang

[caption id="" align="aligncenter" width="500"] Picture: Sumatera Barat Tempo Dulu dan Kini[/caption]

Many comment said that this was Pasa Ateh and from another source we found that this condition in the Dutch Agression II in Bukit Tinggi. In the right side there has a stairs, that is Janjang Gudang and far in there was rice field where possibilities Kampuang Tangah Sawah. And the road there towards to Pasa Lereang.

[caption id="" align="aligncenter" width="852"] Piture: Minangkabau Tempo Dulu[/caption]

This second picture show us the situation before war (maybe), we add here the comment of this picture by Mr. Suftiman Bandaro Mudo:
This photo is taken from the Pasa Ateh from above the Jam Gadang (Clock Tower).  Just try to watch behind The Bendi's there is Janjang Gudang (Warehouse Stairs) are being repaired or being cemented.
While next to fence it is the location of its Market (Pasa Batingkek) currently enjoys. You notice at the entrance there is a statue of a tiger (I know + - 1969an). And most end in this photo on the right is the mosque of Jamil Jambek (Surau Nyiak Djambek) in Pasa Bawah / Kampuang Tangah Sawah (Tangah Sawah Village). Of course the road at the edge of the fence is in the direction Labuah/Pasa Lereng (Slope Market) And next to her is a building of shop Pasa Balakang - Rear Market (Jln Kumidi / there are now only own a new building)

______________________________

Banyak komentar (pada status yang memuat gambar ini) bahwa ini ialah Pasa Ateh dan berdasarkan informasi yang kami dapati pada beberapa sumber menyebutkan kalau gambar ini ialah gambar dimasa Agresi Belanda II di Bukit Tinggi. Pada bagian kanan tampak ada sebuah jenjang (tangga) menuju ke bawah, itulah Janjang Gudang dan jauh di sana dapat pula kita pandangi sebuah kawasan persawahan, kemungkinan disanalah Kampuang Tangah Sawah. Dan jalan yang lurus (berlawanan dengan arah tuck) tersebut menuju ke Pasa Lereang.

Foto kedua memiliki keterangan dari Bapak Suftiman Bandaro Mudo:

Foto ini adalah Pasar atas dan diambil dari atas Jam Gadang...
coba anda perhatikan dibelakang bendi2 itu adalah Janjang Gudang nampak sedang diperbaiki atau sedang disemen ....
sementara disebelah pagar itu adalah lokasi Pasar Bertingkat sa'at ini..
anda perhatikan di pintu masuknya ada patung harimau ( saya tahu +- 1969an)...
dan paling ujung pada foto ini kanan atas ituh adalah Masjid Jml Jambek di Pasar Bawah/Kmp Tengah Sawah....
tentu saja jalan di tepi pagar ini adalah arah ke labuah Lereng...dan di samping nya adalah bangunan toko2 di Pasar Belakang ( Jln Kumidi /masih ada sekarang cuma sudah bangunan baru)...
.....demikian mohon koreksi....

Janjang Gantuang

[caption id="" align="aligncenter" width="474"] Picture: Eliza Fondia[/caption]

No year on this picture but we sure that this is Janjang Gantuang (Pedestrian Bridge) from Pasa Lereang. From this picture we can see the loods of Pasa Bawah and behind there was rice field. There is one stairs beside the beridge, in present time the stairs has no more.

____________________

Gamba ini tidak bertanggal ataupun tahun, tapi kami yakin kalau gambar ini ialah gambar dari Janjang Gantuang dari arah Pasa Lereang. Dari gambar ini masih tampak bangunan los di Pasa Bawah serta di belakangnya ialah bangunan persawahan. Tampak satu buah jenjang di samping jembatan, pada masa sekarang jenjang itu telah tiada.

Aua Tajungkang, Pasa Lereng, & Rice Field

[caption id="" align="aligncenter" width="939"] PIcture: Minangkabau Heritage[/caption]

Panorama on the year 1907, one year before Kamang War (Belasting Rebelion). There is script writen on the cliff "Pakan Malam 21-29 June 1907", Pakan Malam means "Night Market". In top of the cliff is Pasa Lereng, there is no market there still the pedestrian street conected Pasa Ateh and Pasa Bawah. There is six mans sit near the railways, the train just passing and we can see the carriage who make from the wood. Also the rice field is still there.
________________________

Pemandangan pada tahun 1907, setahun sebelum pecah Perang Kamang (Pemberontakan Pajak). Terdapat tulisan "Pakan Malam 21-29 Juni 1907" di tebing yang kemungkinannya di atas ialah Pasa Lereng. Tampak pada gambar masih belum menjadi pasar masih berupa jalan yang menghubungkan Pasa Ateh dengan Pasa Bawah.

Atmosphere at Pasa Banto Terminal

[caption id="" align="aligncenter" width="956"] Picture: Minangkabau Heritage[/caption]

Pasa Banto Terminal, according to the picture information on 1950-1970. Now in that location, there was Banto Trade Centre Building. In this picture we can see that there is still park the Padati in this terminal. Not just for bus and truck but also for padati. We also can see the Pasa Bawah and Pasa Aua Tajungkang from this picture. We can see the loods building clearly, but now was covered by another building like the shophouse. And the most important on this picture is Pasa Lereng still a road connected Pasa Ateh and Pasa Bawah, there are no merchant or market activity in there, how beatiful in that time.
_______________________

Inilah Terminal Pasa Banto yang pada saat sekarang tinggal kenangan, pada keterangan gambar tertulis tahun 1950-1070. Pada saat sekarang di lokasi terminal tersebut berdiri sebuah bangunan yang dikenal orang dengan nama Banto Trade Centre (BTC). Sangat menarik tatkalam mengamati foto ini, ternyata di terminal ini masih parkir pedati, di masa Belanda dan dimasa belum ada mobil kawasan ini memang dikenal sebagai "Terminal Pedati", disinilah para Tukang Pedati memarkirkan pedati mereka.