PRRI: Di Nagari Manggopoh [4]
Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/manggopoh.php
Historia vero testis temporum = sejarah adalah saksi zaman
Lux veritatis = sinar kebenaran
Vita memoriae = kenangan hidup
Magistra vitae = guru kehidupan
Nuntia vetustatis = pesan dari masa silam
P.R.R.I di nagari Manggopoh
Naskah asli oleh : Deka Maita Sa
Diedit ulang tg. 20 - 9 - 2012 oleh : DR. Mestika Zed, Abraham Ilyas, Drg.
D. Letnan Yusuf memimpin pertahanan di Manggopoh
Letnan Yusuf prajurit sejati
Di Manggopoh dia mengabdi
Memberi perintah sambil menasehati
Mengatur pasukan tentara PRRI
Kalau Yusuf memberi perintah
Jangan dijawab, tak boleh dibantah
Apalagi ditolak dengan marah
Demikian prajurit punya sumpah
Ketika musuh telah datang
Di Aia Dadok mereka dihadang
Dengan peluru bermacam senapang
Musuhpun lari tunggang langgang
Karena tak ingin segera dikubur
Musuh berlarian segera mundur
Masuk kolam ada yang tercebur
Badannya kotor berlepotan lumpur
Walau kemenangan hanya sesaat
Yusuf berjasa membangkitkan semangat
Dia berhasil mengusir Pusat
Karena Yusuf ahli siasat
Bermacam perintah perlu diberikan
Termasuk memutus titian jembatan
Agar musuh jadi kelabakan
Saat terjadi operasi pertempuran
Kalau prajurit tidak taat
Ibarat berlari jalan di tempat
Bintang jasa tak akan didapat
Mungkin tubuh bisa sekarat
Supaya pertempuran berhasil menang
Disiplin mati kata orang
Prajurit bereaksi ibarat wayang
Gerakan diatur oleh Ki Dalang
Begitulah adat seorang prajurit
Berpantang menangis, apalagi menjerit
Tiada istilah merasa pahit
Hidup diatur oleh isyarat pluit
___________________________________________
Disalin dari: http://prri.nagari.or.id/manggopoh.php