[caption id="" align="aligncenter" width="396"] Sumber: https://niadilova.wordpress.com[/caption]
Orang Belanda
1 | C. Boterhoven de Haan | Assistant-Resident der Zuid-Benedenlanden di Padang |
2 | Dr. E.J. Burger | Walikota (Burgemeester) Fort de Kock |
3 | Mr. W.M. Ouwerkerk | Walikota (Burgemeester) Padang Panjang |
4 | J.C. Hazevoet | Vorzitter (Direktur) Handelsvereeniging (firma dagang) Padang di Padang |
5 | Mr. D. Duursma | Voorzitter van de Landraden (Kepala Urusan Pertanahan) daerah Padang dan Pariaman di Padang |
6 | Mr. J.H.C.M. van Meerwijk | Sekretaris Vereeniging (Perkumpulan) voor Land- en Mijnbouw en Industrie Sumatra’s Westkust, ressort Padang v/h Zuid- en West-Sumatra Syindicaat en v/d Centrale Proefstation-vereeniging di Padang |
7 | A. LefĆØbre | Administrateur Volkscredietbank (Bank Kredit Rakyat), Fort de Kock |
8 | M. Passer | Pedagang (handelaar), anggota gementeraad Padang di Padang |
9 | Th.J.M. van der Lee | Adjunct-Controleur untuk belasting (pajak), anggota gementeraad Padang, di Padang |
Orang Minangkabau
10 | Darwis gelar Datoek Madjo Lelo | Districtshoofd 1ste kl. (Kepala Distrik kelas 1) Padang |
11 | Mohamad Noer gelar Soetan Perpatih | Districtshoofd 1ste kl. (Kepala Distrik kelas 1) Fort de Kock |
12 | Moehamad Arif gelar Datoek Madjo Oerang | Onderdistrictshoofd Maninjau |
13 | Amaddin gelar Soetan Marah Bangso | Asisten Wedana Polisi Padang |
14 | Abdoerrachman gelar Bagindo Maharadjo | Onderdistrictshoofd Danguang2 (Suliki) |
15 | Soetan Ahmad gelar Soetan Maharadja Alam | Gementee-Ambtenaar (pegawai kotapraja) Padang |
16 | Mohamad Taher gelar Marah Soetan | Direktur Firma Taroesja, Padang |
17 | Rasidin gelar Soetan Toemanggoeng | Swasta, Indisch-Arts (dokter Pribumi) di Padang Panjang |
18 | Abdoel Aziz gelar Soetan Kenaikan | ‘Instituut voor Socialen Arbeid’(Ivoorsa) Fort de Kock |
19 | Bachtiar gelar Soetan Pado Penghoeloe | Onderwijzer (guru) Gouvernements-schakelschool Tanjung Alam, Fort de Kock |
20 | Semail [Ismail?] gelar Hadji Moechtaroeddin | Handelaar (pedagang) di Sungai Penuh |
21 | Mahjoedin gelar Datoek Radjo Sampono | Adjunct-Inspecteur Nillmaatschappij Lubuk Begalung, Padang |
22 | Mr. Soetan Haroennoerasjid | Advocaat en Procureur (pengacara dan jaksa) di Padang |
23 | Sati gelar Depati Anom | Mendahoofd (Kepala Menda) di Sanggaran Agung, Padang |
24 | Nabi gelar Depati Parbo Pandjang | Mendahoofd (Kepala Menda) di Hiang |
25 | Soeleman Paris gelar Datoek Maharadjo Diradjo | Volkshoofd (Penghulu) di Batipuah Baruah |
26 | Soetan Mahmoed Latif | Directeur ‘Sekolah Economie’ Kayu Tanam |
27 | Mohamad Rahim gelar Datoek Radjo Ameh | Gewezen Inlandsh Gemeenterhoofd Pakandangan |
28 | Seroedji gelar Datoek Sekoto | Inlandsh Gemeenterhoofd Tanjung Bonai |
29 | Aman gelar Soetan Sinaro | Schoolopziener (Penilik sekolah) di Fort de Kock |
30 | Marah Hasan gelar Datoek Batoeah | Onderdistrictshoofd di Fort de Kock |
