Foto: Babe |
Resensi Buku
BABE - Syahdan tahun 60-an, Juriyah binti Sultan sering kali memperlihatkan parut luka di bagian lengan kiri kepada cucunya, Yusra Habib, yang kala itu masih anak-anak. Yusra diminta menempelkan telunjuk pada lengan Juriah untuk memastikan benda keras berupa selongsong peluru yang tertanam di balik kulitnya.
Peluru itu milik Marsose, pasukan khusus kolonial Belanda yang diterjunkan dalam Perang Aceh masa lalu. Juriah 'mendapatkannya' saat Marsose menggempur Kampung Penosan, Gayo Lues, Aceh, membumihanguskan permukiman, membunuh 4.000 warganya. Pejuang setempat pun tak berdaya.