Cerita Singkat dari Rokan :
Manusia "Minang" Sebagai manusia Tertua di Semananjung Sumatera. Ini Percakapan saya dengan Salah seorang sahabat, yang juga begitu menyukai Sejarah. Apa yang di Sampaikan masih banyak butuh penelitian lebih mendalam.
Ada Peradaban Tua yang muncul jauh sebelum adanya Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Masyarakat hidup pakai adat yang ada kesamaan dan kebiasan "Yahudi" Seperti di puncak dataran tinggi Talimau Sumatera Barat, percampuran dari Yahudi Afrika (Mesir) dan masyarakat asli Talimau. Yahudi yang dimaksud dalam bahasan ini, bukanlah Zionis seperti yang kita kenal hari ini, Namun Yahudi sebagai garis keturunan dari anak Nabi Ibrahim AS.[1]
Menurut cerita Mesir Kuno, jauh sebelum Tahun Masehi, sudah ada manusia yang sampai ke Semenanjung Sumatera, salah satunya pencarian [kapur] Barus yang ada di daerah Barus Sumatera Utara yang hari ini kita tau, disitu lah, Mesir Kuno mengirim orang untuk mencari Barus.
Minang itu dikenal belakangan dalam catatan Kerjaan Yunan (China) disebut Minanga. Pagaruyung disebut setelah Srivijaya meredup, ada Damasraya dll.
Dari sudut pandang manapun itu, tetap peradaban tua, itu adalah masyarakat Minang dan Karo (samosir), tapi bukan dengan nama dan Istilah yang sekarang kita sebut Minang. (tapi dalam bahasan ini kita sebut Minang Tua).
Bahasa kebiasaan (gay ahidup) letak wilayah dan lainnya. Itu sebabnya kedua masyarakat itu pertahankan identitas aslinya, Orang tersebut menolak Melayu karena bukan Melayu sebagai Identitas, Karena Melayu itu sendiri Cuma politik atau siyasah dalam sebuah ekspansi yang akhirnya wilayah dan adat budaya didominasi Melayu.
Politik yang merubah identitas otentik terlepas dr ekspansi Agama-agama itu sendiri. Muara Takus itu situs dari Kerajaan Chola sebagai tanda wilayah kekuasaan.
Sesungguhnya Peradaban masyarakat asli itu tidak tersentuk kebudayaan ketimuran, dan Masyarakat Minang tua tersebut tidak Meninggalkan jejak simbolik, tetapi menitipkan adat kebiasaan, dan itulah yang bisa disebut gen asli perkembangan selanjutnya manusia di semenanjung Sumatera.
Negrito, Sakai, Talang Mamak dekat dengan alam (hutan dan hewan), tiada pemujaan awalnya, sejak masuk Chola, Budaya Hindu Budha merambah ke masyarakat asli akhirnya muncul pemujaan, makanya muncul situs dan lain-lain. Sesungguhnya peradaban atau kebiasaan manusia Minang tua tersebut menitipkan spiritualitas tinggi.
Lalu masuk expansi Islam dari dataran Cina dan Sindus [Hindus/India],[2] maka selesai sudah identitas otentik, lalu belakangan masuk lah gospel,
Yang paling parah menghilangkan identitas otentik tu ketika kolonialise Eropa masuk Nusantara. Mereka merubah segalanya, termasuk sumber sejarah dirubah, nama patokan alam dirubah namanya, akhirnya kini generasi hanya mengenal sumber sejarah dari Belanda, Portugis, Japang dll..
Kalau ada bantahan dan kesamaan, ini sekedar diskusi Ilmiah, untuk memperdalam ilmu.
Laksamana Hery
Keluarga Besar Melayu Rokan
Rokan hulu (Rohul)
Disalin dari kiriman FB: Wangsa Mauli
=====================
Catatan kaki oleh admin:
[1] Yahudi = anak-anak Yahuda, Israel = anak-anak Ya'kub. Nabi Ya'kub memiliki 12 orang anak, salah satunya Yahuda. Semua Yahudi ialah Israel namun tidak semua Israel ialah Yahudi.
[2] Islam tidak datang dari Cina ataupun India ke Sumatera melainkan telah ada semenjak abad ke-7 Masehi diabad pertama Islam. Teori yang menyatakan Islam datang dari India dikeluarkan oleh para orientalis Barat dengan mengambil patokan beberapa abad ke belakang. Sedangkan teori yang menyatakan dari Cina dikeluarkan oleh kelompok Sepilis yang memuja-muja Cina. Terkait kedatangan Islam di Sumatera silahkan klik DISINI