Sumber Gambar: https://www.facebook.com |
PANGLIMA AWANG (MANUSIA PERTAMA BERDARAH MINANG YANG MENGELILINGI DUNIA MELALUI LAUT PADA TAHUN 1521)
Menurut laporan yang ditulis oleh Antonio Pigafetta, yang mencatat perjalanan Ferdinand Magellan. Panglima Awang sebenarnya berasal dari Sumatera (orang Minangkabau) dan ini dicatat dalam tambo Minangkabau meskipun tidak disebut sebagai Panglima Awang.
Menurut temuan baru-baru ini Panglima Awang, bukannya hanya sebuah misteri belaka. Setelah Magellan terbunuh di Mactan Sibu Philippines, ia berlayar melalui kapal dagang Brunei dan bukan kembali ke Spanyol, karena kapten yang mengambil ahli posisi dari Magellan sangat benci kepada Panglima Awang, karena beliau menjadi orang kepercayaan oleh Magellan semasa hidupnya.
Menurut laporan yang ditulis oleh Antonio Pigafetta, yang mencatat perjalanan Ferdinand Magellan. Panglima Awang sebenarnya berasal dari Sumatera (orang Minangkabau) dan ini dicatat dalam tambo Minangkabau meskipun tidak disebut sebagai Panglima Awang.
Menurut temuan baru-baru ini Panglima Awang, bukannya hanya sebuah misteri belaka. Setelah Magellan terbunuh di Mactan Sibu Philippines, ia berlayar melalui kapal dagang Brunei dan bukan kembali ke Spanyol, karena kapten yang mengambil ahli posisi dari Magellan sangat benci kepada Panglima Awang, karena beliau menjadi orang kepercayaan oleh Magellan semasa hidupnya.
Dia kembali ke Sumatra untuk berobat dan kembali ke Malaka tetapi Portugis masih berkuasa. Maka ia menetap di Linggi Negri Sembilan dan mengubah namanya menjadi Dato Laut Dalam. Menikahi wanita lokal dan pernah menyerang Portugis di Malaka. Dalam perlwana melawan Portugis beliau tidak sendirian, beliau dibantu oleh Putranya sendiri dalam memimpin pasukan untuk menyerang Portugis. Putranya dari Dato Laut Dalam (Panglima Awang) kemudian menjadi Undang Rembau Ke 2 (Perdana Menteri). Mengapa dia mengubah namanya menjadi Dato Laut Dalam? Untuk menghindari terdeteksi oleh Portugis seperti taktik Mat Kilau mengubah namanya menjadi Mat Siam untuk tidak diakui oleh Inggris pada waktu itu. Dia dan pasukannya tinggal di sebuah desa di Rembau, Negeri Sembilan hingga akhir hayatnya. Makamnya masih di Rembau sampai hari ini. Ini dibuktikan dengan beberapa artefak dan dokumen yang masih bisa diselidiki seperti Tarombo (silsilah) NS, alat-alat seperti jam, teropong, dan sebagainya yang masih terpelihara dengan baik oleh anak cucu dan keturunan mereka yang masih ada pada saat ini.
Semoga dengan artikel ini kit bisa lebih mengenal beliau (Panglima Awang) dan kami dari tim suduik minang akan menggali lebih dalam lagi tentang perjalanan beliau.
___________________________________
Disalin dari Status Facebook: Andri Febrian
Tanggal: 18 Januari 2019