Revolusi Desember 45 Di Aceh atau pembasmian pengkhianat tanah Air.
Salah satu buku yang menceritakan tentang kisah Desember 45 adalah buku berjudul Revolusi Desember 45 Di Aceh atau Pembasmian Pengkhianatan Tanah Air. Isinya tentu berdasarkan pemenang. Buku ini setebal 40 halaman, tanpa nama penulis, (menurut beberapa pendapat buku ini di tulis oleh Hasan Tiro)serta diterbitkan Kementerian RI Daerah Aceh, pada tahun 1950.
Dalam buku ini di tulis
Dan telah menjadi kewajiban bagi manusia untuk menjaga dan memelihara hak asasinya. Dalam fasal II dari dari pernyataan hak-hak manusia dan warga negara (decleration des droits delhomme et du citoyen) yang diumumkan dalam Revolusi Prancis dan yang menjadi dasar filosofi dari semua undang undang dasar negara modern.
Revolusi desember yang terjadi di Aceh oleh karena kaum ule balang telah berkhianat kepada nusa dan bangsa dan oleh karena sudah memperkosa hak asasi manusia.
Lebih lanjut Hasan Tiro menulis.
"Mareka tidak mengakui dan mengadakan tindakan-tindakan permusuhan terhadap Pemerintah Tepublik Indonesia di daerah Aceh, dan akhirnya dengan kekerasan senjata mareka telah menindas rakyat umum yang menghendaki kemardekaan tanah airnya.
Ultimatum atau peringatan terakhir yang dikeluarkan oleh pemerintah Aceh pada tanggal 8-1-1946. Supaya mareka menghentikan terornya terhadap rakyat yang tiada bersalah itu tidak diacuhkan oleh kaum pengkhianat. Akhirnya Komite Nasional Indonesia yang menjadi dewan perwakilan rakyat dalam masa itu, Kaum Ule Balang yang mengadakan gerakan terorisme itu adalah pengkhianat tanah air yang harus di basmi.
Lebih lanjut di tulis,
Revolusi Desember 1945 atau pembasmian pengkhianat ini baru selesai pada tanggal 13 Januari 1946 yaitu dengan jatuhnya lam Meulo (sekarang ditukar nama nya jadi Kota Bhakti, karena di sinilah rakyat Aceh memperlihatkan baktinya yang pertama-tama kepada Republik Indonesia)
Sesudah anasir-anasir pengkhianat, penindas dan teroris ini dibersihkan, barulah di Aceh dapat berdiri suatu pemerintah Republik Indonesia yang kuat yang dapat menyelamatkan daerah Aceh dari cengkraman Belanda dalam dua kali agresinya bahkan lebih dari ini modal perjuangan bagi Republik Indonesia dalam menempuh masa perjuangan yang sukar sukarnya.
Pertentangan politik pecah dan pada bulan Desember 1945 terjadilah Revolusi Sosial yang awalnya terjadi di daerah Pidie kemudian menyebar keseluruh Aceh antara lain Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Besar dan Aceh Barat sehingga dengan demikian Ancien Regime telah ditumbangkan seluruhnya. Inilah kisah pertama dalam sejarah Aceh, orang Aceh membunuh orang Aceh demi mempertahankan kedaulatan bangsa yang baru di proklamirkan itu
Usai perang saudara ini, sebagaimana yang diketahui, kisah selanjutnya adalah pengkhianatan Jakarta terhadap Aceh. Konflik panjang terjadi hingga damai pada 15 Agustus 2019.
(sumber Buku Revolusi Des 45 di Aceh. dikeluarkan oleh Pem RI daerah Aceh.ditulis oleh Hasan Tiro.)
Disalin dari kiriman FB: Adi Fa