SEJARAH RINGKAS SMA I LANDBOUW BUKITTINGGI
Disalin dari blog: https://lizenhs.wordpress.com
Kata Pengantar
Para Sahabat bembaca Bukik Ranah Ilmu, apakan anda alumni SMA 1 Landbouw? ataupun bukan, dimanapun berada tidak masalah. Tapi bagi anda, apakah anda hanya sekolah satu bulan atau apakah anda sekolah satu kwartal atau satu semester di SMA I Landbow, dengan kata lain nama anda pernah tercatat pada buku daftar induk kesiswaan SMA I Landbouw Bukittinggi. Bagi anda yang sekolah di SMA BIRUGO dan/atau di SMA III baik juga dibaca. Inilah SEJARAH RINGKAS SMA I LANDBOUW BUKITTINGGI. Tulisan ini adalah untuk mengingatkan/mengenang tentang tempat anda pernah sekolah dulu, sekarang mungkin sudah menjadi Inyiak atau Nenek, pejabat, pimpinan suatu perusahaan atau yayasan pendidikan. Tulisan ini saya (lizen) ambil (kutip) dari buku Lintas Limapuluh Tahun SMA I Landbow Bukittinggi 1959 – 2009 yang tebalnya 290 halaman. Tulisan ini dimuat pada Blog Bukik Ranal Ilmu https://lizenhs.wordpress.com/ untuk yang tak sempat membaca buku tersebut atau tidak memilikinya karena dicetak terbatas. Tulisan ini terdiri dari REKAMAN SMA I LANDBOUW dan DARI BIRUGO KE LANBOUW.
Sebelum membaca tulisan ini ada baiknya anda baca terlebih dahulu SEKILAS PENDIDIKAN MENENGAH DI BUKITTINGGI. https://lizenhs.wordpress.com/2010/03/31/sekilas-pendidikan-menengah-di-bukittinggi/, karena isinya terkait. Selamat membaca dan mengingat-ingat atau membayangkan kembali meja-kursi yang anda tempati saat belajar, teman- teman sepermainan atau belajar bersama. Semoga bermanfaat (Haslizen Hoesin).
Agar kenangan lebih banyak, baca juga:
KABA BAGALAU KABA RANG SAISUAK DI KIKTINGGI. https://lizenhs.wordpress.com/2010/05/16/kaba-bagalau-kaba-rang-saisuak-di-kiktinggi/
KABA BAGALAU KABA RANG SAISUAK DI BUKIKTINGGI. https://lizenhs.wordpress.com/2010/05/16/kaba-bagalau-kaba-rang-saisuak-di-bukiktinggi-2/
REKAMAN SMA I LANDBOUW
Pada awal kemerdekaan tahun 1946 berdirilah Sekolah Menengah Tinggi (SMT) dengan jangka waktu pendidikan empat tahun yang menempati bekas gedung “Sekolah Raja” di Birugo. SMT dirintis oleh Dr. A. Roesma dengan segala daya upaya dan semangat yang tinggi bersama rekan-rekan secara individu, terwujudlah pada saat itu SMT yang hanya terdapat di dua tempat di Indonesia, yaitu di Bukittinggi dan Yogyakarta.
SMT pada saat agresi Belanda II dibubarkan, karena dalam suasana perang kemerdekaan tahun 1949. Kemudian pada masa pemerintahan transisi, dibuka kembali kegiatan belajar-mengajar disekolah itu dengan menggunakan nama Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan masa pendidikan 3 (tiga) tahun. SMA ini mempunyai jurusan A (Sos-Bud), B (Pas-Pal) dan C (Ekonomi).
Pada tahun 1957 terjadi peningkatan peminat masuk sekolah menengah, terutama untuk bagian B, maka kegiatan sekolah dibagi menjadi pagi dan sore. Pagi untuk seluruh kelas menempati seluruh kelas oleh bagian B, sedangkan siang untuk bagian A dan C.
