Tampilkan postingan dengan label orientalis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label orientalis. Tampilkan semua postingan

SULALATUS SALATIN = Syajārah_Melāyū

 

Pict: picryl.com



FB Marjafri | Sulalatu'l-Salatin atau Sulalatus Salatin (Jawi: سلالة السلاطين, secara harfiah bermaksud Penurunan segala raja-raja) merupakan karya dalam Bahasa Melayu dan menggunakan Abjad Arab Melayu. Karya tulis ini memiliki sekurang-kurangnya 29 versi atau manuskrip yang tersebar di antara lain di :
1. Inggris (10 di London), 1 di Manchester),
2. Belanda (11 di Leiden, 1 di Amsterdam),
3. Indonesia (5 di Jakarta), dan
4. Rusia (1 di Leningrad).

Sulalatu'l-Salatin versi Raffles maupun Shellabear pada dasarnya berisikan tentang klaim kekuasaan dan kompetisi dari para penguasa di Alam Malayu, menceritakan sejarah mengenai kebangkitan, kegemilangan dan kejatuhan zaman pemerintahan Melayu yang ditulis oleh beberapa orang pengarang Melayu. Namun uraian teks pada naskah ini belum dapat memberikan penjelasan yang tepat dan benar, karena masih terdapat pertentangan dengan beberapa sumber primer sejarah lainnya seperti catatan yang dibuat oleh Portugal dan Belanda. Hal ini tidak lepas dari bahwa Sulalatu'l-Salatin telah mengalami perubahan yang dilakukan oleh beberapa pengarang berikutnya yang kemungkinan ada menambah dan mengurangkan isi teks pada naskah.[1]

Pandangan positif Terhadap Melayu pada Sisi Pandangan Penjajah

 

Pict: Shahimages

FB Siti Zulaikha | Sangat cerdik, bijak, suka buat lawak, nakal, ceria, suka mempelajari bahasa asing, bangsa yang paling bersopan santun di Timur.
Walaupun tercatat dalam sejarah Melayu penjajah sebagai perosak kepada sejarah Melayu, budaya, bahasa, pemikiran dan sosial, namun kita masih boleh mengambil sisi positif, iaitu hasil kajian sociologi dan anthropologi mereka terhadap orang Melayu yang ditulis mengikut pemerhatian terus mereka, bukan penilaian ye, itu bahaya.
Antara sisi yang positif dan dikagumi mereka adalah Melayu dikatakan sebagai bangsa yang cerdik, ceria, suka buat lawak, dan sangat nakal, walaupun ada yang suka berfoya-foya, namun ramai dikalangan mereka yang menjadi pemerintah, ahli matematik dan ahli astrologi, sejarawan dan sebagainya.
Ini dakwaan De Eredia sewaktu beliau berada di Melaka pada abad ke-16;

Mental War[1]: Belanda Sesatkan Sejarah Masuknya Islam ke Minang

 

Pict: inews.sumbar

Masuknya Islam ke Minang

Bakaba.co - Salah satu etnis yang memiliki adat dan budaya khas di bumi nusantara, selalu di bawah sasaran untuk dilemahkan adalah Minangkabau. Bahkan pemutar-balikkan sejarah dan fakta tentang Minangkabau dan adatnya sampai sekarang masih terus berlangsung. 

“Pelemahan bahkan upaya menghilangkan eksistensi Minangkabau dan Adatnya dilakukan dengan berbagai cara oleh Belanda maupun antek-anteknya. Sampai sekarang”. Hal itu ditegaskan Asbir Dt. Rajo Mangkuto dalam perbincangan dengan bakaba.co 

Pada zaman Belanda, tahun 1850 kata Asbir, diterbitkan majalah bernama ‘Tijdschrif voor Nederlandsch Indi’[1] (Majalah untuk Hindia Belanda). Majalah tersebut sangat gencar menulis sejarah Indonesia dan Minangkabau.

Tulisan yang disebarkan majalah itu memutar-balikkan fakta dan sejarah Minangkabau. Tulisan itu dijadikan bahan rujukan sejarah dan diajarkan di sekolah-sekolah pemerintah Belanda. Sejarah yang sama juga diajarkan di sekolah yang didirikan masyarakat di Minangkabau.