Tampilkan postingan dengan label jihad. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label jihad. Tampilkan semua postingan

Kisah Cinta Sang Panglima Muhammad Daif

 

Muhammad Daif, panglima Brigade Izzudin al-Qassam.

Hanya aku yang tahu warna kedua matamu, rupa wajahmu, berapa tinggimu, berapa banyak gula kau masukkan ke dalam tehmu, dan seperti apa sikat gigimu.

Enam tahun lalu di sebuah permukiman di Rafah, selatan Jalur Gaza. Widad Asfura bersama ibunya duduk-duduk bersama  tetangga mereka. Kaum hawa ini asyik berbincang-bincang.

Tiba-tiba sahaja seseorang ikut bergabung. Dia bercerita soal rahasia perkawinan Muhammad Diab Daif, panglima Brigade Izzudin Al-Qassam. Dia bilang hingga saat itu Daif belum dikaruniai anak dari perkawinannya, Padahal sang istri sudah menjalani beragam pengobatan, namun tidak ada hasil.

Daif secara tegas menolak menikah lagi. Meski begitu, orang-orang terdekatnya menyatakan Daif perlu mempunyai putra untuk meneruskan nasabnya. Ibunya Widad secara spontan menanggapi hal itu. “Jika dia minta anak saya untuk dikawini, saya setuju. Itu bakal menjadi sebuah kehormatan bagi kami.”

Besoknya, utusan Daif datang ke kediaman Widad. Dia melamar Widad buat Daif.

Kisah Widad Sebelum Dinikahi Muhammad Daif

Don't Stop Talking About P4L35T1N4


 Istiqamah atau teguh pendirian atau konsisten atau terus menerus, merupakan suatu sifat dan sikap yang amat payah untuk diamalkan. Karena hati manusia itu lemah, ada masa penuh semangat dan ada pula masanya semangat itu akan menurun. Kurang lebih sama dengan futur.

Dalam ranah perjuangan dan pada kesempatan ini kita berbicara tentang Palestina, akan ada masanya seluruh semangat yang mengharu-biru dan bergelora ini akan mulai menurun terasa hingga kemudian melemah. Apalagi jika jalannya peristiwa ini berlangsung lama maka nafsu dan syetan akan meniupkan rasa bosan dan patah semangat dalam perjuang.

Fatwa MUI; Boikot Produk Z10N15

FATWA

MAJELIS ULAMA INDONESIA

Nomor: 83 Tahun 2023

Tentang

HUKUM DUKUNGAN TERHADAP PERJUANGAN PALESTINA

Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), setelah:

MENIMBANG:

  1. Bahwa agresi dan aneksasi Israel terhadap Palestina telah mengakibatkan korban jiwa berjatuhan, korban luka yang tidak terhitung, ribuan warga mengungsi, serta hancurnya rumah, gedung, serta fasilitas publik;
  2. Bahwa dukungan kepada Palestina telah dilakukan oleh banyak pihak, ada yang mengirimkan bantuan tenaga, senjata, ada yang menggalang fnansial untuk perjuangan warga Palestina, ada yang mendukung secara moral dengan do'a-do'a yang dipanjatkan sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan dan perwujudan ukhuwah Islamiyah dan ukhwah insaniyah; 
  3. Bahwa terhadap tindakan agresi Israel atas Palestina tersebut ada juga pihak yang mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti bantuan persenjataan dan personel kepada Israel, bantuan finansial perusahaan yang berafiliasi pada Israel dan Zionisme, pembangunan opini publik yang mendukung Zionisme, hingga membeli produk yang secara nyata mendukung agresi Israel dan Zionisme;
  4. Bahwa terhadap fenomena di atas muncul pertanyaan tentang hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina;
  5. Bahwa untuk itu Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia memandang perlu menetapkan fatwa tentang hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina untuk dijadikan pedoman;

MENGINGAT: 1. Ayat-ayat Al Qur'an

Perusahaan Pendukung Zionis Israel

 


Sebagian dari aksi massa menunjukkan dirinya dengan "pemogokan atau pemboikotan". Bila buruh yang berjuta-juta meletakkan pekerjaannya dengan maksud tertentu (menuntut keuntungan ekonomi dan politik) niscaya kerugian dan kekalutan ekonomi akibat aksi mereka dapat melemahkan kaum penjajah yang keras itu.