Melihat semangat sekolah saat itu pemerintah membangun gedung sekolah berlantai 3 di Landbouw. Keputusan Kementerian PPK pada tahun 1958, menetapkan bahwa SMA 1 B, menempati gedung baru berlantai 3 di Landbouw. Selanjutnya pada tahun ajaran 1959, tepatnya tanggal 21 Juni, mulailah realisasi kegiatan belajar-mengajar di gedung baru. Sehingga tanggal 21 Juni 1959 ditetapkan sebagai hari jadi SMA I Landbouw Bukittinggi.
DARI BIRUGO KE LANBOUW
Besarnya minat melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Atas Negeri diera tahun 1950 di Sumatera Tengah, mengakibatkan banyak siswa yang tidak tertampung di SMAN ini. Jadi yang sekolah di Birugo saat itu berdatangan dari daerah-daerah di Provinsi Sumatera Tengah (Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Jambi sekarang).
Pada saat itu gedung bekas Sekolah Rajo hanya memiliki 16 ruang kelas. Untuk menampung seluruh bagian (A, B dan C) dibutuhkan ruang belajar sebanyak 32 ruang kelas.
Memperhatikan kebutuhan ruang yang sangat mendeak, khususnya untuk bagian B yang memerlukan 16 ruang kelas, maka berdasarkan kondisi ini, melalui keputusan Kementrian PPK pada tahun 1958, menetapkan bahwa SMA I B menenpati gedung yang baru selesai di bangun di landbouw.
Pada tahun ajaran baru tahun 1959 menjadi catatan khusus bagi siswa kelas I dan II bagian B yang awalnya di Gedung Birugo harus bergotong-royong pindah, dengan membawa sendiri perlengkapan sarana belajar berupa kursi dan meja ke gedung sekolah baru ke Landbouw, serta membersihkan setiap ruang dari puing bangunan. Semangat pindah ini menjadi motivasi dan kebanggan tersendiri seluruh siswa dan pengelola sekolah untuk segera menempati satu-satunya gedung sekolah berlantai tiga saat itu di Bukittinggi.
Secara historis tidak dapat dipungkiri bahwa bagian B SMA Birugo yang menjelma menjadi SMA I Lanbouw merupakan ikon pendidikan di kota jam Gadang yang saat itu telah berusia setengah abad dalam perjalanannya telah melahirkan anak bangsa yang selalu peduli, empati dan menghidupkan ruh SMANSA Landbouw disepanjang masa.
KEPALA SEKOLAH SMA B BIRUGO DAN SMA I LANBOUW 1950 -2009
Sebagaimana paparan diatas bahwa SMA I B pada awalnya tahun 1950 berada di Birugo, kemudian pada tahun 1959 pindah ke Landbouw. Berdasarkan kenyataan tersebut maka Kepala Sekolah yang memimpin SMA I B dapat dikelompokkan atas dua, yaitu di Birogo dan di Landbouw
SMA B Birugo 1950 – 1959
Tahun 1950 – 1954 Nazir st Mudo
Tahun 1954 – 1956 Sabiri St Rajo Ameh
Tahun 1956 – 1958 M. Nazir St Rajo Intan
Tahun 1958 – 1959 Muharsono
SMA I Landbouw 1959 – 2000….
Tahun 1959 – 1975 Sunariaman Mustofa. SH
Tahun 1975 – 1980 Azhar
Tahun 1980 – 1983 Drs. Muhammad Nazir
Tahun 1983 – 1990 Usman Luthan
Tahun 1990 – 1996 Amir Umar Dt Bungsu
Tahun 1996 – 1997 Drs Rusdi Marah
Tahun 1997 – 2000 Drs Imran Zen
Tahun 2000 – 2001 Zulkifli Johneva. SH
Tahun 2001 – 2007 Drs Persalide
Tahun 2007 – 20.. Drs Taswar
Terimakasih atas kunjungan anda/sahabat ke Bukik Ranah Ilmu. https://lizenhs.wordpress.com/. Bila anda suka beritahu teman anda yaaaaa…!!!
________________________
Disalin dari Blog: https://lizenhs.wordpress.com