Tampilkan postingan dengan label madiun. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label madiun. Tampilkan semua postingan

Salah satu kisah kekejian Komunis di Madiun '48


Gontor – PKI – Hizbullah

“Pondok Bobrok, Langgar Bubar, Santri Mati,” inilah yel-yel yang diteriakkan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun pada tahun 1948.
Sejak 18 September 1948, Muso memproklamirkan negara Soviet Indonesia di Madiun. Otomatis, Magetan, Ponorogo, Pacitan menjadi sasaran berikutnya. Kyai di Pondok Takeran Magetan sudah dihabisi oleh PKI. Sekitar 168 orang tewas dikubur hidup-hidup. Kemudian PKI geser ke Ponorogo. Dengan sasaran Pondok Modern Darussalam Gontor.
KH. Imam Zarkasyi (Pak Zar) dan KH Ahmad Sahal (Pak Sahal) dibantu kakak tertua beliau berdua, KH Rahmat Soekarto (yang saat itu menjabat sebagai Lurah desa Gontor), pun berembug [rapat] bagaimana menyelamatkan para santri dan Pondok.
“Wis Pak Sahal, penjenengan ae sing Budhal ngungsi karo santri. PKI kuwi sing dingerteni Kyai Gontor yo panjengan. Aku tak jogo Pondok wae, ora-ora lek dkenali PKI aku iki. (Sudah Pak Sahal, Anda saja yang berangkat mengungsi dengan para santri. Yang diketahui Kyai Gontor itu ya Anda. Biar saya yang menjaga Pesantren, tidak akan dikenali saya ini),” kata Pak Zar.

PEMBANTAIAN KEDUNG KOPI DI SOLO OLEH PKI 💥


CATATAN SEJARAH #14

PEMBANTAIAN KEDUNG KOPI DI SOLO OLEH PKI
💥
KH KHOIRUN (93 th),
KH MARUF NAWAWI (84),
KH MUHAYAT (98), dan
KHOIMUN (95)

Adalah KORBAN dan SAKSI MATA KEBIADABAN PKI dalam PERISTIWA MADIUN 1948. "Kiai dan santri menjadi target pembunuhan nomor satu bagi PKI . Sebelum 1948, banyak kader PKI yang disusupkan ke dalam beberapa pesantren," kata Khoirun saat saya wawancarai di kediamannya di Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Mei 2016 lalu.
KHOIRUN sempat dikubur oleh gerombolan PKI dan dikira sudah mati, ternyata masih Hidup. Ia dianggap ' SAKTI ' walau sudah mengalami siksaan berat termasuk dibacok dan ditembak. Beberapa pejabat penting di Jakarta, Indonesia kerap meminta semacam 'JIMAT' doa untuk keselamatan dirinya.