Nan ditanya diam tak dapat menjawab, dijawab sendiri oleh Si Angku "Orang Minang mengambil segala sesuatu dari alam, alam takambang jadi guru. Demikian bunyinya.." curai beliau kemudian "Adat nan tak lekang oleh panas, lapuk oleh hujan itu diambil dari perumpamaan yang terdapat di alam. Tahukah engkau apa itu?" tanya beliau lagi
Tentu sahaja tak dapat dijawab pula, diteruskanlah oleh Si Angku "Ianya diumpamakan kepada batang kayu. Batang kayu itu kalau hidup, sepanas lengkang apapun matahari ia tak lekang, si deras apapun hujan ia tak lapuk.." curai Si Angku lagi "Namun ada satu syaratnya, Ia mesti Hidup. Demikianlah adat di Minang ini.."
Kami termenung berfikir, berusaha meinap-inapkan. Terdengar suara beliau lagi "Adat Minang itu ialah cara hidup, bagaimana cara menghidupkannya?" kamipun penasaran menanti jawapannya "Ianya dengan cara menjalaninya, memakainya. Hiduplah dengan cara Minang.."
Entah kenapa fikiran kami melayang kepada beberapa orang yang selama ini dikenal sebagai orang Minangkabau namun sesungguhnya beribukan Minang. Sebut sahaja Marah Rusli seorang pujangga dari Negeri Padang. Asal usulnya dibukanya sendiri dalam roman terakhirnya nan berjudul "Memang Jodoh". Ada pula sosok pujangga pula yang terkenal sebagai Tukang Cimeeh.
Kemudian fikiran kami kembali mengarah kepada salah satu ritual adat di Minangkabau nan bernama "Mengisi Adat". Mengisi Adat ialah seseorang yang hijrah ke sebuah negeri di Minankabau. Di negeri baru tersebut ia mencari keluarga, kaum, dan suku tempat malakok (bergabung). Ia diterima secara adat setelah Maisi Adat. Macam-macam caranya tiap-tiap negeri di Minangkabau itu tata caranya dalam Maisi Adat.
Maisi Adat ini menyebabkan tidak ada sebutan "Pendatang" di Minangkabau. Tak ada keluarga bertali darah, keluarga bertali adat ada. Tak ada orang di Minangkabau yang sebatang kara. Itulah nan dilakukan Nenek dari Marah Rusli yang katanya Bangsawan Jawa itu. Mengisi Adat di Negeri Padang, diterima di Suku Melayu dan bersuku Melayulah Tuan Marah Rusli itu.
Pernah seorang kawan kami berkata "Sesungguhnya payah mencari orang Minang di Ranah Minang pada masa kini?"
Kami terkejut "Lalu awak ini apa?" tanya kami gemas
"Engkau itu keturunan Minang.." katanya menerbitkan amarah.
"Ibu bapa awak Minang..!" seru kami menahan marah
"Orang Minang itu beradat, orang Minang itu mati karena Adat, dan adat kita berlandaskan Syari'at. Jadi kita orang Minang itu mati karena apa?" tanyanya menggantung kata "Kalau hendak menjadi orang Minang, hidup dan amalkanlah Adat & Syari'at itu. Bercerminlah dahulu.."
Walau kesal kami membenarkan dalam hati. Banyak adat nan dilanggar pada masa kini, usah ditanya perkara Syari'at. Zaman kini, jantan dan betina jolong gadang itu tanpa rasa malu dan takut berjalan beriringan, berpengan tangan, bahkan ada nan berpelukan. Maklumlah papa-mama mereka dahulunya juga berpacaran.
Bak kata pepatah "Air cucuran atap itu jatuhnya ke perambanan jua" dan ditambah pepatah "Guru kencing beridiri, murid kencing berlari.."
Karena tak tahu hakikat Minangkabau, maka dengan mudah orang-orang kini melontarkan pernyataan bahwa "Si Anu, Si Ana, Si Anen orang Minang itu.."
Tatkala ditanya kenapa, mereka menjawab "Ibunya atau neneknya berdarah Minang.." cis, perkara darah disebut-sebut. Dan Buya Gusrizal telah menjawab dengan sangat baik anggapan mereka itu.
Bahkan ada nan paling DUNGU, ada seorang anak muda menjadi menteri termuda di republik ini, dikatakan orang Minang. Hanya karena ayah dari ayahnya orang Minang. Padahal anak muda itu tak hidup di jalan Syari'at. Bininya kafir dan menikah dengan cara kafir pula.
Memiliki ibu bapa atau ibu Minang, tak menjadikan ia orang Minang. Sama halnya dengan Syari'at, Iman itu tak diwarisi. Seorang ayah atau ibu beriman tak mesti memiliki anak beriman pula. Untuk menjadi orang Islam maka hiduplah di jalan Syari'at. Apabila tidak, belum dapat engkau berkata bahwa engkau seorang Muslim.
Sungguh gelap nasib Minangkabau dimasa datang agaknya...
Baca Juga: Minang Tak Hanya Aliran Darah
Like & Follow Bukit Tinggi Salingka Agam Heritage
Foto: https://www.jawapos.com