31 | Jahja gelar Datoek Kajo | Anggota Volksraad, Pensiunan Kepala Distrik kelas 1 (gepensionneerd Districtshoofd 1ste kl.) di Fort de Kock |
32 | Hasanoeddin gelar Datoek Singo Mangkoeto | Penghulu (Volkshoofd) di Sungai Batang |
33 | Nawi gelar Datoek Radjo Batoeah | Inlandsch Gemeentehoofd di Lubuak Sikaping |
34 | Abdoellah gelar Toeankoe Radjo Moedo | Inlandsch Gemeentehoofd di Air Bangis |
35 | Abdoel Raoef gelar Datoek Sinaro nan Toenggang | Inlandsch Gemeentehoofd di Koto nan Gadang |
36 | Alimin | Onderwijzer (guru) H.I.S. di Payakumbuh |
37 | Abdoel Latif gelar Datoek Bendaharo Sati | Schrijver (jurutulis) di Departemen BB (Binnenlandsch Bestuur) di Bangkinang |
38 | Mohamad Rasad gelar Datoek Maharadjo Kajo | Inlandsch Gemeentehoofd di Kubang |
39 | Loedin gelar Datoek Mangkoeto Sati | Districtshoofd der 1ste (Kepala Distrik kelas 1) di Solok |
40 | Mohamad Taher gelar Datoek Manggoeng | Inlandsch Gemeentehoofd di Supayang |
41 | Sjahboeddin Latif gelar Datoek Siboengsoe | Onderwijzer particuliere school (guru sekolah swasta) di Muara Labuh |
42 | Soetan Mangsoer [Mansoer?] gelar Soetan nan Gadang | Swasta di Sijunjung |
43 | Hadji Soradjoeddin Abbas gelar Datoek Bandaharo | Godsdienstleraar (guru agama) di Bengkawah [Bangkaweh?], Fort de Kock |
44 | Mahmoed gelar Hadji Mahmoed Joenoes | Godsdienstleraar (guru agama) di Padang |
45 | Maamin gelar Datoek Padoeko Batoeah | Inlandsch Gemeentehoofd Tanjung Barulak |
46 | Mohamad Hoesin gelar Datoek Machoedoem | Inlandsch Gemeentehoofd di Talang |
47 | A. Roesma gelar Soetan Pangeran | Particulier-Arts (dokter swasta) di Fort de Kock |
Orang Cina
48 | Ek Tie Lim | Voorzitter Chineesche Handelsvereeniging (Perkumpulang Pedagang Cina) di Padang |
49 | Tjoa Kong Bie | Luitenaant der Chineezen (Letnan Cina) di Payakumbuh |
Sumber (termasuk foto): De Sumatra Post, 26-07-1938
Dalam majalah SoeraMinanagkabau, No. 1, Thn. 1, Augustus 1938 (hlm. 9-10) yang terbit di Batavia (dicetak oleh Drukkerij A.C. van Velthuysen, Batavia Centrum), M.S. Amral menulis:’
“Pada 26 Juli j.l. Minangkabau Raad soedah dilantik oleh Gouverneur Sumatra t. A.I. Spits, dengan pelantikan mana pemerintah Minangkabau diserahkan kepada Raad terseboet oleh pemerintah. Kita batja dalam soerat soerat kabar dari Minangkabau, bahwa perhatian ra’jat sangat besar, ternjata dari penoeh sesaknja tribune dalam rapat kedoea harinja dari Raad terseboet.
Pemerintahan Minangkabau telah diserahkan kepada Minangkabau Raad jang terdiri dari 49 leden, diantara mana 38 [di antaranya adalah] bangsa Indonesia {hlm.9}. Kepada merekalah sekarang terserah nasib ra’jat dan kemadjoean negeri. Segala gerak pekerdjaan jang dilakoekan e.e. terseboet akan diamat-amati oleh ra’jat. Djoega kita ra’jat Minangkabau jang dirantau tentoe selamanja akan tetap memperhatiken (sic) segala pekerdjaan wakil-wakil kita itoe didalam dan diloear raad.
