Disalin dari
FB Muhammad Jamil Jamil FUNGSI SYARAK DALAM ADAT
Oleh. Muhammad jamil S.Ag Labai sampono
"Tajam alah calakpun tibo tingga dibawa mamakaikan, adat alah syarakpun ado tingga dikito kamamakaikan."
Demikianlah bunyi petitih Adat Minangkabau dari penuturan yang didengar, waris yang diterima sampai kepada masa sekarang. Dan ini termasuk kepada kata pusaka yang terpaut ke dalam Adat yang Diadatkan serta Adat yang Sebenar Adat[1]
Kalau berbicara soal Adat yang Sebenar Adat, adalah Adat Sabatang Panjang yang pewarisannya masih nyata dan bertahan sampai saat ini karena ditopang oleh Syarak Berkata dan Adat Memakai.
Lalu bagaimana fungsi Syarak dalam Adat itu?
1. Syarak (Syari'at) sebagai konsep dasar dari Adat Minangkabau
Ini tidak akan habis ditelan zaman, dikikis sehabis basi, dibasuh sehabis air. Ia (syarak) kekal abadi karena ianya Sunnatullah. Syarak ada acuan utama dalam beradat maka nyatalah Syarak berkata dan Adat memakai. Jadi apapun adat yang akan dibuat (dirumuskan) di nagari harus ada dasar hukumnya dalam Syarak (Qur'an dan Sunnah)[2]
2. Syarak sebagai Sandi
Artinya pijakkan (dasar) dalam menetapkan Adat Salingka Nagari (Undang Undang/ Hukum) bertumpu kepada Kitabullah (Syari'at). Tidak ada yang lain. Maka untuk itu setiap dalam mengambil kebijakan adat di nagari mesti melibatkan Alim Ulama atau Tali Tigo Sampilin - Tungku Tigo Sajarangan.
Siapakah mereka itu? Ulama dan Cerdik Pandai
Siapakah Cerdik Pandai? yakni orang yang pakar, berwawasan, ia Beralam lapang, berpedang lebar. Mungkin saja dia tidak bergelar pemuka adat, tetapi ia pantas dilibatkan oleh pemuka nagari dalam menyusun kebijakan nagari. Baik ia tinggal dirantau maupun dalam nagari sendiri. Potensi ini sering terabaikan, padahal Adat Minang sangat menghargainya.
Cerdik tempat bertanya, orang pandai tempat berguru, orang bodoh disuruh-suruh, orang pekang (tuli) pelepas bedil.
3. Syarak berfungsi sebagai penentu. Final
Keputusan hukum bukan ditangan Penghulu atau Niniak Mamak. Dalam mamangan adat dijelaskan "Kamanakan beraja ke mamak, mamak beraja ke penghulu, penghulu beraja ke Yang Benar, Yang Benar Tegak Sendirinya.
Yang Benar, menurut adat bukan dipegang oleh Penghulu tapi oleh Kitabullah, bukan yang lain.[3]
Bagaimana caranya? tentu dengan musyawarah dan mufakat, bulat air ke pembuluh, bulat kata dengan mufakat. Bersilang kayu di dalam tungku disitulah api akhirnya akan hidup. Semoga..
Bersambung...
PD.PANJANG 28 Maret 2022
M Jamil. Lb Sampono
Forum Literasi Adat Minangakabau
dan Pengurus LKAAM SUMBAR.
Kiriman Asli
Demikian bunyi petitih adat minangkabau, dari tutua nan badanga dari warih nan dijawek sampai kapado kini nan ko. Dan iko tamasuak kato pusako yang terpaut dalam Adaik nan Diadaikkan dan juo Adaik nan Sabana Adaik.
Kalau babicaro soal adaik nan sabana adaik adolah adaik sabatang panjang yang pewarisannya masih nyato dan bertahan sampai saat ini karena di topang oleh syarak mangato dan adaik mamakaikan.
Lalu bagaimno fungsi syarak dalam adaik itu..?
1.syarak sebagai konsep dasar dari adaik minangkabau. Iko indak.akan habih ditelan Zaman, dikikih bahabih basi dibasuah bahabih aia, dia kekal dan abadi karena itiu adalah sunnatullah. Syarak adalah acuan utama dalam beradaik maka nyatolah syarak mangato dan adaik mamakai. Jadi apapun adaik nan kadi buek dinagari harus ada dasar hukumnyo dalam syrak(quran dan sunnah nabi)
2. Syarak sebagai sandi.
Artinya pijakkan dalam menetapkan adaik disalingka nagari bertumpu di kitabullah. Tidak ada yg lain. Maka utk itu setiok dalam mengambil kebijakan adaik di nagari mesti melibatkan alim ulama atau tali tigo sapilin tungku tigo sajaranagan, siapakah mereka itu????
ULAMA, DAN CADIAK PANDAI. Siapakah cadiak pandai yakni orang yg pakar, yg berwawasan lya...BAALAM.LAPANG BAPADANG LEBA. Mungkin saja dia tidak bergelar pemuka adat tapi ia pantas dilibatkan oleh pemuka nagari dalam.menyusun kebijakan ngari. Baik.dia dirantau maupun dalam nagar sendiri.
potensi ini sering terabaikan, padaha adaik mianag sangat menghargainya,
CADIAK TAMPAIK BATANYO, URANG PANDAI TAMPEK BAGURU, URANG BODOH KADISURUH SURUAH, URANG PAKAK PALAPEH BADIA Dst......
3. Syarak berfungsi sebgai penentu. Final.
keputusan hukum bukan ditangan penghulu, atau ninik.mamak. Dalam mamang adaik di jalehkan" Kamanakn barajo kamamak, mamak barajo kapenghulu, penghulu barajo ka nan bana,bana tagak sandirinya. Yang bana manuruik adaik bukan dipegang oleh penghulu tapi oleh kebenaran/kitabullah....bukan yg lain.
Baa caronyo, tantu dengan musyawarah dan jo mupakaik,...bulej aia kapambuluah bulek kato jo mupakaik..basilang kayu ditungku disinan api mangko iduik,..semoga...
Bersambung....
PD.PANJANG 28 Maret 2022
M jamil. Lb sampono
forum.literasi adat minangakabau
dan Pengurus LKAAM SUMBAR.
=================
Catatan kaki oleh Admin:
[1] Empat formula dasar Adat Minang; i) Adat Nan Sabana Adat ii) Adat Nan Diadatkan iii) Adat Nan Taradat iv) Adat Istiadat.
[2] Hal ini berkaitan dengan Sistem Ketatanegaraan di Minangkabau dimana Minangkabau berbentuk federasi yaitu federasi beberapa nagari. Dimana masing-masing nagari ialah pemerintahan otonom (menyerupai republik atau Polis di Yunani) yang memiliki wewenang merumuskan hukum-hukum (Undang Undang) sendiri.
[3] Engku Yus Datuak Parpatiah dalam curaian beliau mengatakan Yang Benar itu ialah Allah S.W.T yang terimplementasi di atas dunia dalam Kitabullah atau Hukum Syari'at.