Tampilkan postingan dengan label anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label anak. Tampilkan semua postingan

Iman Tak Diwariskan

Sumber Gambar: https://www.youtube.com
Oleh M Husnaini

Peribahasa mengatakan, “Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya”. Maksudnya, perilaku seorang anak umumnya tidak akan jauh berbeda dari perilaku orang tuanya. Ringkas kata, orang tua yang baik biasanya melahirkan anak yang baik. Demikian pula sebaliknya, anak yang durhaka biasanya lahir dari orang tua yang durhaka pula.

Dalam istilah lain, orang tua bisa diibaratkan mata air dan anak laksana aliran sungainya. Maksud dari perumpamaan ini, mata air yang bersih akan mengalirkan air yang jernih. Sementara, mata air yang kotor tentu mengalirkan air yang keruh. Itulah hukum alam alias sunnatullah yang berlaku di jagat raya ini.

Perihal Kanak-kanak Perempuan



[caption id="" align="aligncenter" width="400"] Gambar: https://sunnahedu.wordpress.com*[/caption]

Diluar waktu mengaji, dari pukul 9 pagi sampai 6 sanjo, ia menolong ibunya tentang pekerjaan rumah tangga, seperti membeli ini, itu ka pasar, atau kalau sepertinya ia orang miskin, maka ibunya menyuruh akan dia pergi menjual kue-kue, akan penambah (penyisik-nyisik) belanja ayahnya; lagi uang belanja ka surau atau uang iyuran, sekepeng siang, sekepeng malam, pembeli minyak dan sebagainya (dari laba kue yang dijualnya itu). Malam hari ia tidur di surau atau di rumah Rubiah itu; kadang-kadang kalau rumah orang tuanya dekat, pulang ia ka rumah orang tuanya. Pagi-pagi pukul 5 ia bangun, terus berlari ka surau, akan mendapati sembahyang subuh bersama-sama gurunya dan kawan-kawannya; pagi itu dari pukul 6 sampai 8 ia belajar mengaji Kur’an; pada malam ia belajar sakutika dari hal ilmu sambayang, berzikir menurut lagu perempuan Arab.


[Koleksi Naskah, Perpustakaan Universitas Leiden, schoolschriften, MS.OR. 5828/VRSC 675), 18r.



Kehidupan masa dahulu sangat berlainan dengan masa sekarang, sangat jauh perbedaannya. Terutama sekali keadaan peri kehidupan kaum perempuan yang selama ini dipandang telah terlalu banyak diabaikan. Tahukah tuan bagaimana peri kehidupan kanak-kanak perempuan pada masa dahulu?

Pasar di Bukit Tinggi

[caption id="" align="aligncenter" width="657"] Picture: Minangkabau Heritage[/caption]

Pasar (market) in Bukit Tinggi in the year 1937, we can see the female merchant there. We can not see the tent there because in that time the tent is not popular like now. The merchant use Payuang (umbrella) or the big umbrella were made from bamboo. Also a kid  stand there he wearing short with belt and kopiah (cap) on his head. I think this kid from the city not kampung (village). Also a European Woman go shopping to one of merchant on this market.
__________________________________

Bukit Tinggi memiliki beberapa buah pasar yang menjadi tempat bertemu sekalian penduduk dari berbagai nagari (kampung) di Luhak Agam[1]. Gambar ini bertahunkan 1937 (sesuai keterangan pada foto). Pada gambar ini dapat kita lihat beberapa orang pedagang perempuan yang salah satu dari mereka sedang melayani seorang perempuan berkebangsaan Eropa.