Feodalisme Moge: Arogansi mereka di Ranah Minang

Petang hari Jum'at tanggal 13 Rabiul Awal 1442 H atau 30 Oktober 2020 pukul 16.40 WIB (4.40 Petang) telah berlaku tindakan penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang yang tergabung dalam kelompok Pengendara Motor Besar (Motor Gede) dengan perkumpulan yang bernama HOG Siliwangi Bandung Chapter[1] di Simpang Tarok, Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguak Panjang Kota Bukittinggi. Kejadian ini terekam oleh kamera seorang masyarakat.

Salah satu akun media sosial kabar berita lokal Kaba Bukittinggi[2] mengabarkan kejadian ini. Kemudian salah satu akun Instagram (IG) yang bernama tnilovers18[3] yang juga dikutip oleh Kaba Bukittinggi pada berita kedua mereka terkait kejadian ini, menurunkan berita terkait kejadian ini. Berikut kami sertakan kutipan berita dari akun IG tnilovers18:

Kronologi lengkap Pemukulan 2 Anggota TNI Oleh Rombongan Motor Harley Davidson (Moge).

.
Pada Hari Jum'at tanggal 30 Oktober 2020 pukul 16.40 WIB telah terjadi tindakan Penganiayaan /Pemukulan (Pengeroyokan) terhadap Anggota Unit Intel Kodim 0304/ Agam oleh rombongan motor Harley Davidson (Moge) di Simpang Tarok Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.

KRONOLOGIS KEJADIAN SEBAGAI BERIKUT:

Sekitar pukul 16.40 WIB Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat melintas Jln. Dr Hamka Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.

Dari kejauhan terdengar suara sirene mobil Patwal Polres Bukittinggi, mendengar suara sirene tersebut Serda Yusuf meminggirkan kendaraannya dan memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor Harley Davidson.

Setelah habis rombongan, Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim, namun dari belakang datang rombongan motor Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya sehingga Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh.

Karna kejadian tersebut Serda Yusuf mengejar dan memberhentikan motor Harley Davidson tersebut, namun setelah berhenti rombongan Motor Harley Davidson langsung mengejar Serda Yusuf dan mengeroyok Serda Yusuf dan Serda Mistari.

Saat dipukuli, Serda Yusuf dan Serda Mistari sudah menyampaikan bahwa mereka adalah Anggota TNI, namun tidak didengar dan diancam akan ditembak.

Seketika dengan kejadian tersebut, masyarakat ramai dan ada yang sempat merekam video kejadian tersebut dan melerai pemukulan terhadap 2 (Dua) orang tersebut oleh rombongan motor Harley Davidson.

Setelah dilerai masyarakat, rombongan motor Harley Davidson melanjutkan perjalanan menuju Novotel Kota Bukittinggi, sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari melaporkan kejadian tersebut kepada Perwira Piket Kodim 0304/Agam.

Kejadian ini merupakan yang pertama kali di Kota Bukittinggi, setidaknya yang terekam. Kami belum mendapat info apakah kejadian serupa yang melibatkan pengendara Motor Besar ini pernah terjadi di Bukittinggi atau Sumatera Barat pada sebelumnya.

Hingga malam, pemeriksaan masih terus dilakukan oleh fihak TNI AD dan Polres Bukittinggi. Seperti yang dikabarkan oleh Kaba Bukittinggi:

Sub Den POM /1/4-3 TNI AD Memeriksa dan Menindak Pengendara Moge di Bukittingi

Hingga 23.50 WIB Jumat 30/10 Sub Den POM /1/4-3 TNI AD memeriksa dan menindak pengendara moge yang melakukan pengeroyokan terhadap dua anggota TNI di Simpang Tarok, Bukittinggi, Jumat 30/10 pukul 16.40 WIB

Pemeriksaan serta penindakan terhadap sejumlah pengendara moge tersebut dilakukan di Mapolres Bukittinggi.

Berdasarkan unggahan akun FB Fadhly Reza di grup FB Kaba Bukittinggi, pengendara moge yang berjumlah delapan orang tersebut membacakan permintaan maaf kepada Kodim 0304 Agam dan Prajurit TNI secara berulang kali. 

Di video terlihat pembacaan permintaan maaf tersebut berkali-kali dihentikan, diminta untuk diulang sambil dibentak oleh anggota Sub Den POM.

Sementara itu Fadhly Reza juga mengatakan melalui komentar bahwa sepeda motor milik pengendara tersebut ditahan di Mapolres Bukittinggi.

