Kiriman asli dalam Bahasa Minang yang terdapat pada bagian bawah tulisan ini. Bagian pertama alih bahasa Melayu dengan penyelarasan serta penyuntingan seperlunya. Ditulis oleh Syahrul Dt. Langik.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sakali Aia Gadang - Sakali Tapian Barubah
Mendekati pemilihan kepala daerah (Pilkada) tahun ini, terdapat beberapa hal yang perlu kita cermati. Terutama bagi pemangku adat (penghulu).
Mengambil contoh ke yang sudah, mengambil tuah ke yang menang.
Sehingga niniak mamak, satu sama lainnya terbawa arus. Maka tumbuhlah kelompok-kelompok yang memihak dan tidak memihak di tengah anak kamanakan (masyarakat). Terkadang tumbuh silang sengketa, sebab yang tua sudah banyak yang terbawa arus maka payahlah mencari kata penyelesaiannya.
Sehingga ajang Pilkada ini menjadi lahan tempat berpecah-belah. Oleh sebab itu, hendaknya kita para pemangku adat sebaiknya berdiri di tengah-tengah (netral). Kalau ada peserta pilkada meminta pendapat, cukup dengan memberi saran dan pandangan. Apabila anak-kamanakan bertanya perihal siapa pemimpin yang pantas, kita beri sahaja ciri-ciri orang yang bisa memegang amanah sesuai Syari'at dan Adat kita.
Dengan kita (pemangku adat) bersikap serupa itu, kita telah meletakkan sesuatu pada tempatnya. Sesuai dengan pepatah lama:
Insya Allah tahun-tahun ke depan, maka tepatlah posisi pemangku adat. Ianya mitra dari pemerintah, bahasa kampungnya tempat bertanya/ bermufakat/ konsultasi bagi pemerintah. Bukan Abdi Pemerintah.
Demikian sahaja pembahasa kami, maafkan kami apabila ada yang tasingguang ka naiak-talendo ka turun dengan tulisan ini ke hadapan niniak-mamak kami, orang tua kami yang kami tuakan, anak-kamanakan kami dimana sahaja yang telah bergabung dalam Grup (Balairung Pangulu/ Datuak Minangkabau) kami ini.
Billahitafik wal hidayah,
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
________________
Kiriman Asli:
Disalin dari kiriman Syahrul Dt. Langik di Grup Balairung Pangulu/ Datuak Minangkabau
Pada Senin, 14 September 2020
Foto: https://www.bukalapak.com
Like & Follow Bukit Tinggi Salingka Agam Heritage