Tampilkan postingan dengan label fitnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label fitnah. Tampilkan semua postingan

Mungkinkah Sebuah Konspirasi?


*Tuan-puan sadarkah, kalau seolah-olah kita semuanya sedang diadu-domba?

PENTING UNTUK DIBACA! MUNGKINKAH KITA SEDANG DIADU DOMBA?

Akhir-akhir ini kondisi di Provinsi Sumatera Barat [Sumbar] seolah tak terkendali. Banyak kasus-kasus terkait pimpinan negeri ini muncul ke publik. Hampir merata yang kena. Kepala Daerah [Gubernur, Bupati/Walikota], Dewan Perwakialn Rakyat Daerah [DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota], dan lain-lain. Ini tak biasa..

Kasus-kasus itu seolah disusun terstruktur, lalu disebar, dikutip media massa, disebar akun-akun media sosial, termasuk Darep [Makdusnya; admin Reporter Minang]. Ya, Darep hanya penerus informasi, bukan pembuat berita. Hampir semua konten berita yang Darep bagikan [share] itu, merupakan berita dari media massa, bukan hasil penyuntingan sendiri, karena memang Darep tak punya kewenangan seperti media massa, jurnalis atau wartawan. Acap Darep talongsong menerbitkan [mempublis] berita [konten] karena dianggap 'Wah'. Kenyataannya malah jadi alat propaganda oleh pihak tertentu. Maafkan Darep atas segala kealpaan..

Pengamat: Masyarakat Minangkabau Itu Sangat Terbuka


 JawaPos.com – Keberagaman dan kerukunan antarumat beragama di Minangkabau atau Sumatera Barat terusik. Hal itu dipicu oleh kabar dugaan larangan perayaan Natal bagi umat Kristiani yang bertempat tinggal di jorong (dusun) Kabupaten Dharmasraya dan Sijunjung. Namun dugaan itu dibantah oleh pemerintah. Baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Umat Nasrani dipastikan boleh dan bisa bernatalan.

Di balik itu, publik bertanya-tanya seperti apa kehidupan bertoleransi kerukunan yang multikultur di Sumatera Barat. Pengamat Multikultur Universitas Negeri Padang (UNP) Susi Fitria Dewi menyebut, multikultur di Sumbar berbeda dengan daeerah lain.