Seperti yang dikabarkan, 8 (delapan) orang pengendara Motor Besar diperiksa dan akhirnya mengucapkan permintaan maaf. Ucapan permintaan maaf tersebut dibacakan di halaman Polres Kota Bukittinggi. Sebelumnya fihak yang mengaku perwakilan HOG Siliwangi Bandung Chapter (an. Epriyanto) telah menghubungi akun IG Bukittinggiku guna menyampaikan bahwa kejadian tersebut telah berakhir dengan perdamaian. Berikut pernyataan mereka:

Bahwa atas kejadian dan kesalah pahaman sore tadi, sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan kedua belah pihak sudah saling memaafkan, disaksikan oleh para saksi dari kedua belah pohak.

Insya Allah ini menjadi pembelajaran kita semua, dan saya atas nama HOG Siliwangi Bandung Chapter menyampakan permohonan maaf kepada seluruh Masyarakat Sumatera Barat Khususnya Masyarakat Bukittinggi.[4]

Perbuatan semena-mena tak hanya berlaku di Bukittinggi sahaja, pada hari yang sama (30/10/20) juga berlaku hal serupa di Nagari Piladang Kabupaten Limo Puluah Koto[5] tepatnya di dekat Polsek Aka Biluru, berikut seperti yang di kabarkan oleh Kaba Bukittinggi:

Tidak hanya pengeroyokan terhadap 2 anggota TNI, pengendara Moge diduga juga membuat pecah kaca mobil dan kaca spion mobil milik Fitra Satriawan[6] di Piladang, Lima Puluh Kota, Jumat 30/10 sore

Hal itu terungkap melalui akun Fitra Satriawan, pria berasal dari Labuah Basilang Payakumbuh. Di komentar postingan grup Kaba Bukittinggi ia mengungkapkan,

"Mobil saya juga di hacur dan tangan saya luka akibat pecahan kaca jendela. Akibat dipukuli sama rombong moge tadi d depan kaposek piladang sekitar jam 17 sore tadi"

Sementara akun Maili Munir I juga mengatakan

"Lah jadi korban rombongan moge Lo ayah Fitra Satriawan tadi sore sekitar jam 4,,kaca pintu mobil dan kaca spion pecah,, Alhamdulillah anak anak yg diatas mobil tidak kena pecahan kaca.."

(Sudah jadi korban moge ayah Fitra Satriawan tadi sore sekitar jam 4..Kaca pintu mobil dan kaca spion pecah. Alhamdulillah anak-anak yang diatas mobil tidak kena pecahan kaca)

Dalam balasan komentar pada kirimannya, Maili Munir menyampaikan perasaannya:

Iyo,,Abang Sadang manuruik ka bukik tinggi kini,ee dapek kaba,,nan di bukik lah damai se,,,lah model itu urang kampung awak kanai keroyok,,di kampuang Wak Pulo lai

Translet Melayu:

Iya, abang sedang menurut (ingin ikut) ke Bukit Tinggi kini, E.. dapat kabar, yang di Bukit Tinggi sudah berdamai. Sudah serupa ini orang kampung kita kena keroyok, di kampung kita pula [kejadiannya].

Berbagai macam tanggapan di ranah maya, hampir kesemua tanggapan menyatakan kemarahan serta kekecewaan. Zaman telah berubah, tamu tak lagi menghormati tuan rumah, dan orang kata Kini Zaman Kemajuan.

Catatan Kaki:

[1] Motor Besar di kenal di Pulau Jawa dengan nama Motor Gede (MOGE). Harley Davidson merupakan sebuah perusahaan yang juga merek dagang yang memproduksi motor di Amerika Serikat. Harley Owner Group (HOG) merupakan sebuah perkumpulan pemilik dari Motor Besar. Siliwangi Bandung Chapter Indonesia merupakan perkumpulan untuk daerah.

[2] Kaba Bukittinggi menurunkan 2 (dua) berita. Berita pertama klik DISINI dan berita kedua klik DISINI. Kedua berita berisi hampir sama namun berita kedua lebih rinci.

[3] Sesuai dengan yang disebutkan pada keterangan akun IG mereka. Akun ini bukanlah akun resmi milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) melainkan dibuat oleh Pengagum TNI.

[4] Selengkapnya di IG Bukittinggiku

[5] Nagari Piladang terletak di Kabupaten Limo Puluah Koto atau kurang lebih 23 Km timur Bukittinggi dan berjarak 8.9 Km dari Kota Payokumbuah.

[6] Sebenarnya kiriman dibuat oleh akun Maili Munir I di dindin FB Fitra Satriawan. Dilihat dari komentar yang bersangkutan, Maili Munir I kemungkinan isteri dari Fitra Satriawan

Foto: Moge Anasionalisme Indonesia, Arogansi, & Kapitalisme - Kompasiana

Kunjungi Juga: