KARENA MENOLAK NASAKOM ORANG MINANG DITUDUH PEMBERONTAK LALU DIKIRIM JENDERAL AHMAD YANI DAN PASUKAN UNTUK MEMAKSA ORANG MINANG MENERIMA NASAKOM
Kenapa kebanyakan rakyat Minang tidak begitu suka pada PDI-P? Ini sejarahnya...
PKI MEMBONCENG PENUMPASAN PRRI
Adalah Brigjen TNI (pur) DR Sjaafroedin Bahar dalam bukunya Etnik, Elite dan Integrasi Nasional;Minangkabau 1945 -1984, Republik Indonesia 1985 – 2015 diterbitkan Gre Publishing Yogyakarta 2015, yang berkisah soal penumpasan PRRI.
Penumpasan PRRI disebut Operasi 17 Agustus. Tentara yang dikirim ke Sumbar terdiri dari tiga golongan:
- Pertama para perwira yang bertugas menumpas pemberontakan dengan tetap menghormati budaya Minang. Contohnya A Yani.
- Golongan
kedua menumpas secara tuntas apapun caranya. Biar cepat selesai,
termasuk memakai jasa PKI. Perwira ini misalnya pengganti A Yani yaitu
Kol Pranoto Reksosamodra.Kolonel ini membentuk Organisasi Keamanan
Rakyat (OKR). OKR dibagi dua golongan A dan B dan anggotanya 6.341
orang. Rinciannya A 1.665 dan B sebanyak 4.676.Tugas kelompok A membantu
TNI memelihara keamanan. Kelompok B membantu memelihara keamanan dan
pembangunan. Anda tahu satu balayon itu 700 prajurit?
Nah kalau 6.341 orang itu artinya sekitar 9 batalyon. Itulah angkatan kelima tersebut.Sembilan balatyon OKR itu isinya mayoritas dari Pemuda [Organisasi Pemuda Rakyat]. Rakyat yang tak lain organisasi di bawah PKI. Tahukah Anda instruksi hanya membentuk OKR dengan 150 anggota, tapi nyatanya lebih dari 6.000. - Kini golongan ketiga yaitu perwira yang menangguk di air keruh. Tumpas dan manfaatkan peluang untuk menyemai lebih luas lagi paham komunis sampai ke desa-desa. Makanya jangan heran kemudian ada walinagari yang PKI.
Perwira ini membentuk Organisasi Pemuda Rakyat (OPR) sebuah organisasi yang kebengisannya di Ranah Minang tak tertandingi sampai kini.Dalam golongan ketiga ini ada nama-nama seperti Mayor Latif, Lettu Untung yang kelak memberontak bersama Aidit.
Mereka memperalat OPR.
OPR boleh bertempur sendiri tanpa seizin Kodam. Kolonel Dahlan Djambak yang dihormati itu dibunuh oleh OPR di sebuah rumah bersama kamakannya dan rumah itupun dibakar.
OPR itu seperti setan dengan ladiang tajam di kedua tangannya. Jangankan dia, anjing saja diusir maka kita akan ditembaknya.
OPR itu tulen PKI-nya mereka beroperasi di desa-desa, menzinahi para perempuan Minang dan memperkosa mereka, serta memaksa penduduk masuk PKI.
Disalin dari: FB Suria Darma
Like & Follow: Bukit Tinggi Salingka Agam Heritage