Hari raya di republik ini selalu mengalami pertikaian, hanya beberapa kali yang senyap atau arti kata seragam. Banyak yang heran, jemu, dan gemas, kenapa dapat demikian? Kenapa hanya di republik ini sahaja? di dua negara Melayu tak terjadi pertikaian macam ini..
Ya, di dua negara Melayu yang lain, Islam dijadikan agama resmi, dipelihara, dan dijaga. Sedangkan di republik ini, orang-orang yang memegang tampuk kekuasaan kebanyakan sekuler, fasik, dan kafir serta terang-terangan mengatakan kalau "Negara ini bukan Negara Islam". Singkat kata, kalau di dua negara Melayu raja menjadi Ulil Amri maka di republik ini tak ada. Kalaupun ada, itu hanyalah menurut sebagian pendapat orang yang suka menjilat sahaja.
Oleh karena itu, umat Islam di republik ini memiliki kebebasan dan pilihan. Namun orang-orang dungu yang selalu berucap mematuhi ulil amri, ta'at kepada pemimpin, dan lain sebagainya, akan memaksa orang lain untuk ikut pendapat mereka, mengikuti pengumuman dari Pemerintah yang pendapatnya disandarkan pada salah satu organisasi keagamaan yang kental dengan budaya Pulau Sebrang.
Ditambah dengan orang-orang penganut Manhaj Salafi Wahabi yang memiliki pendapat; haram melawan kepada pemerintah. Apalagi antek-antek manhaj ini banyak yang menguasai surau-surau di Minangkabau.
Selamat beraya pada Jum'at esok tuan..
Minal Aidin Walfaidzin
Mohon Maaf Zahir dan Bathin