Tampilkan postingan dengan label societeit. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label societeit. Tampilkan semua postingan

Societeit dari dekat_1948

[caption id="" align="aligncenter" width="1280"] PIcture: Minangkabau Heritage[/caption]

This picture show us the close up of National Building or Societeit from the front. Now this building has rebuild become Regional Assembly of Bukit Tinggi.


________________________________


Sudah semenjak lama rasa penasaran ini menghantui kami "Serupa apakah bentuk Gedung Nasional atau yang dimasa Belanda bernama Societeit itu rupanya?"


Banyak gambar nan kami dapati memperlihatkan gedung ini dari jauh, kebanyakan gambar diambil dari arah Jam Gadang. Jadinya, hanya dapat mereka-reka saja serupa apa bentuk persisnya. Namun penantian panjang itu bermuara jua, tengoklah gambar ini, terima kasih kepada Engku Admin Grup Minangkabau Heritage yang telah menampilkan gambar ini, sangat besar jasa Engku kepada kami.


Tampaknya gambar ini diambil dimasa Agresi Belanda pada tahun 1948, tampak trukc militer Belanda sedang parkir di hadapan Gedung Nasional dan satu buah tank militer Belanda sedang melaju di jalan dari arah Panorama. Walau gambar ini diambil dimasa perang namun kesan yang kami dapatkan tiada demikian, tenang sekali disana.


 

 

Jalan Presidentslaan, Fort de Kock

[caption id="" align="aligncenter" width="609"] [Jalan Presidentslaan di Fort de Kock] Gambar: Disini[/caption]

Tulisan ini disalin dari tulisan Suryadi Sunuri di blognya niadilova.wordpress.com.


One of street in Bukit Tinggi on colonial time, the name of this street was President Street. This picture taken from front of Bukittinggi Local Regional Assembly building.


 Minang Saisuak #266 –Jalan Presidentslaan, Fort de Kock


 Fort de Kock (sekarang: Bukittinggi) adalah tempat pelesiran. Kota ini dibangun Belanda untuk para pegawainya yang ingin menghirup udara dingin Eropa setelah kepanasan bekerja di ibukota Sumatra’s Westkust, Padang, yang menurut Parada Harahap dalam bukunya Dari Pantai ke Pantai (1926) panasnya minta ampun.


Foto ini dimuat di salah satu edisi 1928 majalah Pandji Poestaka. Mengutip keterangan pada foto kiriman Zakaria ini, dikatakan: “Inilah salah satoe dari pada djalan di Fort de Kock jang amat bagoes kelihatannya. Djalan-djalan dikota ini tidak datar semoeanja, melainkan ada jang toeroen naik seperti tampak djoega pada gambar di atas ini. Dibelakang kelihatan ada soeatoe djam, Djam Gadang kata orang disini. Djam itoe didirikan atas oesaha t. [tuan] Controleur H.R. Rookma]a]ker (sekarang soedah pindah), sedang atjoeannja (rangrangannja) boeatan toean Opzichter, seorang anak negeri”.

DPRD Crossroad II

[caption id="" align="aligncenter" width="1346"] Picture: Minagkabau Tempo Dulu[/caption]

This picture show us clearly about the situation in front of Regional Assembly (DPRD) Crossroad. The picture in year 1900-1930. The road still empty, the park  still beauty, and the societeit is still there..




[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Picture: Tropen Museum[/caption]

Straatgezicht met sociĆ«teit BelvĆ©dĆØre in Fort de Kock || Straatgezicht with society Belvedere Fort de Kock. 1892-1922.


On this second picture we can see the letter "C. NIEUWENHUIS. PADANG" in the pedestrian walk. Also we can see the beautiful park in the place Pahlawan Tak Dikenal Monument  in present time. Very neat and orderly in that time, Bukit Tinggi really beautiful if we can keep that.


From the letter C. NIEUWENHUIS we found that he was a photographer with name Christiaan Benjamin Nieuwenhuis was born in Amsterdam on July 4, 1863 and spent his youth in Amsterdam. He lives in Batavia (Jakarta) in 1884 as a member of the Royal Military Band. By 1892, He had moved to Padang, Sumatra, where he set up his own studio in the side room of the house he designed and built at the Bentegweg. (source of this paragraph: click here)


From this two picture also we can see that the Societeit building has change. The second picture is the lastest image. On first picture we can see that the building of societeit build from wood and with Melayu style and in the second picture we see that the building has rebuilt and made permanently.

