Tampilkan postingan dengan label mesir. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mesir. Tampilkan semua postingan

NAKBA; Kelahiran Israel & Kehancuran Palestina


Dalam Perang Revolusi yakni perang merebut dan mempertahankan kemerdekaan, rakyat republik ini mengalami banyak penderitaan. Dimulai dari penganiayaan, pembantaian, pengusiran, pelecehan (seksual), dan bentuk-bentuk kekejian lainnya. Semuanya kemudian menjadi sejarah yang ditulis dan dipelajari oleh rakat di negeri ini. Penjajah tentu sahaja membeli argumentasi logis untuk membela segala kelakuan bejat mereka terhadap rakyat jajahan dan hingga kini mereka sama sekali tidak merasa bersalah. Walau kemudian banyak mantan tentara Belanda yang membuat pengakuan penyesalan hingga merasa ditipu oleh pemerintah mereka. Namun tetap sahaj segala kekejian itu tak dapat diterima, dikutuk dan diperingati sebagai bentuk kelaliman dan penindasan.

Disaat yang kurang lebih sama, sekitar tahun 1948, para pendatang Yahudi dari Benua Eropa, Amerika, dan negara-negara Arab melakukan pembunuhan, pembantaian, dan pengusiran terhadarp umat Muslim Palestina. Mereka hendak mendirikan negara yang selama ini mereka idam-idamkan di sebuah negeri yang mereka namai dengan 'Tanah Perjanjian'. Seluruh negara penjajah mendukung hal tersebut, membenarkan, dan memberi sokongan moril dan materil.

Jawaban bagi SEPILIS pembenci Islam

Pict: IG Hasyim Mahmuda

IG Hasyim Mahmuda - Suatu ketika, seorang bertanya kepada Dr. Muhammad Imarah (pemikir Islam Kontemporer Mesir) dengan pertanyaan yang mengejek dan mengolok "Saya dengan, tuan ingin sekali Syari'ah Islam ini diterapkan, apakah tuan ingin membawa kami mundur ke belakang?" 

Mendapat pertanyaan bernada melecehkan itu, beliaupun menjawan dengan balik bertanya "Ke belakang yang mana maksud tuan? Apakah ke belakang yang tuan maksudkan adalah 100 tahun yang lampau, saat Islam menguasai separuh dunia selama 500 tahun?

"Atau maksud tuan lebih jauh lagi ke belakang sat dimana Dinasti Mamalik (Mamluk) menyelamatkan dunia dari ganasnya serbuan Mongol dan Tartar?

Atau lebih jauh lagi ke belakang saat Kekhalifahan Daulah Abbasiyah menguasai separuh dunia?

Kemenangan Benteng Islam & Kekalahan Mongol


Perang AIN JALUT
(Spring of Goliath) 658 H/1260 M (Qutuz n Bibris vs Mongol n Knights of Templars.)
Bismillah,

The Battle of Ain Jalut (Spring of Goliath)
Quthbuddin Al Yunaini di dalam Al Bidayah Wan Nihayah(bab 658 H) mengatakan : ” Qutuz(sebelum menjadi raja) pernah bermimpi, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam mengatakan kepadanya bahwa dia akan menguasai Mesir dan memenangkan Perang melawan Tatar(Mongol)”

Setelah jatuhnya Kekhalifahan Abbasiyah serta dihancurkannya Baghdad dan dibunuhnya hampir 800.000 atau 1.800.000 kaum muslimin hingga saksi mata mengatakan hitamnya air sungai Tigris akibat tinta buku yang luntur dari penghancuran perpustakaan terbesar di Baghdad oleh Mongol. Semua itu terjadi dalam masa 40 hari. Kemudian Bangsa Mongol di bawah Hulaghu Khan (cucu Genghis Khan dari Tolui saudara angkat Kwee Ceng:)-fiksi- dlm Legend of Condor Heroes/Sia Tiaw Eng Hiong) meneruskan penaklukan ke bumi Syam/Syria yaitu ke arah kekuasaan Kesultanan Mamluk.

Pertempuran yang terjadi antara Al-Malik Al Muzhafar Saifuddin Qutuz dan Ruknuddin Baybars/Bibris vs Kitbugha/Katabgha Noyen(jabatan seperti KSAD, membawahi 1 tumen(10.000 tentara) dan Knights of Templars

Pertempuran ini termasuk salah satu pertempuran yang penting dalam sejarah penaklukan bangsa Mongol di Asia Tengah dimana mereka untuk pertama kalinya mengalami kekalahan telak dan tidak mampu membalasnya dikemudian hari seperti yang selama ini mereka lakukan jika mengalami kekalahan.

Jembatan Ilmu, Mesir Minangkabau 3


Sumber: https://www.facebook.com
Pahlawan Nasional Dari Al Azhar
Oleh: Zulhamdi Malin Mudo


 

Ilyas Ya'kub dalam ejaan lama ditulis Ilyas Yacoub. lahir di Asam Kumbang, Bayang, Pesisir Selatan, Sumatera barat, 14 Juni 1903 – meninggal di Koto Barapak, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 2 Agustus 1958 pada umur 55 tahun, adalah seorang pahlawan nasional Indonesia dari Sumatera Barat. Ia ditetapkan sebagai pahlawan melalui Surat Keputusan Presiden No. 074/TK/1999 bertanggal 13 Agustus 1999.

Latar Belakang Keluarga.

Putra ketiga dari empat bersaudara dari pasangan suami-isteri Haji Ya’kub – Siti Hajir, Ilyas Ya’kub masa kecilnya belajar ilmu agama dengan kakeknya Syeikh Abdurrahman. Masa itu Bayang (daerah kelahirannya) masih merupakan sentra pendidikan Islam. Sebab sejak dahulu Bayang termasuk basis pengembangan Islam di Pantai Barat Sumatera berpusat di surau tua didirikan (awal 1666) oleh Syeikh Buyung Muda Puluik Puluik, salah seorang dari 6 ulama pengembang Islam di Indonesia seangkatan Syeikh Burhanuddin Ulakan Pariaman. Belajar dengan Syeikh Abdul Rauf Singkel di Aceh. Sa’at berkobarnya Perang Pauh (mulai 28 April 1666) surau ini juga menjadi basis perjuangan melawan Belanda.

Jembatan Ilmu, Mesir Dan Minangkabau 2

Sumber: https://www.youm7.com
Jembatan Ilmu, Mesir Dan Minangkabau 2
Oleh: Zulhamdi Malin Mudo

Sarjana Indonesia Pertama Dari Al Azhar

Konon kabarnya ditahun 1850an sudah ada orang Melayu yang belajar di Jami' Al Azhar Qahirah.[1] Setelah Jami' menjadi Universitas modern jumlah pelajar Melayu yang menuntut ilmu di Mesir semakin banyak.

Sedangkan orang Indonesia pertama yang meraih sarjana derajat tertinggi (alamiyya) dari Universitas al-Azhar adalah Janan Thaib. Dia lahir di Sariak Sungai Pua, Bukittinggi, Sumatra Barat, tahun 1891. Dia pergi untuk belajar ke Makkah pada 1911. Delapan tahun kemudian, pada 1918, dia menempati peringkat ketujuh di Universitas al-Azhar. Dia lulus dengan gelar Alamiyya pada 1924.