Menurut kekuatan dan kemenangan kita pada waktu itu, dapatlah kita memperoleh hak-hak politik dan ekonomi. Di India pemboikotan itu ternyata adalah pisau bermata dua. Di satu pihak ia sangat merugikan importir Inggris, di lain pihak ia memajukan perdagangan bumiputra. Di Indonesia ketiadaan kapital besar bumiputra yang penting itu memberatkan pemboikotan terhadap perdagangan asing. (Tan Malaka. Aksi Masa. 1926)

HIKAYAT PERANG SABIL : KARYA YANG PALING DITAKUTI BELANDA

Pict: tengku puteh
FB Mohd Hakimi - Benarlah kata Usman Awang "Tajam keris raja, tajam lagi pena pujangga." Satu benda yang paling ditakuti Belanda ketika berperang menentang Aceh (1873 - 1913) ialah Hikayat Perang Sabil. Belanda bukannya tidak takut dengan meriam-meriam besar Aceh buatan Turki Uthmaniyah, tetapi mereka lebih takut dengan Hikayat Perang Sabil.
Hikayat Perang Sabil yang dikarang oleh seorang ulama, pujangga dan panglima perang iaitu Syeikh Muhammad atau Teungku Chik Pante Kulu meninggalkan kesan yang sangat luar biasa pada masyarakat Aceh.
Hikayat Perang Sabil mampu merangsang semangat jihad orang-orang Aceh. Siapa yang membaca atau mendengar hikayat ini, semangat jihadnya menjadi berkobar-kobar. Menurut riwayat, ada seorang wanita tua yang sedang menjual kuih, apabila membaca hikayat ini, beliau serta merta meninggalkan jualannya dan bersiap untuk turun berjihad.

Posisi Minangkabau dalam Alam Melayu

 

Ilustrasi Gambar: Scientheory

Perang Bad'r Minangkabau 1803 - 1845 (Bagian Kedua)
Catatan Kecil
Yulfian Azrial
( Mak Yum )

PADA postingan bagian pertama telah diungkapkan bagaimana dengan culas orientalis/missionaris mempelintir istilah PERANG BAD'R ini menjadi PERANG PADERI. Sebab Istilah Perang Bad'r tentu akan membuat ummat Islam sadar bahwa sejatinya yang mereka hadapi adalah para kaum Kafir Eropah bersatu, sehingga Ummat Islam akan tergerak untuk melakukan Perang Semesta ; Bersatu di seluruh dunia dalam rangka menjalankan kewajiban amar ma'ruf nahi munkar melawan kafirun Eropah yang tengah gencar menjalankan Gerakan 3G (Gospel, Glory, Gold).

Padri, Antara Fakta & Khayal Orientalis

 

Ilustrasi Gambar: Insan Pelajar


OPERASI INTELIJEN BELANDA LEWAT 'PREMAN ' UNTUK MEMPROVOKASI PERANG DI MINANGKABAU.
Perang Bad'r Minangkabau 1803 - 1845 (Bagian Pertama)
MASYARAKAT Minangkabau dahulu menyebut perang itu Perang Putih atau Perang Bad'r Minangkabau.[1] Sebab perang ini bagi Orang Minangkabau adalah perang suci yang semata-mata karena panggilan jihad dalam rangka menjalankan kewajiban amar ma'ruf nahi munkar melawan kafirun Eropah yang tengah gencar menjalankan Gerakan 3G (Gospel, Glory, Gold).[2]
 
Seperti telah ditulis dalam banyak literasi Gerakan 3G dari kafir Penjarah Eropah ini bertujuan untuk memaksakan syahwat mereka untuk menjajah dan menjarah kekayaan tarutama dari negeri-negeri Islam. Menuntaskan dendam kekalahan mereka dalam Perang Salib dengan cara memurtadkan aqidah warga pribumi (liberalisasi/kristenisasi). Serta untuk kemudian meraih kemenangan dengan cara menaklukkan, menunggangi dan atau menguasai kekuasaan. Berdirinya negara Amerika Serikat dan Australia adalah diantara contoh radikal dari sukses total mereka dalam merampok, mengalahkan, dan mengambil alih ulayat masyarakat bumiputera. 
 
PERANG BAD'R MINANGKABAU Vs PERANG PADERI.