![]() |
Pict: dakwah.post |
“bahwa usaha Rumah Sakit Baptis dan sosial lainnya, adalah dalam rangka Pengabaran Injil ke daerah-daerah.”
![]() |
Pict: dakwah.post |
“bahwa usaha Rumah Sakit Baptis dan sosial lainnya, adalah dalam rangka Pengabaran Injil ke daerah-daerah.”
![]() |
Gambar: Hidayatullah |
aksara.co.id - Pak Natsir begitu kita sering memanggil beliau, bukan Kyai Natsir atau Haji Natsir,[1] sebuah nama panggilan yang biasa untuk siapa saja, panggilan sederhana yang menunjukkan kesederhanaan hidup beliau, saya mungkin termasuk generasi paling akhir dari Dewan Dakwah Indonesia[2] yang masih mendapatkan didikan langsung dari beliau walau tidak lama, sejak 1991, dan beliau meninggal Feb 1993.
Saat mendengar Pak Natsir meninggal, kesedihan mendalam bagi seluruh kader dan da'i Dewan Dakwah, saat itu sayapun langsung pergi ka kantor Dewan Dakwah Jawa Timur, Jl Purwodadi dekat kuburan Mbah Ratu. Tempat di mana kader-kader dan calon Da'i Dewan Dakwah berkumpul.
Sudah cukup banyak warga Dewan Dakwah berkumpul untuk mengkonfirmasi berita meninggalnya Pak Natsir. Sayapun duduk di dekat telepon yang berfungsi sebagai faksimail, mode teknologi paling canggih pada waktu itu untuk mengirim dokumen.
![]() |
Ilustrasi: Biografi Singkat Tokoh |
![]() |
Pict: FB Intelektual Minang Dalam Tigo Tungku Sajarangan |
ULUN JANDI: Hubungan Pendatang–Pribumi di Suku Karo Mengamati Peristiwa-peristiwa Struktural Yang Ditelan Manipulasi dan Spekulasi Sejarah...