Tampilkan postingan dengan label kejawen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kejawen. Tampilkan semua postingan

Perihal Ritual Kejawen IKN

 


Sagaluak Aia Bukit Gadang, Indak Ka Mungkin Untuak Pambasuah Lokasi Tagaknyo IKN

Oleh: Ketum MUI Sumbar, Buya Dr. Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa

Sagaluak aia Bukit Gadang, indak ka mungkin untuak pambasuah lokasi tagaknyo IKN.[1] Sakapa tanah Pasaman tantu indak ka mungkin ka jadi aleh tapak pondasi istana di IKN.

Kalau sambuangan aka indak tajalin, tantu tali bathin nan basawua. Manduduakkan kayakinan ateh nan ghaib hanyo baaleh dugaan tak baalasan dari `Âlim al-Ghaib wa al-Syahâdah”, itulah nan khurafât. Sagalo ritual nan tagak ateh kayakinan sarupo itu, apopun nan ka disabuik namonyo adalah HARÂM untuak dilakukan dan diikuti oleh seorang muslim. 

Pelakunya dan yang terlibat dengan perbuatan tersebut, bisa terjatuh ke dalam perbuatan syirik. Kalaupun ada yang berhelah dengan perintah atasan, ingatlah bahwa tidak ada tuntutan untuak taat kepada siapapun jika disuruh berbuat maksiat kepada Allah SWT.

Minang menolak Islam Nusantara

Gambar: https://www.change.org/p/suduik-minang-kami-mendukung-mui-sumbar-menolak-islam-nusantara

“ Tempat Tuan di Halaman Bukan di Anjung Peranginan”


Di sini anak cucu harimau nan salapan.
Makanya, jangan coba hantarkan Islam Nusantara ke kampung kami !

Anak cucu Imam Bonjol masih bernafas di negeri ini.
Karena itu, janganlah tunjukkan
penghambaan ke ranah ini !

Fasihnya lidah Inyiek Agus Salim masih menjadi air mandi sehari-hari .
Ingatlah, janganlah bersilat lidah bermain kata dengan kami !

JAWADĪPA, JAWABUDA (ŚIWA BUDDHA), DAN KEJAWEN MENURUT NUSWANTORO


MEMAHAMI PERBEDAAN JAWADĪPA, JAWABUDA (ŚIWA BUDDHA)

DAN KÊJAWEN
Oleh : Damar Shashangka.
Postingan ini cukup panjang, tapi sangat berguna bagi teman-teman semua yang ingin mengetahui perbedan Jawadīpa, Jawa Buda dan Kêjawen.
Sudah beberapa tahun ini saya berusaha untuk mengumpulkan sekaligus mempelajari naskah-naskah klasik Jawa dari berbagai latar belakang ajaran yang pernah berkembang di Jawa untuk kemudian saya klasifikasikan dengan cermat demi untuk mengurai kerancuan informasi yang ada. Hasil dari mengumpulkan dan mempelajari berbagai naskah tersebut, pada akhirnya saya menemukan gambaran jelas tentang apa saja ajaran yang pernah tumbuh dan berkembang di Jawa. Setidaknya ajaran yang pernah tumbuh di Jawa bisa dibagi ke dalam tiga kategori besar:
1. Jawadīpa
2. Jawa Buda
3. Kêjawen