Tampilkan postingan dengan label pribumi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pribumi. Tampilkan semua postingan

SEPENGGAL KISAH PEMBANTAIAN WARGA GAYO LUES OLEH SERDADU MARSOSE

Foto: Babe


Resensi Buku
BABE - Syahdan tahun 60-an, Juriyah binti Sultan sering kali memperlihatkan parut luka di bagian lengan kiri kepada cucunya, Yusra Habib, yang kala itu masih anak-anak. Yusra diminta menempelkan telunjuk pada lengan Juriah untuk memastikan benda keras berupa selongsong peluru yang tertanam di balik kulitnya.

Peluru itu milik Marsose, pasukan khusus kolonial Belanda yang diterjunkan dalam Perang Aceh masa lalu. Juriah 'mendapatkannya' saat Marsose menggempur Kampung Penosan, Gayo Lues, Aceh, membumihanguskan permukiman, membunuh 4.000 warganya. Pejuang setempat pun tak berdaya.

SEKILIM SEJARAH TENTANG BUMI PUTERA

Ilustrasi: pinterest

SEKILIM SEJARAH TENTANG BUMI PUTERA

Catatan Kecil Oleh :
Yulfian Azrial
MASYARAKAT Bumiputera (Malayu) di Nusantara sejak dulu sebenarnya tak pernah merasa terpisah sebagai Malaysia, Singapura, Brunai, Patani Pataya, hingga Champa dan Filipina ( yang di Mindanao ataupun di sekitar Fi Amanillah), serta Indonesia ( yang di Tanah Rencong, Tanah Jawa, Tanah Tapi, Gorontalo, Bugis Goa, Al Mulk hingga Papua).
Apalagi mereka yg bermukim di pulau Sumatera, dan Semenanjung Malaya. Para Bumiputera di Pulau Sumatera dan Tanah Semenanjung malah dulu suka berkumpul di Bukittinggi. Bahkan mereka yang sering berkumpul di Bukittinggi inilah yg mempopulerkan istilah Bumi Putera. Bank Nasional 1930 ( Bank Bumiputera pertama ) adalah salah satu bukti sejarah peninggalan mereka dan telah menjadi nafas dan perekat silaturrahim serta langkah perjuangan mereka.

Sejarah Kota Padang (18): Ida Loemongga, Perempuan Indonesia Pertama Bergelar Ph.D (1931); Like Mother, Like Daughter



Disalin dari blog:  http://poestahadepok.blogspot.com
 __________________________

Pada tanggal 22 Maret 1905 di Padang, pasangan Haroen Al Rasjid dan Alimatoe’ Saadiah sangat berbahagia. Putri pertama mereka lahir. Putri mereka yang cantik itu diberi nama Ida Loemongga. Keluarga muda ini kemudian pindah ke Sibolga, karena Haroen Al Rasjid yang dokter lulusan Docter Djawa School tahun 1902 ini dipindahkan dari Padang ke Sibolga. Setelah beberapa tahun di Tapanoeli dan masa dinas berakhir, Haroen Al Rasjid meminta pension dan akan membuka dokter praktek di Telok Betong, Lampong. Pada tahun 1918, Ida Loemongga diterima sebagai siswa di Prins Hendrik-school di Batavia.
 
Ida Loemongga, saat sidang terbuka di Amsterdam, 1932
Prins Hendrik-school sekolah paling elit di Batavia menerima pendaftaran murid baru (lihat Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie, 14-05-1918). Untuk afdeeling-B HBS (SMA jurusan IPA), dari ratusan siswa yang diterima dari berbagai kota, antara lain: sebagai berikut: Padang: A. de Bruin, S. Le Febvre, JW. Meijer, S. Quittner, J. Ch. van Reenen, EH. Westerbeek (m.), F. van Alphen, HA. de .Tongh Swemor, Lie Lee Sian Nio (m.), SG, Evers (m.), FC. Alexander (m.), J. Kroegmans (m.), Corie Oeij (in.), A. Davies (m.), AW. Ch. Bouwmeester (m.), EV, Koodering Clemens (m.), AHF. Geertsema Beckering (m.) en C. Kromhout (m.); Medan: E. Bonebakker (m.), AM. Scrvaas (m.), JC. Hoppe (m.), HL. Fliers (m.), FH. Doornik (m.), E. Baume (m.), EPJ. Duson, A. Everaars, EH. Vorster, V. Th. Holl, TA. Swamhuysen, M. Th. van Rijck, en WF. Fliers. Te1ok Betong: M. G.. van Hunink (m.), en Haroen al Rasjad Ida Loemongga (ms.).

JESAJAS PONGOH VS TEUKU UMAR

Sumber Gambar: https://www.facebook.com


Jesajas Pongoh adalah anggota Marsose KNIL di Aceh. Berhasil memberantas Perang Aceh dengan membunuh seorang tokoh penting perjuangan tersebut yaitu TEUKU UMAR!

Jesajas Pongoh lahir di Air Madidi tanggal 7 Mei 1878. Ia teken kontrak masuk tentara tanggal 10 Februari 1897, saat dimana ratusan pemuda setiap tahunnya meneken kontrak menjadi soldadu. Setelah mengikuti pelatihan, ia masuk Marechaussee, korps yang kelak, menurut sebuah media, akan melihatnya sebagai permata.

Bintang Penghargaan th.1929

[caption id="" align="aligncenter" width="290"] Gambar: https://niadilova.wordpress.com[/caption]

Judul berita: Onderscheidingen ter Westkust (Penghargaan untuk pantai barat)


Sumber: De Sumatra Post (terbit di Medan) edisi 5 September 1929


Berikut ini senarai dari penerima bintang di Sumatera Barat sebagaimana diberitakan oleh sumber di atas.


Daftar penerima anugrah bintang (penghargaan) di Sumatera Barat dalam rangka perayaan ulang tahun Ratu Wilhelmina yang ke-49, 31 Agustus 1929.