Add caption |
Mempertanyakan klaim teritorial Majapahit.
Negara Kerta Gama [NKG] adalah sumber primer kalau menulis soal politik Jawa, tapi turun pangkat jadi sumber sekunder kalau menulis sejarah bangsa lain diluar Jawa, dalam hal ini Melayu, jadi apa yang ditulis pengarang NKG terbuka untuk dikritisi. Alasannya :
1. Objektivitas pengarang NKG dari sudut pandang di luar jawa terutama Melayu jadi bias, jadi untuk keterangan yang dia tulis tanpa melihat dan mengalaminya sendiri tidak bisa dikatakan sumber primer
3. Apa yang ditulis pengarang NKG soal negara jajahan atau vassal lebih kepada klaim teritorial daripada kenyataan pada saat itu
4. Kalau pakai asumsi klaim teritorial, semua naskah kronik Cina mengklaim kepulauan nusantara termasuk Jawa adalah vassalnya, sebab secara rutin mengirim utusan ke sana dan dianggap [oleh] Cina sebagai tanda takluk
5.Atas dasar klaim yang ditulis pengarang NKG, Hayam Wuruk memerintahkan penyerbuan atas Dharmasraya/Melayupura, tapi tidak pernah menguasainya secara utuh. Tapi pada saat itu penulis NKG sudah meninnggal dunia, dan kejadian itu tidak dicatat di NKG,
6. Pada 1415 Palembang yang sebelumnya diduduki armada Ceng Ho memang dikembalikan ke Jawa (Majapahit) tapi diluar itu, Cina mendukung penuh klaim Kesultanan Melayu Melaka atas daerah yang ditinggalkan Majapahit
7. Akibat kegagagalan ekspedisi Pamalayu II, (1377-1409) Majapahit angkat kaki dari sebagian besar Tanah Melayu, selain itu Siam pun sudah jatuh kedalam pengaruh Cina, memasuki abad ke 15, praktis Majapahit tidak ada satupun sekutu/satelit yang kuat
8. Tidak ada recod [catatan] Majapahit punya pengaruh yang lama di Tanah Melayu baik Pulau Sumatra maupun Semenanjung Malaya kecuali Palembang yang memang penguasanya punya hubungan silsilah baik dengan Majapahit ataupun Demak.
9. Perbatasan semua kerajaan termasuk Majapahit itu maju mundur tergantung time line-nya, untuk pembuat peta klaim teritorial Majapahit termasuk 'disputed' area wajib menyertakan time line-nya.
10. Berbagai manuskrip kuno di Tanah Melayu yang tidak terhitung jumlahnya mementahkan klaim teritorial dari apa yang ditulis pengarang NKG.
11. Walau pernah menjabat sebagai Rakyan Mahamantri di Majapahit, jabatan yang hanya 1 tingkat di bawah raja, tapi diatas mahapatih, tapi dalam Prasasti Kubu Rajo Adityawarman menggunakan gelar Mauli-Warmadewa ketika naik tahta tidak pakai gelar Tungga Dewa, atau Tungga Wijaya seperti di Jawa dan tidak pula gelar Adipati atau Bhre, artinya tidak ada rekod selain klaim NKG bahwa Dharmasraya/Melayupra adalah vassal Majapahit.
12.Jika pewariasan tahta berdasarkan dinasti harus patrilineal, keturunan wijaya sudah selesai sampai Tribuwana, untuk selanjutnya digantikan Dinasti Kertawardhana, kalau pakai logika penafsir NKG seharusnya Majapahit yang didirikan Wijaya
13. Menurut sumber tafsiran berbagai sumber manuskrip kronik Melayu, hubungan Adityawarman dan Kertawardhana adalah saudara satu ayah lain ibu, bahkan sumber Babad Arya Bali malah saudara kandung dari Adityawarman. Dan menurut Prasasti Bukit Gombak (1356) ayahnya adalah Adwayawarman, identik dengan Adwayabrahma pada prasasti Amogapasha/Padang Roco (1286) dan Akarendrawarman (tanpa Mauli) pada prasasti Akarendra(1316).
14. Tahta Dharmasraya/Melayupura yang diwarisi Adityawarman adalah dari ayah kandungnya, kalau pakai logika penulis NKG seharusnya juga bisa diklaim kalau majapahit sudah ditaklukkan Melayupura
15.Lebih masuk akal kalau disimpulkan Melayupura dan Wilwatiktapura diperintah dinasti yang sama tapi sepenuhnya dengan sistem sendiri sendiri, tidak ada hubungan atasan-bawahan.
16. Pernikahan politik seperti apa yang ditulis di Pararaton dan dikuatkan oleh Prasasti Bukit Gombak, itu hal yang lumrah terjadi, seharusnya Campa dan Siam diklaim juga dong? Apa lantaran hari ini berbeda negara jadi tidak ikut-ikutan di klaim karena takut ketahuan bohongnya?
17. Tidak ada seorangpun yang meratapi bubarnya Majapahit di tahun 1478 selain orang Jawa dan Bali, jadi pengaruh Majapahit di luar daerah kekuasaannya khususnya se-Alam Melayu adalah negatif, coba bandingkan dengan Demak atau Singasari yang walaupun sama sama dari Jawa tapi dinilai punya pengaruh yang postif, atau Kediri/Kahuripan yang dinilai netral.
18. Keberadaan orang Jawa di Tanah Melayu dibawa Belanda jadi kuli kontrak perkebunan dan dibawa bapak yang katanya 'piye enak jaman ku tho?' orang trans. sama sekali tidak ada hubungannya dengan Majapahit,
19. Walau ada pula diantaranya yang golongan ulama/saudagar dan mungkin perajurit tapi jumlahnya tidak banyak, mayoritas orang Jawa yang berduyun-duyun diangkut ke Tanah Melayu, bukanlah trah raja apalagi kelas penguasa, tetapi petani yang berasal dari golongan Sudra
20. Oleh karena itu, sebaiknya sejarah soal Majapahit ini disusun ulang agar lebih objektif
Disalin dari kiriman FB: Riff ben Dahl
Foto: suratkabar.id