*SRI INDRAWARMAN*
*PELOPOR AGAMA ISLAM DI NUSANTARA*
Dialah Maharaja Sri Indrawarman (702 - 728 M), raja kedua dari imperium Sriwijaya. Ia naik takhta menggantikan sang raja pertama sekaligus pendiri kerajaan ini, Dapunta Hyang (671 - 702 M). Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya masih berkedudukan di Palembang, Sumatera
Dirinya disebut-sebut sebagai penguasa nusantara pertama yang memeluk agama Islam
Beberapa literatur Arab yang ditulis pada abad ke-8 M telah menyebutkan adanya korespondensi antara Sri Indrawarman dengan kekhalifahan Islam. Di antaranya adalah tulisan Al-Jahiz (781 - 869 M) yang berjudul “Al-Hayawan”, Ibnu Abd Rabbih (860 - 940 M) dalam “Al-’Iqd Al-Farid”, juga Ibnu Taghribirdi (1411 - 1470 M) dalam “An-Nujum Al-Zahirah fie Muluk Misr wal Qahirah”
*PELOPOR AGAMA ISLAM DI NUSANTARA*
Dialah Maharaja Sri Indrawarman (702 - 728 M), raja kedua dari imperium Sriwijaya. Ia naik takhta menggantikan sang raja pertama sekaligus pendiri kerajaan ini, Dapunta Hyang (671 - 702 M). Pada masa pemerintahannya, Sriwijaya masih berkedudukan di Palembang, Sumatera
Dirinya disebut-sebut sebagai penguasa nusantara pertama yang memeluk agama Islam
Beberapa literatur Arab yang ditulis pada abad ke-8 M telah menyebutkan adanya korespondensi antara Sri Indrawarman dengan kekhalifahan Islam. Di antaranya adalah tulisan Al-Jahiz (781 - 869 M) yang berjudul “Al-Hayawan”, Ibnu Abd Rabbih (860 - 940 M) dalam “Al-’Iqd Al-Farid”, juga Ibnu Taghribirdi (1411 - 1470 M) dalam “An-Nujum Al-Zahirah fie Muluk Misr wal Qahirah”
Surat pertama ditujukan kepada khalifah Mu’awiyah bin Abi Sufyan, kedua kepada Umar bin Abdul Aziz (682 - 720 M), yang isinya meminta untuk dikirimkan beberapa da’i [mubalig] yang dapat mengajarkan Islam beserta hukum-hukumnya (syariat Islam)
Dalam salah satu surat yang dikirimkan, sang maharaja menyebut khalifah Umar bin Abdul Aziz sebagai “Raja Arab yang tidak menyekutukan Allah dengan seusuatu apapun”
Prof. Dr. Hamka menjelaskan, pada 717 M, sebanyak 35 kapal perang kekhalifahan Umayyah mendarat di Sriwijaya. Disusul pada tahun berikutnya, Sri Indrawarman kemudian menyatakan keislamannya, sehingga kerajaannya untuk selanjutnya disebut sebagai “Kerajaan Sribuza (Sriwijaya) Islam”
Abad ke-8 M menjadi tanda bahwa Islam telah masuk ke bumi Nusantara langsung melalui tangan khalifah Bani Umayyah yang Sunni. Bukan abad ke-13 sebagaimana diajukan Snouck Hurgronje. Bukan pula teori Persia, bahwa Islam datang ke Nusantara pada abad ke-9 lewat tangan para pendatang Syiah
Sumber channel telegram: MUHARRIK (Moving for Dien)
Disalin dari kiriman facebook: Studi Islam
Pada 11 Maret 2020
Foto: Arah Fajar
_________________________
Tulisan dengan tema sama juga pernah diterbitkan di Agam Van Minangkabau pada tanggal 02 Februari 2020. SIlahkan baca tulisan tersebut disini.