Sebelum kedatangan Inggros/Belanda, Borneo/Kalimantan secara umum dibagi 2 kutub: pantai utara/barat persinggungan dengan Melayu, dimulai semenjak keruntuhan Sriwijaya-Dharmasraya. Bangkitnya Brunei Lama, kemudan pecah menjadi negeri kecil-kecil, seperti Pontianak/Sambas/ Bulungan/ Sambaliung dengan sekutunya Dayak Iban/Punan
Pantai selatan dan timur dalam sejarahnya berada dibawah pengaruh Jawa semenjak keruntuhan Majapahit-Demak, seperti Banjar, Kutawaringin dan Kutai Martadipura dengan sekutunya suku Dayak Ngaju. Selain itu orang Bajau dan Bugis, dan Cina juga punya peran dalam derajat tertentu.
Tapi bicara Kalimantan/Borneo agak rumit, multi etnis dan terfragmen baik soal waktunya ataupun kewilayahannya. Jadi sejarahnya punya banyak versi, tidak seperti Jawa dan sumatera yg relatif homogen jadi mudah dalam mengurai alur sejarahnya.
Disalin dari jawapan Riff ben Dahl atas pertanyaan Ibrahim Muizzuddin dalam kirimannya Sumatera Bagian Tengah, sejak 1821.
Foto: wikipedia.com