Stasiun ini merupakan Stasiun Kereta Api Kota Bukit Tinggi yang ketika kereta api tidak beroperasi lagi di Kota Bukittinggi bangunan ini sempat dimanfaatkan oleh penduduk sekitar kecuali ruangan kantor yang masih tetap difungsikan.[1] Belum ada data yang didapatkan perihal pembangunan stasiun ini, namun dari foto lama (masa kolonial) yang didapat, tertera tanggal 1890.
Kereta api (beserta fasilitas pendukung keberadaannya) sangat memainkan peran penting pada masa akhir abad sembilan belas dan awal abad dua puluh. Hal ini tidak terlepas dari revolusi industri yang melahirkan berbagai penemuan. Sejarah perkereta apian di Minangkabau sendiri tidak terlepas dari keberadaan tambang batu bara di Sawah Lunto. Karena emas hitam yang hendak dikeruk di daerah sekitar Batang Ombilin sanalah, akhirnya Belanda memutuskan untuk membangun rel kereta api di Minangkabau.