Ra’jat Minangkabau memilih wakil-wakilnja itoe berarti bahwa mereka memberikan penoeh kepertjaan dengan jakin, bahwa wakil-wakil itoe akan mementingkan kemadjoean ra’jat dan tanah Minangkabau, dalam segala hal, economi dan onderwijs teroetama.
Kita akoei bahwa beban wakil-wakil kita itoe sangat berat dan tanggoeng djawab atas pekerdjaan mereka terhadap ra’jat sangat besarnja, apalagi mendjaga kepertjajaan ra’jat jang diberikan kepada mereka.
Oeroesan pertanian, perdagangan dan onderwijs adalah tiang-tiang jang penting dari kemadjoean dan kekoeatan sesoeatoe bangsa. Inilah kepentingan oemoem jang haroes diperhatikan sangat oleh wakil-wakil kita.
Memang oentoek bekerdja boeat kepentingan oemoem, tiap2 orang haroes berkorban. Korban inilah jang kita minta dari wakil2 kita itoe. Boekan korban wang, boekan korban njawa, tetapi tenaga dan pikiran, dan teroetama sekali korban nafsoe jang mengemoekakan kepentingan diri.
Dan kita harap moedah moedahan wakil2 kita jang di Minangkabau Raad terseboet bersedia akan memberikan korban jang kita minta itoe, boeat kepentingan ra’jat dan teroetama anak kemenakan kita.
Pada tgl. 27 Juli j.l. telah diadakan sidang jang kedoea. Setelah membatja verslag s.s.k. tentang perdjalanan rapat itoe, tampak oleh kita, bahwa indruk [?, sulit dibaca] jang diberi oleh adat itoe koerang menjenangkan.’
Pertama waktoe agenda akan diperkatakan lebih doeloe t. Hazevoet soedah meminta nama-nama jang akan dicandidaatkan oentoek lid gecommiteerden. Aneh! Seperti memilih bestuur dalam rapat perkoempoelan anak2 sekolah sadja. Tetapi ini tentoe soeatoe taktiek dari t. Hazevoet. Toean itoe tahoe bahwa anggota2 Indonesia pada waktoe itoe beloem menjediakan candidaat2, beloem memikirkan siapa2 jang tjakap boeat gecommiteerde itoe dan beloem bermoesjawarat satoe sama lainnja tentang candidaat itoe, dan waktoe inilah kesempatan jang baik boeat t. Hazevoet oentoek mendapat candidaat2 Indonesia jang beloem tentoe ketjakapannja boeat pekerdjaan gecommiteerde itoe. (atau sama sekali tidak tjakap). Oentoenglah dengan soara e. Dt. Kajo dan voorstel e. dr. Rasjidin, penetapan itoe dioendoerkan doeloe, oleh karena mana ada waktoe oentoek memikirkannja.
Djoega tjara tjara berbitjara tidak menjenangkan sama sekali. Peratoeran oentoek berbitjara tidak ada. Tidak diadakan lijst siapa2 jang haroes berbitjara, menoeroet giliran jang tertentoe.
Begitoe djoega menilik pembitjaraan2 jang dilakoekan, ternjata bahwa sebeloem raad bersidang, hari-hari didepannja tak ada lebih doeloe diadakan permoesjawaratan antara wakil2 kita tentang soal jang akan diperbintjangkan. Ini keadaan tentoe sangat mendatangkan roegi kepada kita. Ternjata dengan membitjarakan tentang Reglement van Orde jang sangat penting bagi Raad, diterima begitoe sadja, sedangkan hak-hak raad terseboet tergantoeng kepada isi R.v.O. itoe. Akan tetapi kita pertjaja, perobahan tentoe akan datang oleh pengalaman. M.S. AMRAL {hlm.10}”