KEUNIKAN KAUM RAHAYU.....!![1]
Kaum Rahayu ini, kaum yang unik. Mereka ini, di saat berteriak toleransi tapi juga bersamaan dengan sifat rasisme yang mereka tunjukkan.
Budaya yang mereka perlihatkan, Cuma Jawa dan Bali saja,[2] dengan slogan kembali ke budaya leluhur nusantara Indonesia. Tapi yang dipamerkan cuma Budaya Jawa dan Bali saja. Memangnya Indonesia ini cuma Jawa dan Bali saja....??
Luas Pulau Jawa, Bali, Lombok dan Nusa Tenggara Timur sekitar 200 ribu kilo meter persegi. Wah sempit sekali ya. Padahal luas wilayah Indonesia 1.9 juta kilometer loh. Memang yang lainnya bukan Indonesia...??
Mungkin cita-cita kalian para Kaum Rahayu Indonesia itu, ya harus cuma Pulau Jawa, Bali dan Sunda Kecil saja?
Itu makanya kalian cuma ngepost budaya sana saja buat promosi Budaya Nusantara.
Hmm.. ya sudah semoga cita-cita kalian tercapai
KEUNIKAN KAUM RAHAYU LAINNYA ADALAH
Mereka ini ibarat katak dalam tempurung tapi seolah-olah mereka tahu seluruh Indonesia, hahaha..
GINI KAMI ORANG MELAYU SUMATERA TIDAK AKAN KEMBALI KE AJARAN LELUHUR KAMI, KAMI TETAP KADRUN SAMPAI KIAMAT...!!
99% orang Sumatera adalah penganut Ajaran Gurun. Satu penganut ajaran Gurun Hudaibiyah di Arab Saudi (maksudnya: Islam) dan yang satu lagi penganut ajaran Gurun Yudea (maksudnya: Kristen)di Palestina.
Saya bersyukur bahwa orang Sumatera itu taat beragama. Yang Islam menjalankan ajaran Islam dengan baik. Yang Kristen menjalankan ajaran Kristen dengan baik....!!
Dan itu harus di pertahankan dan juga budaya orang Sumatera tidak luntur karena agama. Lihat sahaja orang Batak masih pakai marga, orang Minang masih pakai suku sampai sekarang, dan suku-suku yang lain di Sumatera.
Dengar info di youtube kaum rahayu ini, di kanal (chanel) Islam mereka menghina Agama Islam. Di kanal (chanel) Kristen menghina agama Kristen. Jangan-jangan kalian ini ingin membenturkan Islam dan Kristen ya....???
INGAT EFEK BURUK DARI GESEKAN IDENTITAS DAN KEPERCAYAAN ADALAH KEHANCURAN SUATU NEGARA, CONTOH:
1.UNI SOVIET HANCUR DENGAN RUSIANISASINYA
2.YUGOSLAVIA HANCUR KARENA SEREBIANISASI
3.jangan sampai Indonesia hancur bubar gara-gara rahayunisasi yang adi luhung itu.
KARENA KAMI ORANG SUMATERA, KALIMANTAN, SULAWESI, PAPUA, MALUKU GAK MAU IKUT RAHAYUNISASI YanG ADI LUHUNG TERSEBUT.
Disalin dari kiriman FB: Yanta Umar Sanjaya
Foto: britanica.com
Catatan Kaki oleh Admin:
[1] "Rahayu" merupakan salam yang mereka ucapkan tatkala memulai segala sesuatu. Sebagian memplesetkan "Raharjo" yang merupakan bentuk maskulin, untuk mencemooh yang berkelamin lelaki diantara mereka. Sedangkan 'Rahayu' dijadikan bentuk feminim. Kelompok ini bernama Nusantara atau ada juga yang menyebut Nuswantoro. Hampir kesemuanya berasal dari Jawa dan Bali. Mereka meagung-agungkan budaya Pra Islam yang menurut mereka lebih luhur dari Islam serta merupakan Puncak Kejayaan mereka. Mereka menuduh, akibat kedatangan Islam, maka kejayaan mereka runtuh. Walau tidak menegaskan, namun narasi-narasi yang dikeluarkan kelompok ini cenderung Anti Islam.
Salah satu yang paling populer dari pernyataan mereka ialah bahwa sebelum kedatangan Islam, nenek moyang mereka (laki-laki dan perempuan) tak berbaju dan itu tak jadi masalah. Para 'kadrun' -demikian mereka memberi gelar kepada kelompok Islam- yang memaksa nenek moyang mereka untuk menutupi tubuh bagian atas.
Mereka juga mengklaim bahwa seluruh wilayah Kepulauan Melayu (Jazirah Melayu) yang mereka sebut dengan Nusantara berada di bawah kekuasaan mereka dengan kerajaannya yang bernama Majapahit. Dengan bangga mereka berkata (dan mengakui) nenek moyang mereka tak berbaju itu telah menjadikan seluruh wilayah di Kepulauan Melayu (mereka menyebutnya: Nusantara) sebagai taklukan (jajahan).
Demikianlah Orang-orang Tak Berbaju ini katanya menjajah Negeri Melayu. Dahsyat memang..
[2] Menurut mereka, Jawa merupakan pusat kejayaan Hindu-Budha sebelum Islam datang. Setelah kedatangan Islam, sisa-sisa politikus Hindu menyingkir ke pedalaman dan salah satunya menyingkir ke Bali. Sehingga Jawa (yang menganut Kejawen) dan Bali memiliki ikatan sejarah yang kuat dan memiliki kesamaan. Dalam hal ini akar Kehinduan. Sebagai perbandingan, Raja Airlangga di Jawa Timur memiliki ayah seorang Bali. Sedang Soekarno (salah seorang raja mereka) memiliki ibu seorang Bali.