Buku panduan bagi tentara Amerika yang hendak diterjunkan ke Hindia Belanda.
"KAMI SAAT INI AKAN MENGHENTIKAN SIARAN. SELAMAT TINGGAL, SAMPAI JUMPA DI SAAT YANG LEBIH BAIK NANTI. HIDUP RATU (BELANDA)!"
Ini adalah kalimat perpisahan yang diucapkan oleh penyiar stasiun radio Hindia Belanda di Bandung, 9 Maret 1942, ketika Belanda menyerah kalah atas Jepang. Penutup siaran tersebut merupakan bagian dari pembukaan buku panduan itu.
Di buku ini dijelaskan secara singkat padat dan jelas bagaimana budaya dan masyarakat Hindia Belanda saat itu. Dipertegas oleh penulisnya bahwa ini bukan buku petunjuk buat turis, yang penuh dengan gambaran indahnya malam bulan purnama, lautan tropis dan perjalanan yang menyenangkan.
Saat itu Hindia Belanda dihuni oleh 70 juta penduduk pribumi, 1.5 juta keturunan Tiongkok, 300 ribu orang Belanda, 80 ribu orang Arab serta 30 ribu dari India. Masyarakat pribumi kebanyakan digambarkan sebagai orang yang tenang, bermartabat, bertubuh sempurna dan anggun. Secara insting masyarakat pribumi itu sopan, tetapi jangan mencoba untuk merendahkan harga dirinya.
Apabila melihat sesuatu seperti sosis besar dan panjang di kasur, itu adalah "dutch wife" alias guling. Peluklah dan selipkan diantara kaki ketika tidur. Jangan asal teriak 'yoo-hoo' ketika melihat wanita jikalau tidak ingin didatangi suami atau pasangannya. Memperlakukan wanita di Hindia Belanda beda jauh dengan di Amerika.
Menyentuh atau memeluk wanita di depan khalayak umum adalah tidak pantas, walaupun sudah menjadi pasangan suami istri. Tetapi bergandengan atau berpelukan sesama teman pria adalah hal yang wajar.
Untuk urusan makanan, perbandingan antara orang Belanda dan pribumi sangat berbeda. Sampai dengan memakan roti dan mentega, orang Belanda akan menggunakan garpu dan pisau, tetapi masyarakat lokal mempergunakan tangan untuk makan apapun. Jika tidak tahu cara makan pakai tangan, lihat saja cara tuan rumah makan dan ikuti. Jangan mendahului tuan rumah ketika makan,biarkan ia memulai makan terlebih dulu.
Tidak ada bathtub disini. Pergunakan gayung untuk mengguyur air ke badan. Kebanyakan orang menggunakan busana tradisional untuk sehari-hari. Apabila ada orang lokal yang berbusana ala Eropa, dipastikan ia adalah orang yang berpendidikan.
Kurs mata uang terakhir sebelum Hindia Belanda dikuasai Jepang adalah 1 gulden atau rupiah sama dengan US$ 0.53 sen. Waktu di Jawa adalah 12.5 jam lebih dahulu daripada waktu di New York. Perlu diingat bahwa masyarakat disini tidak membedakan manusia berdasarkan warna kulitnya.
Berlakulah ramah dan sopan. Jika orang Indonesia mendirikan bangunan untuk anda, adakanlah 'selametan' ketika selesai, untuk menyenangkan mereka. Jadilah dermawan dan bagikan rokok kepada mereka.
Buku ini ditutup dengan kamus singkat bahasa Melayu dan cara pengucapannya. Yang menarik disini adalah kesalahan penerjemahan dari a cup of coffee, diterjemahkan menjadi semangkok kopi, bukan secangkir kopi.
Tentunya akan menjadi momen yang lucu bila seorang tentara Amerika menjajal kemampuan bahasanya, meminta kepada warga 'a cup of coffee' dan kemudian disajikan dengan mangkok!
Pocket Guide to Netherland East Indies, dipersiapkan oleh Special Service Division, Army Service Forces, United States Army.
history.navy.mil
Disalin dari kiriman FB: Rino Surya Budi Spautra
Foto: ibiblio.org