Tampilkan postingan dengan label Nazir St. Pamuncak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Nazir St. Pamuncak. Tampilkan semua postingan

Pakaian Lelaki Minang itu?

Dubes Indonesia untuk Paris, Nazir Dt. Pamuncak dengan baju lelaki Minang (Melayu)
Foto: Suryadi Sunuri

Pakaian perempuan Minangkabau dan perempuan Melayu ialah Baju Kurung, namun tak semua orang Minangkabau tahu ataupun faham. Masih banyak yang keras kepala berbaju kebaya ataupun batik, mereka merasa lebih bangga dan lebih cantik apabila memakai kebaya ataupun batik. Menurut mereka Baju Kurung itu kuno, ketinggalan zaman, dan apabila dikenakan macam orang tua atau orang udik. Demikianlah rasa hati perempuan durhaka di Minangkabau pada masa sekarang.

Ada nan bertanya "Kalau laki-laki, macam mana pula pakaiannya?" 

Nazir Dt.Pamuncak & Pergerakan Kebangsaan

Foto: ANRI


Langgam.id – Para siswa sekolah menengah hari itu dikumpulkan di Padang. Nazir Datuk Pamoentjak, aktivis Jong Sumatranen Bond yang didirikan pada 9 Desember 1917 di Batavia, datang ke Padang untuk berbicara di depan para anak muda tersebut.

Mohammad Hatta yang kelak jadi proklamator dan wakil presiden pertama Republik Indonesia, ada di antara anak muda itu. Itulah pertemuan pertama Hatta dan Nazir, sebelum kelak mereka bersama-sama aktivis pergerakan kemerdekaan di Belanda.

Abdullah Rivai dalam Buku ‘Student Indonesia di Eropa’ (2000) menulis, Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak lahir di Salayo, Solok, pada 10 April 1897, atau tepat 122 tahun yang lalu dari hari ini, Rabu (10/4/2019).

Mr. Mohammad Nazir Datuk Pamoentjak, namanya kemudian sering ditulis: Nazir Pamontjak, lebih tua lima tahun dari Bung Hatta yang lahir pada 1902. Ia juga lebih dahulu masuk ke dunia pergerakan kemerdekaan. Ia adalah mentor Hatta saat muda.

Januari 1918, saat Nazir berceramah sebagai aktivis Jong Sumatranen Bond (JSB) di depan para siswa sekolah menengah itu, Hatta masih jadi siswa Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Padang atau sekolah menengah pertama. Gedung MULO Padang tempat Hatta bersekolah saat itu, kini masih ditempati SMP Negeri 1 Padang.

Dubes Mr. Datuk M. Nazir St. Pamuncak


Visual Klasik Nusantara #66 – Duta RIS Mr. Nazir St. Pamuntjak dan Presiden Perancis Vincent Auriol (1950)






nazir-pamuntjak-madjalah-merdeka-no-21-th-iii-27-mei-1950p-10

Sumber: MadjalahMerdeka, No.21, Th. III, 27 Mei 1950: 10

Catatan: Di sebelah foto ini terdapat laporan berikut:

DutaTetap. Sesudah beberapa lamanja di-ibukota dunia, Paris, Mr. Datuk M. Nazir Sutan Pamuntjak, duta RIS di Perantjis baru-baru ini telah mengundjungi presiden Vincent Auriol.


Ada mulut jang mengenal duta kita ini mengatakan bahwa sebenarnja dia lebih tepat memangku djabatan duta keliling karena pengalamannja jang 20 tahun lamanja keliling-keliling Eropah. Dan karena sjarat-sjarat mendjadi duta keliling tidak hanja keliling-keliling sadja maka beliau ditetapkan di Perantjis.”


Nazir Pamuntjak [kadang-kadang ditulis “Pamontjak”) adalah salah seorang dari rombongan duta Republik Indonesia Serikat (RIS) yang pertama (9 orang) yang dikirim ke luar negeri. Mereka adalah: Mr. Ali Sastroamidjojo (Amerika Serikat), Dr. Sudarsono (India), Dr. Subandrio (Inggris), Sukardjo Wirjopranoto (Vatikan), Mr. A.A. Maramis (Filipina), H. Rasjidi (Mesir), Baginda Dahlan Abdoellah (Irak, Transjordania, Libanon, dan Syiria), Mr. Mohammad Roem (Negeri Belanda), dan Nazir Sutan Pamuntjak (Perancis) (lihat: Majalah Garuda, No. 1, Th. 3, Tg. 11 Maart 1950: 5).


_______________________




Dicopas dari: https://niadilova.wordpress.com