Kuffiyeh atau kuffiyah merupakan penutup kepala khas Bangsa Arab yang lazim kita temui sekarang. kata 'kuffiyah' sendiri merujuk kepada salah satu bandar di Irak yakni 'Kuffah'. Apakah disana adat memakai kuffiyah seperti yang kita dapat sekarang dimulai? Hal ini mengingat dimasa lalu, kebanyakan orang Arab lebih menggunakan serban untuk menutupi kepala mereka. Selain kata kuffiyeh juga dikenal istilah 'Gutrah' dan 'Syimagh'. Dan dari kata kuffiyeh atau kuffiyah inilah kemudian diserap oleh orang-orang melayu menjadi Kupiah, walau dengan bentuk yang sama sekali berbeda dengan yang dipakai oleh orang Arab. Konon kabarnya kupiyah Melayu merupakan pengaruh dari Turki Usmani.
Kain yang dipakai sebagai kuffiyah beraneka ragam bentuknya, untuk kali ini kita akan membahas ragam corak yang dipakai oleh saudara-saudara kita di Palestina. Karena kaya akan makna perlawanan mereka terhadap penjajahan Zionis Yahudi.
Ever wonder what the significance of the Kuffiyeh was? Everything in traditional Palestinian textiles holds a meaning and symbol to tell a story of deeply rooted cultural significance and resistance.
Pernahkah tuan bertanya-tanya apa arti penting dari Kuffiyeh? Segala sesuatu yang ada dalam kain tradisional Palestina memiliki makna dan simbol yang menceritakan kisah tentang makna budaya dan perlawanan yang mengakar kuat.
Demikian seperti yang ditulis akun IG @bellahijabs, seperti yang dijelaskannya melalui gambar-gambar yang dikirimnya, motif kuffiyah yang dipakai oleh lelaki Palestina terdiri atas tiga yakni Daun Zaitun, Jala Ikan, dan garis tebal yang masing-masing memiliki makna;
1. Daun Zaitun
Olive leaves, olive trees hold a cultural and economical significance to Palestinians. Today, about 100.000 families in Palestine rely on olive oil and product as a min source of income. The olive tree, which lives an average of 300-600 years, is a presentation of Palestinian resilience and attachment to their land.
Daun zaitun, pohon zaitun memiliki makna adat (budaya) dan ekonomi bagi warga Palestina. Saat ini, sekitar 100.000 keluarga di Palestina bergantung pada minyak zaitun dan produknya sebagai sumber pendapatan utama. Pohon zaitun, yang hidup rata-rata 300-600 tahun, adalah presentasi ketahanan dan keterikatan Palestina dengan tanah mereka.
2. Jala Ikan
Fishing net, connection to the sea. Some bealive the fishnet to be a symbol of collectivism-knotting individuals into a wider, stronger entity. Some bealive it resembles berbed wire-representating the occupation.
Jaring ikan, penghubung ke laut. Beberapa orang menganggap jala sebagai perlambang persatuan yang mengikat pribadi-pribadi ke dalam ikatan yang lebih luas dan lebih kuat. Beberapa orang menganggapnya menyerupai kawat tempat tidur-merepresentasikan penjajahan.
3. Garis Tebal
The bold lines have been said to represent trade routes across historic Palestine which made the region a hub for exchange. Others believe the lines represent the apertheid walls that surround the land.
Garis-garis tebal tersebut dikatakan mewakili jalur perdagangan di seluruh Palestina yang bersejarah yang menjadikan wilayah tersebut sebagai pusat pertukaran. Kemudian dalam perkembangnnya dengan keadaan pada masa sekarang, garis-garis tersebut mewakili tembok-tembok apertheid yang mengelilingi wilayah tersebut.
===================
Sumber: @bellahijabs | @ammounz
===================
Baca juga: Palestina | Kupiyah