Pasa Batingkek, demikian orang Agam mengenalnya. Terletak di puncak Bukik Kandang Kabau dan dahulunya ialah pasar serikat di Luhak Agam. Belanda menatanya dengan membuat bangunan beratap tak berdinding yang dikenal dengan nama Los Galuang kemudian pada tahun 1972 ditukar dengan bangunan permanen bertingkat tiga atau ada juga yang menyebutnya bertingkat dua.
Pasar yang sebelumnya merupakan pasar rakyat dan diadakan dua kali sepekan (Rabu dan Sabtu) perlahan-lahan mengalami transformasi.
Pada tahun 1972 - 1974 dilakukan pembangunan gedung bertingkat di lokasi Loas Galuang. Kelak bangunan pasar itu dikenal dengan nama Pasa Batingkek oleh orang Agam. Pasar ini terletak di Kawasan Pasar Atas berhadap-hadapan dengan Jam Gadang.
Pasa Batingkek telah mengalami setidaknya 3 kali kebakaran. Kebakaran pertama terjadi pada tahun 1995 dan dua tahun kemudian terjadi kebakaran untuk kedua kalinya. Pada kebakaran kedua ini dilakukan renovasi selama dua tahun dan selesai pada tahun 1999. Selama renovasi tahun 1997-1999 para pedagang direkolasi di kawasan plataran Jam Gadang, Kampuang Cino, di sekitar ruko di sebelah Pasa Batingkek, dan lain-lain.
Dan kini pada tahun 2017 kembali terjadi kebakaran untuk ketiga kalinya, peristiwa yang mengejutkan semua orang.