“Sumur itu dalamnya 12 meter, lebarnya 75 sentimeter. Setelah tubuh mereka masuk semua, untuk meyakinkan mayat meninggal, mereka langsung ditembak lagi. Lalu jasad ditutup dengan sampah pohon karet, dan ditutup tanah serta ditanah pohon pisang utuh di atasnya seakan-akan di bawah itu tak ada mayat.” Saat jasad para jenderal itu terkubur di sumur Lubang Buaya itu, hari telah berganti. Satu Oktober 1965.
Sepandai-pandainya sesuatu disembunyikan, kata Yutharyani, pasti ketahuan juga. Akhirnya, ujar dia, sumur dapat ditemukan pada sore, 3 Oktober. Sumur lalu digali pakai tangan. Keesokannya, 4 Oktober, mayat diangkat.