Tampilkan postingan dengan label idul fitri. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label idul fitri. Tampilkan semua postingan

Raya 2023; Jum'at 21 April 2023


 

Hari raya di republik ini selalu mengalami pertikaian, hanya beberapa kali yang senyap atau arti kata seragam. Banyak yang heran, jemu, dan gemas, kenapa dapat demikian? Kenapa hanya di republik ini sahaja? di dua negara Melayu tak terjadi pertikaian macam ini..

Ya, di dua negara Melayu yang lain, Islam dijadikan agama resmi, dipelihara, dan dijaga. Sedangkan di republik ini, orang-orang yang memegang tampuk kekuasaan kebanyakan sekuler, fasik, dan kafir serta terang-terangan mengatakan kalau "Negara ini bukan Negara Islam". Singkat kata, kalau di dua negara Melayu raja menjadi Ulil Amri maka di republik ini tak ada. Kalaupun ada, itu hanyalah menurut sebagian pendapat orang yang suka menjilat sahaja.

"Nalar Saja, Sudah Sulit Menerima"



Andaikan di Kec. Junjuang Siriah Kab. Solok ada orang terpapar covid-19, akibatnya masyarakat di Talang Babungo dilarang shalat Aidil Fitri. Jarak antara dua daerah ini lebih 100an km walaupun masih dalam satu kabupaten (Solok).
Andaikan di Bayang ada yang terpapar Covid-19, akibatnya masyarakat di Silaut dilarang shalat Aidil Fitri. Jarak antara kedua daerah itu berkisar 200an km walaupun masih dalam satu kabupaten (Pesisir Selatan).
Saya hanya ingin merenungkan, apakah keputusan pelarangan shalat Aidil Fitri karena warna orange untuk kabupaten/kota sudah menggunakan nalar yang benar?
Apakah tidak ada sedikitpun rasa takut di dalam hati karena menghalangi umat ini beribadah ???!!!

Tata Cara Shalat Ied 1442


Jangan cemas, usah risau dan jangan biarkan ketakutan menguasai hati kita. Hari nan Fitri ini hanya datang sekali dalam setahun dan kini para fasiq dan munafiq melancarkan tipudaya mereka. 

Semoga tata cara pelaksanaan Shalat Ied dibawah dapat menambah ketenangan hati kita semua. Tautan sumber terdapat di akhir tulisan. Berikut kami rangkum:

Selamat Hari Raya Idul Fitri




Bilangan hari telah berganti
Satu bulan telah pergi
Ianya Ramadhan nan dikasihi
Setahun lagi kita menanti

Adalah persaian cobaan ini
Entah bila akan berhenti
Hati nan sabar ianya mengerti
Hikmah didapat pelajaran diri

HARI MAKMEUGANG DLM UNDANG-UNDANG KERAJAAN ACEH

Ilustrasi gambar: https://www.liputan6.com

Dalam Qanun Meukuta Alam, Qanun Undang-Undang negara Kerajaan Aceh Darussalam.

Dalam Qanun Meukuta Alam itu disebutkan, sebulan sebalum datangnya Hari Makmeugang, dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Sulthan Aceh memerintahkan semua Uleebalang di Aceh untuk mendata seluruh fakir miskin, anak yatim, orang sakit (lumpuh), orang buta, dan orang tua (lansia) yang tak lagi mampu mencari nafkah.

Semua data fakir miskin anak yatim, orang lumpuh dan orang buta harus sudah diterima oleh Sultan satu bulan sebelum Hari Makmeugang, baik hari Makmeugang menyambut puasa, maupun hari makmeugang Hari Raya Idul Fitri dan Hari Makmeugang Hari Raya Idul Adha.

Tradisi Berhari Raya Dahulunya

Gambar: https://niadilova.wordpress.com
NAGARI JANG ROYAAL
            
Pada kita dikabarkan orang, waktoe hendak berhari raja di nagari Pasir Lawas dalam bilangan Tilatang, orang soedah memotong kerbau dan djawi sedjoemlah 29 ekor.

            Pemotongan hewan bersama sama ini ada menoeroet kebiasaan dalam negeri negeri hampir di sekitar Minangkabau ini. Akan tetapi dimoesim soesah dalam zaman malaise ini, kebiasaan jang demikian telah dioebah orang ertinja tidak dipakai lagi. Akan tetapi berlainan keadaannja dengan Pasir Lawas jang mesti soesah dinasihati oleh Kepala Negeri dan Asistent Demang, mereka tidak mengindahkan nasihat itoe dan achirnja pemotongan hewan itoe diteroeskan djoega.

            Njatalah jang disana orang tidak mengenal malaise hingga Pasir Lawas tetap dalam pemandangan orang orang jang berkelilingnja, sebagai soeatoe nagari jang royaal.

            Berlain keadaannja dengan Sipisang dalam bagian itoe djoega, jang meskipoen pendoedoek[nja] ada bermaksoed djoega hendak memotong hewan sebagai kebiasaan setiap tahoen, tetapi setelah dinasihati oleh Kepala Negerinja teroetama setelah diperingati bagaimana kesoesahan hidoep dimasa ini, maka maksoed itoe dengan ragam telah ditoeroet oleh anak negerinja.

***