Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/paninggahan.php
Editor: Dr. Mestika Zed, Abraham Ilyas
Sumber Gambar: https://www.harianhaluan.com |
Try Sutrisno kalau diceritakan
Di zaman Orba punya jabatan
Pernah ditugasi oleh komandan
Di nagari Kacang, seberang Paninggahan
Di nagari Kacang dekat Tikalak
Try dianggap sebagai anak
Karena dia berlaku bijak
Kalau bicara terasa enak
Dari Kacang terlihat jelas
Nagari Paninggahan terhampar luas
Memiliki rimba tiada batas
Tempat satwa berkembang bebas
Dengan teropong alat bantuan
Gerak gerik orang Paninggahan
Dari Ombilin juga kelihatan
Peluru mortir banyak ditembakkan
Ketika serdadu takut datang
Mereka enggan pergi menyerang
Mortir ditembakkan dari seberang
Di atas danau peluru melayang
Di tepi danau yang sangat indah
Kekejaman OPR dicatat sejarah
Perbuatan sadis berdarah darah
Mengikuti Setan Iblis bedebah
Kekejaman OPR sangat terlalu
Bisa dibaca catatan di buku
Agar tiada pembaca yang ragu
Penulis kutip paragraf yang perlu
....Setelah Datuk Aceh ditangkap, Dia dipaksa dan disiksa hingga akhirnya dibunuh secara keji. Masih segar dalam ingatan saya, Datuk Aceh dipaksa minum Cendol. Setelah menolak, kemudian kumisnya dicabut secara kasar.Dengan mulut berlumuran darah dan tangan terikat. OPR serta pasukan Diponegoro tersebut menembak kepala Datuk Aceh hingga berserakan benaknya. Ketakutan makin bertambah ketika ada 3 orang yang dibunuh oleh OPR Ombilin.Mereka ditembak dan lehernya dipotong. tanpa badan tersebut digantung di pos OPR dengan mulut berisi rokok. Saya yang saat itu masih kelas 2 SMP, takut melihatnya, sehingga bayangan kepala tergantung itu terus menghantui tidur saya.
(Dikutip dari buku: Perempuan Berselimut Konflik, Reni Nuryanti, halaman 105).
Dua pelajar putera Paninggahan
Sudah takdir ketetapan Tuhan
Keduanya tewas dalam pertempuran
Samsani dan Maniar langsung tewas
Mereka pergi meninggalkan bekas
Semangat berkorban penuh ikhlas
Semoga Allah memberi balas
Si Mangguang orang tak waras
Saat bicara tidak awas
Terkadang ucapan kurang pantas
Dianggap pejuang melampaui batas
Karena sengaja berolok olok
Sambil mengisap sebatang rokok
Ada ucapan yang tidak cocok
PRRI penakut, senangnya ijok
Mangguang dijemput lalu diinterogasi
Dia bertanya kesalahan Diri
Pemeriksa marah timbul emosi
Emosi pindah ke ujung jari
Tidak dimandikan, tidak disolatkan
Mangguang mati segera dikuburkan
Begitulah keadaan saat peperangan
Semua orang ditimpa penderitaan
Penderitaan besar ataupun kecil
Untuk dihindari rasanya mustahil
Meskipun rakyat warga sipil
Nyawa dikuasai pemilik bedil
____________________________________
Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/paninggahan.php