82. PRRI: Di Nagari Manggopoh [4]

 PRRI: Di Nagari Manggopoh [4]
 
 
 


Historia vero testis temporum = sejarah adalah saksi zaman
Lux veritatis = sinar kebenaran
Vita memoriae = kenangan hidup
Magistra vitae = guru kehidupan
Nuntia vetustatis = pesan dari masa silam

P.R.R.I di nagari Manggopoh
Naskah asli oleh : Deka Maita Sa
Diedit ulang tg. 20 - 9 - 2012 oleh : DR. Mestika Zed, Abraham Ilyas, Drg.

D. Letnan Yusuf memimpin pertahanan di Manggopoh

Letnan Yusuf prajurit sejati
Di Manggopoh dia mengabdi
Memberi perintah sambil menasehati
Mengatur pasukan tentara PRRI

Kalau Yusuf memberi perintah
Jangan dijawab, tak boleh dibantah
Apalagi ditolak dengan marah
Demikian prajurit punya sumpah


Ketika musuh telah datang
Di Aia Dadok mereka dihadang
Dengan peluru bermacam senapang
Musuhpun lari tunggang langgang

Karena tak ingin segera dikubur
Musuh berlarian segera mundur
Masuk kolam ada yang tercebur
Badannya kotor berlepotan lumpur

Walau kemenangan hanya sesaat
Yusuf berjasa membangkitkan semangat
Dia berhasil mengusir Pusat
Karena Yusuf ahli siasat

Bermacam perintah perlu diberikan
Termasuk memutus titian jembatan
Agar musuh jadi kelabakan
Saat terjadi operasi pertempuran

Kalau prajurit tidak taat
Ibarat berlari jalan di tempat
Bintang jasa tak akan didapat
Mungkin tubuh bisa sekarat

Supaya pertempuran berhasil menang
Disiplin mati kata orang
Prajurit bereaksi ibarat wayang
Gerakan diatur oleh Ki Dalang

Begitulah adat seorang prajurit
Berpantang menangis, apalagi menjerit
Tiada istilah merasa pahit
Hidup diatur oleh isyarat pluit
___________________________________________

Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/manggopoh.php


Tidak ada komentar:

Posting Komentar