SOEKARNO MURKA PADA BRIGJEN HASSAN BASRI...
Karena pada 22 Agustus 1960, Komandan Penguasa Perang Daerah (Peperda) Kalsel itu, membekukan seluruh aktivitas PKI dan ormas2 binaan PKI di seluruh wilayah Kalimantan Selatan. Langkah ini lalu diikuti Sulawesin Selatan dan Sumatera Selatan sehingga dikenal dengan "Tiga Selatan Pembangkang."
TAK BERGEMING...
Ketika berlangsung Rapat Ketua Peperda se Indonesia pada November 1960, Hassan Basri diminta Presiden untuk menjelaskan penolakannya, mencabut pembekuan kegiatan-kegiatan PKI di Kalsel. Alex Dinuth 1997 dalam Dokumentasi Terpilih Sekitar G.30S.PKI menyebut sempat terjadi perdebatan antara kedua tokoh tersebut. Tapi, Hassan Basri tetap pada keputusannya. Dan, Soekarno kembali meminta Hassan Basyri untuk patuh (diminta sampai dua kali), tapi Hassan Basri tetap tak bergeming.
Soekarno selaku Penguasa Perang Tertinggi (Peperti) akhirnya mengambil alih status di Tiga Selatan yang membangkang itu dan sejak 1961 PKI pun kembali bisa melakukan aktifitas-aktifitasnya di wilayah Kalsel. Tetapi, sampai akhir tahun 1962, Paperti tetap belum berhasil membentuk Front Nasional Daerah di daerah ini.
MURKA
Dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI 1962, Bung Karno meluapkan kemurkaannya..."Masih ada satu daerah, yang disitu itu belum dapat dibentuk Front Nasional Daerah karena adanya orang-orang yang komunisto phobia. Kepada mereka itu saya berkata: suatu hari akan datang yang saya melihat segala usahamu gagal. Dan mungkin satu hari akan datang, yang engkau harus menebus kejahatanmu itu didalam penjara atau tiang penggantungan". (Soekarno, Tahun-tahun Kemenangan, 1962).
WAJA BUJURAN...
Spirit keislaman Hassan Basri terbentuk sejak kecil di keluarganya yang ta'at beragama di Kandangan. Rekam jejak pendidikannya dari diniyyah, ibtidaiyyah di Kandangan, melanjutkan ke Ponpes Gontor dan Al Azhar Kairo, telah menempa Hasan Basri menjadi Jenderal Ulama. Juga pengetahuannya yang luas tentang pertarungan ideologi dunia serta rekam jejak kekejian PKI pada peristiwa Madiun1948 dan rangkaian panjang kekejaman PKI setelah Madiun serta terinspirasi Hasil Musyawarah Ulama 1957 yang mengharamkan ideologi komunis, semakin membulatkan keyakinan Hasan Basri untuk "memasung" PKI dengan membekukan kegiatan2 partai itu beserta ormas-ormas underbawnya di Bumi Lambung Mangkurat.
Bayangkan, bagaimana beratnya tekanan politis yg dihadapi Hasan Basri ketika seorang Presiden meminta seorang kolonel (pangkat beliau saat itu) untuk membatalkan keputusannya.
MUN KADA BUJUR2 WAJA, PASTI SUDAH BINGKOK ATAWA PATAH. (analisa)
* Kalau tidak pas, mohon dikoreksi.
* Disadur dari tulisan Iswara N Raditya
.............ooo............
Alhamdulillah, sikap tegas (waja sampai ka puting) Brigjen H. Hassan Basri itu, benar2 memasung gerak PKI di Kalsel sehingga daerah kita selamat.
............oooo..........
Disalin dari kiriman FB: Muhammad Noor