Tampilkan postingan dengan label anak-anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anak-anak. Tampilkan semua postingan

Anak-anak Snouk Hugronje


Disalin dari kiriman FB Yoga Dariswan

Sekilas menelusuri anak keturunan Snouck Hurgronje di Indonesia
Banyak yang masih tidak tahu kalau tokoh orientalis Belanda, Snouck Hurgronje, yang keislamannya diragukan itu, punya beberapa anak berdarah Sunda-Belanda dari dua pernikahannya dengan wanita Sunda.
Istri pertamanya bernama Raden Ayu Sangkana Resmi, mereka menikah tahun 1890, yang melahirkan empat anak dalam foto di bawah ini: Oemar, Salmah, Ibrahim, Aminah.
Kedua dengan Siti Hadijah, menikah tahun 1898, dan melahirkan satu anak bernama Raden Joesoef.
Kedua istrinya adalah anak seorang penghulu. Sangkana anak penghulu dari Ciamis, Raden Haji Muhammad Ta'ib. Sedangkan Sadijah adalah anak dari penghulu Bandung bernama Raden Haji Muhammad Sueb alias Kalipah Apo.
Menurut van Koningsveld, penulis buku "Snouck Hurgronje dan Islam: Delapan Karangan tentang Hidup dan Karya Seorang Orientalis Zaman Kolonial" (1989), kedua pernikahan tersebut sebagai upaya Hurgronje untuk “memperoleh kedudukan sebagai 'orang dalam' dalam elite feodal dan keagamaan Jawa Barat.”

Mak Itam

[caption id="" align="aligncenter" width="554"] Sumber Gambar: Minangkabau Heritage[/caption]

Kereta Api atau oleh Orang Minangkabau pada masa dahulu populer dengan julukan Mak Itam merupakan alat angkutan utama di Minangkabau pada masa dahulu. Jalur Kereta Api di Sumatera Barat membentang dari Teluk Bayur di Padang sampai ke Pariaman, Padang Panjang, Solok, Sawah Lunto, Bukittinggi, dan Payakumbuh.


Namun keadaan berlainan sekarang, relnya telah tua berkarat dan satu-persatunya sudah ada yang hilang. Bahkan ada yang dipotong karena menghalangi jalan menuju rumah penduduk.