Bukit Tinggi from another Viewpoint

[caption id="" align="aligncenter" width="960"] Picture: Macho Antiques[/caption]

No year in this picture, but we sure that this picture taken after 1959 because the Pahlawan Tak Dikenal Monument has built at 1959. This picture taken from Jam Gadang area. We can many things, first this picture has taken from another angel who never used before. Second, The Societeit building has been there. Third, we can see the house in the plae BNI Bank building. Forth, Belakang Balok Area has still a rice field area.
_______________________

Tidak ada keterangan tahun pada gambar ini, tapi kami yakin kalau gambar ini diambil selepas tahun 1959 karena Tugu Pahlawan Tak Dikenal dibangun pada tahun 1959. Tampaknya gambar ini diambil dari kawasan Jam Gadang, dan membuat gambar ini tampak lebih menarik ialah sudut pandang yang dipakai dalam mengambil gambar ini belum pernah dipakai sebelumnya. Tampak pertautan antara dua gunung (Marapi & Singalang) pada latar belakang gambar.

DPRD Crossroad

[caption id="" align="aligncenter" width="960"] Picture: Minangkabau Heritage[/caption]

This crossroad located in front of Regional Assembly Building (DPRD) of Bukit Tinggi. In the place were DPRD building, in the past was Societiet Building.There in the left side we can see the Bukit Tinggi Train Station. This picture taken from Jam Gadang and in the pedestrian walk a man stand with pan on his head, maybe he is a pitchman.

[caption id="" align="aligncenter" width="309"] PIcture: Bukittinggi Tempoe Doeloe[/caption]

From this second picture we see the crossroad from another angel. In our estimate that picture has taken at the road from Jam Gadang

[caption id="" align="aligncenter" width="320"] Picture: Ankasembilan.blogspot.com[/caption]

We can see many people there in front of societeit. Maybe there has a ceremony..

____________________

Keterangan Pada Gambar: Bukittinggi tahun 1880-1905. Bangunan yang terlihat di foto adalah Gedung DPRD sekarang (Zaman Belanda namanya Gedung SociĆ«teit setelah itu berubah jadi Gedung Nasional)

Bukittinggi dan Gunung Marapi

[caption id="" align="alignnone" width="960"] Picture: Minangkabau Heritage[/caption]

Bukit Tinggi at the year 1900-1920's and this picture located in the Citys Council. In the colonial period there was societeit or The Club where the European meet and make some party. In front of that building was padati parking place, now in that place located Tugu Pahlawan Tak Dikenal (Unnamed Hero Monument).
_________________________________
Foto ini bertahunkan sekitar 1900-1920 dan lokasi foto ini ialah di Simpang DPRD sekarang. Pada masa Kolonial Belanda, di tempat berdirinya gedung DPRD sekarang dahulunya ialah Bangunan Societeit yang dikenal dengan sebutan Rumah Bola dimana disinilah orang Eropa menghabiskan waktu dan berpesta. Konon kabarnya sehingga dinamakan dengan Rumah Bola ialah karena disana disediakannya permainan Bola Bilyard.

Bukittinggi di permulaan abad 20



Bukittinggi tahun 1910-1940, lokasi detail tidak diketahui [Picture: Minangkabau Tempo Dulu]

Bukit Tinggi maybe in the early 20 century, the detail location was unknown. Every thing still natural, no aspal just white sand and gravel on the street. Or maybe this picture taken from Simpang Kangkuang towards Jam Gadang? In the left is societeit building and there is no Jam Gadang because is built at 1926. Maybe, we not sure..
______________________________


Kemungkinan foto ini diambil di permulaan abad ke-20, tidak ada keterangan pasti mengenai foto ini. Namun kemungkinan foto ini diambil dari arah Simpang Kangkuang menuju Jam Gadang. Belum ada Jam Gadang karena bangunan itu baru dibuat pada tahun 1926.

[caption id="" align="aligncenter" width="320"] Picture: Ankasembilan.blogspot.com[/caption]

At the second picture we can see the diffrent situation from the first picture. Look like more newer..